TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter pada Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Manado.
Kurikulum pendidikan berbasis karakter mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 manado sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti adalah menggunakan kurikulum pendidikan yang sudah dirancang oleh sekolah, sedangkan departemen pendidikan nasional yang telah menetapkan kerangka dasar standart kompetensi lulusan (SKL) standart kompetensi (SK) dan kompetensi inti. Dimana pada kelas X menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:
Kami mengacu berdasarkan acuan pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh pemerintah pusat, tapi dari pihak sekolah tetap memperhatikan kondisi yang ada. Dan untuk kelas sepuluh kami lebih mengacu pada pelaksanaan
kurikulum terbaru yaitu K.13. 69
Hal ini Senada juga disampaikan oleh bapak Drs. Ramli Makatungkang, M.HI selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, bahwa: hwa:
69 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 dan setiap kurikulum sudah diterapkan pendidikan karakter untuk memberikan pemahaman kepada
mereka lewat akhlak, moral agar dapat membentuk pribadi, mereka. 70
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa SMA Negeri 1 Manado Khususnya Siswa kelas Sepuluh untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah menggunakan Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013 yang dasar pelaksanaannya mengacu pada acuan departemen pendidikan nasional, akan tetapi sekolah memperhatikan kondisi yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang tujuan dan pengaruh pelaksanaan kurikulum 2013 diterapkan di kelas sepuluh SMA Negeri 1 Manado, seperti yang diungkapkan juga oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis Tamba, M.Si, bahwa:
Pengaruh kurikulum 2013 ini sangat besar, karena pembentukan nilai-nilai karakter berawal dari mata pelajaran agama dimana agama memberikan
materi yang mengarahkan kepada sikap. 71
Pendapat lain juga disampaikan oleh bapak Ramli Makatungkang, bahwa:
Tujuan yang paling mendasar adalah perubahan akhlak dengan cara memberikan kebiasaan-kebiasaan yang baik buat anak, ketika dalam proses pembelajaran. Seperti ketika akan memulai proses belajar harus diawali dengan doa sehingga mereka dalam melakukan sebuah kebaikan selalu
diawali dengan doa dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. 72
70 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI , Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
71 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
72 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
Dari petikan wawancara diatas, diketahui pengaruh dan tujuan pelaksanan kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama islam di kelas sepuluh ini, adalah memberikan pemahamaan dan pembentukan nilai-nila karakter sehingga akan terjadi perubahan-perubahan akhlak melalui pembiasaan- pembiasaan yang baik, baik itu dimulai dari dalam lingkungan keluarga hingga sampai pada lingkungan bermasyarakat.
Manfaat dari pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini khusunya untuk para siwa kelas sepuluh tercermin dari adanya perubahan sikap, dan kebiasaan- kebiasaan siswa untuk melakukan perubahan yang positif. Seperti yang di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Manfaat penerapan kurikulum ini, agar supaya mereka terbiasa melakukan perubahan yang positif seperti bertutur kata, yang baik ketika dalam proses pembelajaran dalam hal diskusi, maka mereka diberikan apresiasi yang baik terhadap pendapat yang mereka berikan .lewat pembimbingan supaya mereka
mampu menerapkannya dalam masyarakat. 73
Manfaat lain juga pelaksanaan penerapan kurikulum ini, diharapkan dapat memberikan perubahan sikap dan tingkah laku dari para siswa itu sendiri. Hal ini di sampaikan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bahwa:
Maanfaat sangat memberikan perubahan sikap, tingkah laku dari para siswa itu sendiri. 74
Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada pendidikan berbasis karakter adalah sebuah langkah awal
73 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
74 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
yang pasti dalam mendidik generasi penerus bangsa dalam lingkungan sekolah hingga ke lingkungan masyarakat. Artinya untuk menanamkan karakter positif bagi peserta didik. Sehingga nantinya ada perubahan sikap/perilaku positif dari peserta didik. Perubahan positif itu dimulai dari hal yang kecil sampai pada hal yang besar melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan.
Pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agam islam di kelas sepuluh pada dasarnya tidak terdiri dalam kurikulum sendiri, namun berdasarkan acuan departemen pendidikan nasional dan pihak sekolah mengembangkannya berdasarkan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu penerapan kurikulum mengikuti kurikulum yang diberlakukan diseluruh indonesia, walaupun masing-masing sekolah diberikan kesempatan untuk menyusun kurikulum sekolah dan bagi guru mata pelajaran menerapkannya sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah disusun. Hal ini sejalan dengan yang di ungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:
Mengenai penerapan mengikuti kurikulum yang diberlakukan di seluruh indonesia, walaupun masing-masing sekolah diberikan kesempatan untuk menyusun kurikulum sekolah.dan bagi guru-guru yang mengajar seperti agama islam, kristen maupun guru mata pelajaran lainnya semua menerapkan
sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah disusun. 75
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 berbasis karakter ini pada mata pelajaran pendidikan agama islam yaitu pertama peserta didik diberikan pandangan awal agar supaya ilmu pengetahuan itu bisa
75 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
diserap diawali dengan kebiasaan berdoa, kedua memperkenalkan kepada para peserta didik tentang materi awal. Hal ni di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Dalam menerapkan karakter kita menggunakan kurikulum 2013 dengan cara sebagaimana biasanya peserta didik diberikan pandangan awal supaya ilmu
mereka bisa masuk, maka tentunya kebiasaan utama adalah berdoa. 76
Berdasarkan petikan wawanara diatas pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini diawali dengan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan yakni memulai pelajaran dengan berdoa. Hal ini di maksudkan agar para peserta didik dapat menyerap ilmu dengan baik dan dapat terbiasa melakukan perbuatan- perbuatan baik seperti ini.
Hasil temuan peneliti, bahwa SMA Negeri 1 Manado telah menerapkan kurikulum 2013 yang berbasis karakter pada mata pelajaran pendidikan agama islam telah sesuai dengan himbauan pemerintah. Melalui undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 bukan hanya secara dokumen tapi sudah terlaksana secara tindakan. Hal itu terbukti dengan adanya dokumen tertulis dalam kurikulum yang didalamnya disisipkan nilai-nilai karakter sedangkan aplikasinya tercermin dalam pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang terprogram. Di samping itu juga terdapat kegiatan-kegiatan pengembangan diri, hal ni di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
1. Kegiatan ekstrakurikuler
a. Pramuka dan PBB
b. Kesenian
c. Paskibraka
2. Kegiatan pembiasaan
76 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
a. Pembiasaan rutin
b. Mengucapkan salam
c. Shalat berjamaah
d. Berdoa seblum belajar
e. Hafalan asma ul husna
3. Pembiasaan terprogram
a. Kegiatan pembinaan rohis
b. Latihan dasar ketakwaan ( LDK )
c. Bakti sosial
d. 77 Pesantren ramadhan
Sedangkan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik dalam mata pelajaran agama islam dapat diketahui oleh dari pernyataan wakil kepala sekolah urusan kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Manado meliputi kegiatan-kegiatan olahraga guna untuk menumbuhkan nilai-nilai sportivitas dikalangan pelajar, pelatihan memainkan alat musik kolintang, tarian seni, Pramuka, Paskibraka, bahkan dalam kegiatan rohis sering mengadakan
kegiatan taaruf, LDK dikalangan siswa bahkan membuat bakti sosial. 78
Senada juga di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Kegiatan-kegiatan disekolah ini sangatlah beragam ada kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuker. Intrakurikuler yaitu kegiatan mata pelajaran yang terjadwal seperti proses pembelajaran dimana ketika dalam proses pembelajaran PAI terlihat pendidikan karakter sudah tertanam dalam diri setiap siswa ketika mereka masuk mereka sering mengucapkan salam.dan kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang mencakup olahraga,
dan kegiatan mendidik lainnya. 79
77 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
78 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
79 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI , Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
Dari petikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 dapat membentuk karakter peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangnnya baik dalam ranah afektif , kognitif dan psikomotorik. Dan juga salah satu upaya menanamkan pembiasaan positif peserta didik. Hal ini juga dimaksudkan agar peserta didik terhindar dari pengaruh-pengaruh hal negatif yang berasal dari lingkungan serta pergaulan sehingga dapat merusak harapan dan cita- cita mereka.
Untuk menunjang kegiatan KBM mata pelajaran pendidikan agama islam maka sebagai seorang guru perlu mengelola pelajaran semenarik mungkin. Salah satu yang dilakukan oleh guru dengan mengunakan berbagai macam metode. Metode dalam pelajaran PAI sangatlah beragam dan bervarisasi. Pemilihan metode dapatlah disesuaikan dengan materi pelajaran dan alokasi waktu. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh guru mata pelajaran
Metode yang paing berhasil ketika saya mengajar adalah metode melibatkan para siswa. Mereka aktif seperti metode diskusi ada pembahasannya kemudian melatih para siswa untuk berfikir kritis untuk memecahkan masalah dan berlati mengemukakn pendapatnya sendiri. Metode ceramah pun juga
sering dipakai untuk memberikan informasi kepada mereka. 80
Dari petikan wawancara diatas, pengguanaan metode dalam mata pelajaran agama islam yang digunakan oleh guru mata pelajaran itu tergantung materi dan alokasi waktu.
Cara guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan berbagai macam metode dapat membuat materi pelajaran dapat efektif dan menyenangkan.
80 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
Hal ini tergambar dalam wawancara dengan Lisa Paputungan siswi Kelas X, bahwa:
Cara guru dalam mengajar yaitu menyuruh kita bereksperimen di depan kelas dengan meteri keagamaan, seperti ceramah. 81
Selanjutnya Iftitah .M.P.Sondah juga mengatakan, bahwa: Pembelajaran terasa santai namun serius dalam menerima materi sehingga
materi mudah dipahami. 82 Dari petikan wawancara diatas dapat terlihat bahwa guru mengunakan
metode dalam mengolah mata pelajaran sehingga hasilnya bisa langsung dirasakan oleh peserta didik. Disamping itu pendidik sering melakukan kegiatan- kegiatan positif seperti yang diungkapkan oleh salah seorang siswa Arrizally Sagio, bahwa:
Pembelajaran sudah baik karena guru sering melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti tadzkir dan ceramah kepada siswa yang beragama islam. 83
Hal lain juga diungkapkan siswa Vanesa Kulla, bahwa:
Guru mampu menjelaskan , meceritakan, dan mempraktekan kepada kita mengenai materi yang diajarkan. 84
Senada juga diungkapkan oleh Arya Adhitama, bahwa:
81 Wawancara dengan Lisa Paputungan, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 10:30 wita, diruangan agama islam.
82 Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:50 wita, diruangan agama islam.
83 Wawancara dengan Arrizally Sagio , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:15 wita, diruangan agama islam.
84 Wawancara dengan Vanesa Kula , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:20 wita, diruangan agama islam.
Guru menerapkan tatacara kepada siswa untuk disiplin dalam bidang keagamaan, memberikan contoh secara langsung dengan keadaan lingkungan
sekitar. 85
Dari hasil wawancara diatas bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 yang berbasis karakter ini dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik yang langsung dicontohkan oleh pendidik. Hal ini sangat penting karena keteladan itu harus dimulai dari pendidik karena jika pendidik memberikan contoh yang baik maka peserta didik pun akan mengikutinya.
Disamping itu, untuk penilaian keberhasilan mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 Manado, terdapat dua macam yaitu penilaian dari segi pengetahuan dan penilaian dari segi perilaku. Setelah menerima materi yang diajarkan peserta didik terdapat perubahan sikap/perilaku atau tidak. Hal ini diungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI bapak Ramli Makatungkang, M.Hi, bahwa:
Mengacu pada kurikulum 2013 yaitu dilakukan secara objektif supaya untuk mengetahui kemampuan mereka, tapi tidak terbatas lewat materi yang diberikan lewat pengetahuannnya tetapi yang menjadi utama penilaian saya
itu adalah akhlaknya. 86
Dari hasil pengamatan juga terlihat beberapa nilai yang diterapkan oleh beberapa siswa seperti yang diungkapkan oleh oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Peserta didik sudah mulai mengadopsi nilai-nilai karakter yang dirumuskan. Sebagai contoh, pada saat saya mengajarkan materi membiasakan perilaku
85 Wawancara dengan Arya Adhitama, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 10:55 wita, diruangan agama islam.
86 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
terpuji. Siswa melakukan sesuai dengan arahan saya. Saya melihat sudah mulai disiplin, apalagi dalam berpakaian sebagian siswa putri sudah
menggunakan jilbab. 87
Dari hasil wawancara data dapat dibuktikan bahwa guru PAI senantiasa mengajarkan nilai-nilai karakter berdasarkan rumusan dari perintah pusat. Hal ini dibuktikan dengan penanaman nilai-nilai disiplin, kreatifitas, religius, dan sebagainya. Melalui materi yang implementasinya dilaksanakan sebagai contoh peserta didik putri mulai menggunakan jilbab ke sekolah.
Nilai lain dalam implementasi kurikulum berbasis karakter dalam mata pelajaran PAI ketika pendidik memberikan materi membiasakan perilaku terpuji adalah siswa yang kreatif dalam proses belajar terlebih saat pendidik mata pelajaran tidak masuk hal ini dibuktikan wawancara dengan guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Siswa juga sudah berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar dimana ketika saya tidak masuk, siswa belajar sendiri dengan membaca dan meringkas buku
PAI. 88
Disamping itu ada wawancara dengan salah satu siswa Iftitah .M.P.Sondah, bahwa: Apabila guru mata pelajaran PAI tidak masuk, saya dan teman-teman belajar
mandiri dengan cara membaca buku PAI dan membuat ringkasan. 89
87 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado
88 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
89 Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:50 wita, diruangan agama islam.
Hasil wawancara diatas menunjukan bahwa nilai-nilai religius, kreatif, dan disiplin merupakan nilai yang sangat menonjol dalam implementasi penerapan nilai-nilai kurikulum 2013 yang berbasis karakter.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian keberhasilan mata pelajaran PAI lebih dititik beratkan pada penilaian secara spritual. Dimana peserta didik dapat memahami kecerdasan intelektualnya dan juga kecerdasan sosial serta kecerdasan spiritualnya.
2. Kesulitan/hambatan dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Manado.
Hasil peneliian mengenai Kesulitan/hambatan dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis karakter mata pelajaran pendidikan agama islam kelas sepuluh di SMA Negeri 1 Manado dapat dipahami dari beberapa wawancara dengan wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran serta beberapa siswa. Menurut wakil kepala sekolah urusan kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:
Kecil hambatan ya maklum siswa kan belum stabil, jadi sering kali pengaruh- pengaruh lingkungan. Tapi saat ini, guru-guru agama memberikan pembinaan
kepada siswa. 90 Hal yang lain di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:
Hambatan yang pertama kalau di tingkat SMA sebagian peserta didik belum lancar mengaji, itu menjadi masalah untuk guru. Bagaimana kita menjelaskan
90 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
ayat jika mereka tidak tahu mengaji.jadi untuk menjelaskannnya kita harus memulai dari huruf awal lagi. 91
Dari kutipan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya masalah yang dihadapi oleh guru dalam hal terdapat siswa yang belum bisa mengaji, dalam menjelaskan ayat-ayat Al-quran guru harus mengulangi secara satu persatu ayat tersebut sehingga menyebabkan efektifitas waktu pembelajaran dapat terganggu.
Disamping itu peserta didik dalam hal akademik mendapatkan nilai yang memuaskan akan tetapi, dalam dalam hal pengamalan sikap kehidupan sehari-hari yang masih cenderung negatif atau sebaliknya yang diakibatkan oleh kondisi atau faktor lingkungan tempat mereka bergaul.
Akan tatapi, dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar menurut para siswa tidaklah mendapatkan hambatan yang berarti. Hal ini terungkap dalam wawancara bersama beberapa siswa kelas X di antaranya adalah Lisa Paputungan, bahwa:
Selama ini dalam proses belajar alhamdulilah belum mengalami hambatan. 92
Senada juga diungkapkan oleh Iftitah P Sondah, bahwa: Tidak, karena guru mengajar bersikap tegas. 93
Hal lain juga di ungkapkan oleh siswa Arya Adhitama yang mengatakan bahwa:
91 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
92 Wawancara dengan Lisa Paputungan, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 10:30 wita, diruangan agama islam.
93 Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:50 wita, diruangan agama islam.
Tidak ada hambatan karena cara belajar yang menarik membuat siswa fokus dalam materi yang di ajarkan. 94
Paparan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses KBM Para siswa tidak mengalami kesulitan atau hambatan karena guru mata pelajaran telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggnakan metode yang pas dengan waktu yang seefektif mungkin dan menyenangkan sehingga membuat para siswa mudah memahami materi pelajaran.
Akan tetapi disisi lain kemampuan siswa menerima dan memamahi materi pelajaran secara baik belum diikuti dengan perubahan sikap walaupun guru sudah melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik. Hal ini mungkin karena adanya faktor lingkungan pergaulan yang mempengaruhi tingkah laku peserta didik, disamping itu terdapat peserta didik yang belum mampu membaca ayat-ayat al- quran dengan baik.
3. Solusi dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA N 1 Manado
Solusi dalam pelaksanaan kurikulum berbasis karakter mata pelajaran agama islam di kelas sepuluh SMA Negeri 1 Manado dapat dipahami bahwa guru adalah teladan, contoh dan panutan bagi peserta didik maka sudah seharusnya bagi para pendidik menjadi panutan yang baik sebagai contoh dalam berpakaian, bertutur kata dan bertingkah laku.
94 Wawancara dengan Arya Adhitama, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 10:55 wita, diruangan agama islam.
Dalam kaitannya terdapat peserta didik yang masih terpengaruh dengan lingkungan sehingga diperluakannya bimbingan khusus bagi para peserta didik yang mengalami masalah. Hal ini diserahkan kepada guru BK untuk menanganinya. Seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:
Jika ada masalah seperti itu, kita serahkan kepada guru BK dan guru-guru agama jika terjadi maslah kenakalan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. 95
Senada juga diutarakan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa: Dengan mengoptimalkan waktu-waktu luang misalnya jam sebelum dan
sesudah pelajaran , diselah-selah istirahat, diluar jam PAI untuk senantiasa menanamkan pembiasaan positif kepada anak. 96
Pendekatan melalui Guru BK dan Guru Agama sangatlah dibutuhkan, karena pendekatan merupakan bentuk perhatian kepada siswa yang mengalami masalah. Memang dalam membina genarasi muda apalagi siswa SMA tidaklah mudah. Untuk itu sangat diperlukan cara-cara yang tepat seperti bimbingan konseling ini agar dapat membuat siswa jera untuk mengulangi perbuatannya kembali.
Dalam menyelesaikan hambatan dalam proses belajar beberapa siswa mengutarakan beberapa pendapatnya seperti yang di ungkapkan oleh Iftitah Sonda, bahwa:
95 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
96 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
Ketika bapak keluar kota, kami pun belajar mandiri ataupun belajar sendiri dengan fasilitas seadanya dalam hal ini buku cetak di ruang agama islam. 97
Hal senada juga di ungkapkan oleh siswa Vanesa Kulla, bahwa: Dalam mengatasi hal tersebut saya meminta kepada teman- teman sekelas
untuk memeprhatikan dan mendengarkan guru yang sedang mengajar. 98
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya bimbingan konseling serta pembiasaan-pembiasaan yang baik yang telah dicontohkan oleh pendidik dapat memberikan solusi bagi kendala-kendala yang dihadapi. Dengan bimbingan dapat merubah karakter peserta didik sehingga mereka dapat melakukan pembiasaan-pembiasaan positf.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado.
Secara umum, pendidikan berbasis karakter memang belum menjadi proritas utama dalam pembangunan bangsa dan belum diterapkan secara holistic dalam kurikulum Pendidikan Nasional. Namun dengan adanya Kurikulum 2013 yang berbasis karakter , guru-guru memiliki peluang besar untuk menerapkan pendidikan karakter ke dalam masing-masing satuan pendidikan.
Hasil penelitian di SMA Negeri 1 Manado menegenai konsep pendidikan berbasis karakter mata pelajaran terintegrasi pada pembiasaan-pembiasaan,
97 Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:50 wita, diruangan agama islam.
98 Wawancara dengan Vanesa Kula , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 26 mei 2015, pukul 11:20 wita, diruangan agama islam.
bimbingan konseling, pengembangan konseling dan kegitan ekstrakurikuler yang dilakukakn di sekolah ini. Sekolah berkewajiban mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam Pendidikan Berbasis Karakter kedalam Kurikulum 2013, melalui Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP).
Tujuan dari diintegrasikanya pendidikan berbasis karakter ke dalam semua mata pelajaran, dan khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) agar materi pembelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dapat dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Manfaat pengembangan nilai-nilai pendidikan berbasis karakter ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah agar peserta didik mengenal, menerima, menghayati dan membiasakan melaksanakan nilai-nilai pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kesadaran sendiri. Adapun proses keputusan yang diambil dipertimbangkan melalui tahapan: mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri peserta didik. Dengan prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.
Berdasarkan hasil peniliti penerpaan kurikulum berbasis karakter yang diterapkan di SMA Negeri 1 Manado adalah salah satu upaya untuk membentuk sikap dan nilai positif pada siswa untuk perubahan nilai dan sikap peserta didik mulai dari hal yang kecil sampai pada hal-hal yang besar.
Kurikulum Pendidikan 2013 berbasis karakter dilaksanakan dengan cara diintegrasikan dalam mata pelajaran, diintegrasikan dalam muatan lokal, diintegrasikan kedalam kegiatan pengembangan diri meliputi: ekstrakurikurer,
pembiasaan-pembiasaan, bimbingan konseling. 99 Berdasarkan hasil penelitian, langkah tersebut sejalan dengan Pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Manado, sebagaimana hasil wawancara Drs.Johanis Tamba, Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum berikut:
Kami mengacu berdasarkan acuan yang telah dibuat oleh pemerintah pusat tapi dari pihak sekolah tetap memperhatikan kondisi yang ada. 100
. Pengintegrasian dalam mata pelajaran yang secara dokumen langsung
dimasukkan ke dalam silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP). Sedangkan pendidikan karakter secara terintegrasi didalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada dasarnya
99 Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011),h.14.
100 Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek
Kurikulum.
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi
nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. 101 Berdasarkan teori di atas senada dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti melalui wawancara dengan guru mata pelajaran PAI bapak Ramli Makatungkang, M.Hi sebagai berikut:
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 dan setiap kurikulum sudah diterapkan pendidikan karakter untuk memberikan pemahaman kepada
mereka lwat akhlak, moral agar dapat membentuk pribadi mereka. 102
Pengembangan kurikulum sudah ditentukan oleh daerah masing-masing sekolah. Dalam pemilihan muatan lokal harus disesuaikan dengan kondisi di sekitar. Jadi masing-masing tiap sekolah ada perbedaan dalam menetapkan muatan lokal yang ada. Sedangkan pengintegrasian ke dalam kegiatan pengembangan diri yang meliputi ekstrakurikurer, pembiasaan-pembiasaan, bimbingan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan pendidik atau tenaga kependidikan.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta
101 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi (Bandung: Alfabeta,2012),h.224.
102 Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al
Jamiah IAIN Manado.
didik. Namun, pendidikan karakter sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Yakni pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan. Selain kegiatan ekstrakurikurer, terdapat penanaman nilai-nilai karakter melalui pembiasaan-pembiasaan rutin, spontan, terprogam dan keteladanan. Ini merupakan salah satu upaya dalam menanamkan pembiasaan positif kepada peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter positif harus ditanamkan sejak dini, karena itu adalah modal utama bagi generasi muda. Diharapkan jika ditanamkan sejak dini, itu dapat menjadi pondasi awal peserta didik dalam menyikapi tantangan zaman yang selalu berkembang. Tidak lupa dari pembiasaan- pembiasaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari kelak nantinya dapat menjadi kebiasaan yang sudah melekat pada diri peserta didik dikemudian hari.
Dari informasi yang diperoleh peneliti tentang kegiatan yang telah dilaksanakan guru dan sekolah untuk mengembangkan nilai-nilai karakter pada siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selama ini di SMA N
1 Manado. Dari hasil belajar pada mata pelajaran PAI guru menggunakan dua macam penilaian yaitu yang pertama nilai akdemik ini didapatkan melalui penilaian secara objektif yang dilihat dari hasil ujian peserta didik. Yang kedua dalah tercermin dari perilaku. Hal ini dapat dilihat dari bebrbagai pengamatan yang dilihat oleh guru tentang perilaku dan pembiasaan-pembiasaan yang baik yang sudah diajarkan. Misalnya mengamati tentang kebiasaan berdoa sebelum belajar dan melaksanakan shalat dzuhur bersama sebelum melaksanakan kegiatan belajar serta cara peserta didik bertutur kata dan bertindak secara sopan dan santun.
Implementasi pendidikan karakter di sekolah dikembangkan melalui pengalaman belajar dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri siswa. Pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dilaksanakan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Khusus untuk materi Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (karena misinya adalah mengembangkan nilai dan sikap pengembangan karakter), harus menjadi fokus utama yang bisa menggunakan
berbagai strategi/metode pendidikan karakter. 103 Dalam menerapkan karakter yang sesuai dengan kurikulum ini, guru
mengunakan berbagai metode belajar. Seperti diskusi yang sering dilakukan hal ini dimaksudkan melibatkan peserta didik untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran.disamping itu metide ceramah pun masih mndominasi.hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan membentuk pemahaman serta nilai keteladanan kepada siswa untuk terbiasa melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dari berbagai penerapan metode dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang dilaksankan di SMA Negeri 1 Manado ini, dapat memberikan pengaruh dan manfaat yang baik. Dimana pendidik dapat membentuk nilai-nilai positif peserta didik dimuali dari kebiasaan melakukan perubahan positif seperti bertutur kata yang baik dalam proses belajar serta peserta didik dapat mengeembangkan ilmu dan nilai-nilai yang mengarahkan kebaikan dan kebiasaan yang baik.
103 Endah Solistyowati, Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter (Yogyakarta: PT Citra Aji Parama, 2012),h.11.
Berdasarkan hasil temuan peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas X di SMA Negeri 1 Manado selama ini sudah berjalan dengan baik. Hal itu jelas terbukti dengan hasil temuan peneliti bahwa sekolah dan guru benar-benar menggalakan pendidikan karakter. Mulai dari mensisipkan nilai-nilai karakter ke dalam pelajaran PAI, menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, tertuang dalam kegiatan ekstrakurikurer sekolah, pembiasaan-pembiasaan di sekolahan. itu semua semata-mata untuk mencetak generasi yang kuat, berkarakter dan berguna bagi bangsa dan negaranya.
2. Kesulitan/hambatan dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA negeri Manado.
Dalam pelaksanaan suatu program pastilah ada kesulitan dan hambatan, dalam pelaksanaan kurikulum 2013 berbasis karakter pada mata pelajaran Pendidukan Agama Islam (PAI) kelas X di SMA Negeri 1 Manado ditemukan beberapa kendala, antara lain:
1. Sikap peserta didik yang masih belum stabil artinya belum seluruhnya menerapkan nilai-nilai karakter sepenuhnya yang diakbiatkan oleh faktor lingkungan.
2. Masih terdapatnya peserta didik yang belum menguasai cara belajar membaca al-quran sehingga membuat alokasi waktu cenderung berkurang dalam pelajaran memahami ayat-ayat.
3. Pengetahuan dan penerapan nilai-nilai tidak sebanding dan tidak sesuai yang diharapkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya berbagi
macam hambatan-hambatan, akan menjadikan sekolah harus selalu berfikir, berkreasi, berinovasi untuk dapat terwujudnya visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
3. Solusi dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Manado
Hambatan dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis karakter mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diselesaikan dengan solusi sebagai berikut:
1. Apabila terdapat siswa yang bermasalah diserahkan kepada guru bimbingan konseling (BK) untuk dibina dan diarahkan apalgi menyangkut kenakalan remaja.
2. Dalam pembentukan karakter yang paling utama ialah keteladanan dari guru dan pihak sekolah untuk diikuti oleh seluruh peserta didik.
3. Melaksanakan pengembangan nilai-nilai karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang sudah diprogramkan.
4. Dengan mengoptimalkan waktu-waktu luang misalnya jam sebelum dan sesudah pelajaran , diselah-selah istirahat, diluar jam PAI untuk senantiasa menanamkan pembiasaan positif kepada anak.
5. Mengoptimalkan kesadaran akan pentingnya belajar baik dari guru, siswa dan orang tua. Maka dengan kesadaran akan memunculkan keteladanan. Dari uraian sulusi pemecahan masalah tersebut membuktikan bahwa,
pihak sekolah selalu berusaha semaksimal mungkin dan bertanggung jawab mengupayakan tercainya tujuan, visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.