Jenis-Jenis Gangguan Kulit Kulit

d. Photosensitizer berupa antrasen, pitch, derivat asam amni benzoat, hidrokarbon aromatik klor, pewarna akridin, dll. 3. Agen-agen biologis, seperti mikroorganisme, parasit kulit dan produk- produknya. Jenis agen biologis ini umumnya merupakan zat pemicu terjadinya penyakit kulit.

2.2.5 Jenis-Jenis Gangguan Kulit

Andrianto Tie 1989 menyatakan jenis-jenis gangguan kesehatan kulit yang terjadi pada manusia adalah sebagai berikut: a. Infeksi Bakteri pada Kulit Beberapa penyakit pada kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah Pidermi, Ulkus tropikum, Tuberkulosis kutis, Lepra, dan Frambusia tropika. Pidermi dengan jenis Furunkel bisul sangat sering terjadi di semua usia, mulai dari anak- anak hingga orang dewasa. Furunkel adalah suatu infeksi folikel rambut dan sekelilingnya oleh S. aureus atau S. pyogenes. Furunkel memiliki nyeri tekan dan dapat pecah spontan, mengeluarkan jaringan nekrosisnya lalu furunkel sembuh sendiri. Bakteri dapat masuk ke lapisan kulit melalui iritasi, tekanan, garukan, dan pencukuran bulu ketiak. Gambar 1. Furunkel Bisul Universitas Sumatera Utara b. Infeksi Virus pada Kulit Beberapa gangguan kulit yang disebabkan oleh virus adalah Variola, Herpes simpleks, Varisela, dan Herpes zoster. Biasanya infeksi virus pada kulit tidak disebabkan oleh kebersihan diri yang kurang. c. Infeksi Jamur Penyakit kulit karena infeksi jamur banyak terjadi di Indonesia, terutama dengan udara yang lembab dan panas daerah tropis, hygiene yang kurang baik, lingkungan yang padat, dan sosio-ekonomi yang rendah. Dermatomikosis dibagi atas mikosis profunda bila menginvasi jaringan dan menyebabkan penyakit sistemik, mikosis superfisialis yang terbatas pada kulit dan membrane mukosa, serta mikosis intermediate bila mempunyai kedua sifat tersebut. Mikosis superfisialis merupakan jenis paling lazim terjadi diantaranya adalah Dermatifitosis. Dermatofitosis memiliki nama lain Tinea atau ‘ringworm’ atau kurap. Berdasarkan tempat munculnya, tinea kapitis bila timbul di kepala, tinea korporis bila timbul di badan, tinea manus pada tangan, tinea kruris pada lipat paha, tinea pedis pada kaki, tinea unguium pada kuku, dan tinea barbae pada jengggot. Penularan terjadi jika terdapat kontak dengan kulit penderita. Gambar 2. Tinea Pedis, Tinea Korporis, Tinea Manus Universitas Sumatera Utara Mikosis superfisialis lainnya adalah Tinea versikolor. Nama lain dari penyakit kulit ini adalah Pitiriasis versikolor, karena ditemukan skuama halus dan warnanya bermacam-macam mulai dari putih kelabu, kekuningan, kehitaman, dan sebagainya. Penyakit ini lebih dikenal dengan nama panu. Panu disebabkan oleh Malassezia furfur atau Microsporum furfur. Warna panu bermcam-macam tergantung warna kulit. Keluhan biasanya berupa gatal ringan. Panu terutama timbul pada orang yang kurang memperhatikan kebersihan tubuhnya, lebih sering pada golongan sosioekonomi rendah. Gambar 3. Panu Tinea versikolor d. Penyakit Parasit Penyakit kulit karena parasit diantaranya adalah Skabies, Pedikulosis Ftiriasis, Insect bites. 1. Skabies Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var homonis. Skabies didapat di daerah kumuh dengan keadaan sanitasi yang sangat jelek. Reservoir scabies adalah manusia; penularan terjadi secara langsung dari orang ke orang atau lewat peralatan seperti pakaian. Hal ini dipermudah oleh keadaan penyediaan air bersih yang kurang jumlahnya. Universitas Sumatera Utara 2. Pedikulosis Pedikulosis disebabkan oleh Pediculus humanus var capitis tuma kepala, P. humanus var corporis tuma badan, dan P. phthirus pubis tuma kemaluanyang melekat pada kulit dan menghisap darah. Serta melalui gigitan bisa menularkan demam balik-balik. 3. Insect bites Beberapa serangga menimbulkan gangguan pada kulit ketika menggigit manusia, misalnya Paederus fuscipes. Serangga ini adalah kumbang yang lebih dikenal dengan nama Tomcat. Gambar 2.4 Penyakit kulit karena gigitan Tomcat

2.3 Sanitasi Dasar

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Rumah Kost Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

4 81 106

Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Perumahan Sehat Serta Keluhan Kesehatan Kulit Di Asrama Putra USU Medan.

6 63 130

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

11 78 148

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 1 14

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 0 2

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 0 5

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 2 3

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 0 29

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 2 13

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 0 2