Pembahasan Hasil Penelitian

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi sebelum tindakan dilakukan di kelas 1 SD Negeri Selopajang 01 ditemukan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia masih rendah, hal tersebut disebabkan guru kelas masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang termotivasi dengan pembelajaran yang berlangsung. Guru juga kurang memanfaatkan media dan alat peraga yang tersedia, sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif. Siswa hanya belajar dengan cara menghafal materi tanpa melakukan percobaan langsung. Akibatnya siswa menjadi malas dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai rendah.

Berdasarkan nilai ulangan harian tema 1 diriku yang telah dilakukan, rata- rata yang diperolah siswa adalah 61,6. Hanya terdapat 10 siswa yang nilainya di atas atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (70) dengan persentase 40% dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah 15 siswa dengan persentase 60%. Nilai tertinggi dari ulangan tengah semester adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 40. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM masih banyak. Setelah menerapkan model pembelajaran PBL terjadi peningkatan hasil belajar. Pada Berdasarkan nilai ulangan harian tema 1 diriku yang telah dilakukan, rata- rata yang diperolah siswa adalah 61,6. Hanya terdapat 10 siswa yang nilainya di atas atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (70) dengan persentase 40% dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah 15 siswa dengan persentase 60%. Nilai tertinggi dari ulangan tengah semester adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 40. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM masih banyak. Setelah menerapkan model pembelajaran PBL terjadi peningkatan hasil belajar. Pada

90 serta nilai terendah adalah 55. Pada siklus II, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia, siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 23 siswa dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa. Rata-rata kelas meningkat menjadi 78,8 dan nilai tertinggi 95 serta nilai terendah 60.

Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa dari setiap siklus hasil belajar Bahasa Indonesia siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I, 17 siswa telah mendapatkan nilai di atas KKM dan 8 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Pada siklus II, siswa yang mendapat nilai diatas KKM adalah 23 orang dan hanya 2 orang yang masih dibawah KKM. Rata-rata kelas siklus I adalah 72,2 dan pada siklus II adalah 78,8. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa kegiatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas

1 SD Negeri Selopajang 01. Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia ini disebabkan karena pembelajaran dengan model pembelajaran PBL membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran PBL siswa menjadi tertantang untuk memecahkan masalah yang muncul dalam pembelajaran. Langkah-langkah meliputi siswa diberi suatu pertanyaan dan juga sebuah gambar dan benda. Hal tersebut memunculkan pertanyaan di pikiran siswa tentang benda tersebut. Kemudian siswa didorong untuk mencari tahu tentang rasa ingin tahu mereka dengan mencari jawaban dari berbagai sumber maupun melakukan praktik eksperimen untuk menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu mereka. Dengan adanya hal tersebut, siswa akan lebih giat dalam belajar dan dengan itu hasil belajar akan dapat meningkat.

Penerapan model pembelajaran PBL memberikan perubahan yang positif dalam pembelajaran. Dampak positif tersebut terlihat dari pembelajaran yang

dilakukan sudah tidak berpusat kepada guru. Pembelajaran dengan model PBL menjadikan guru sebagai fasilitator bagi siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Miftahul Huda (2015: 271) PBL merupakan pembelajaran yang dapat diperoleh melalui proses pemahaman akan suatu masalah tersebut di pertemuan pertama dalam proses pembelajaran. Sehingga pusat pembelajaran adalah siswa bukan pada pengajaran guru. Penerapan model pembelajaran PBL menjadikan guru sebagai fasilitator atau mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan model pembelajaran PBL menjadikan siswa untuk berfikir kritis dan memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah. Hal tersebut sesuai dengan Mohammad Jauhar (2011: 86) PBL merupakan model pembelajaran yang memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa sehingga guru mempunyai menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan kepada siswa dan memfasilitasi penyelidikan serta dialog. Dengan penerapan model pembelajaran PBL siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran karena model pembelajaran PBL menjadikan siswa untuk aktif dalam memecahkan masalah.

Hasil penelitian ini memperkuat dan melengkapi penelitian-penelitian yang terdahulu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Setia Adiyana (2015) karena didalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat peningkatan kemampuan menghitung pecahan Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Tunggulrejo dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Penilitian lain yang dilakukan oleh Iing Arihuda (2011) dalam meningkatkan hasil belajaran IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Jekawal Tangen Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Linda Rachmawati menunjukkan peningkatan hasil belajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari rata-rata 67,32 pada siklus I menjadi rata-rata 79,64 pada siklus II. Hal tesebut terbukti bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Nila Erviana (2013) terbukti bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut terbukti karena terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada tiap siklus. Penelitian Hasil penelitian ini memperkuat dan melengkapi penelitian-penelitian yang terdahulu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Setia Adiyana (2015) karena didalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat peningkatan kemampuan menghitung pecahan Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Tunggulrejo dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Penilitian lain yang dilakukan oleh Iing Arihuda (2011) dalam meningkatkan hasil belajaran IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Jekawal Tangen Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Linda Rachmawati menunjukkan peningkatan hasil belajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari rata-rata 67,32 pada siklus I menjadi rata-rata 79,64 pada siklus II. Hal tesebut terbukti bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Nila Erviana (2013) terbukti bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut terbukti karena terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada tiap siklus. Penelitian

I menjadi rata-rata 80,1 pada siklus II. Berdasarkan pembahasan diatas, dengan penerapan model pembelajaran siswa yang semula mendapatkan nilai dibawah KKM setelah dilakukan tindakan kelas menggunakan model PBL menjadi tuntas melalui 2 siklus yaitu 2 tahap siklus I dan siklus II. Maka dapat dibuktikan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas

1 SD Negeri Selopajang 01 Tahun pelajaran 2017/2018.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamata

0 0 12

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kababupaten Sema

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatakan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem Kelas 5 Menggunakan Discovery Based Learning (DBL) di SD Isdiman Jambu, Tahun Pelajaran 2016–2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Student Team-Achievement Division (STAD)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 20