16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah sebuah bentuk konsep berpikir sistematis yang didasarkan kepada analisis yang menjadi alur proses dari suatu penelitian. Kerangka
konseptual ini terdiri dari aliran proses berpikir sistematis yang diawali dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, analisis permasalahan serta saran solusi
alternatif terhadap permasalahan tersebut. Pada penulisan Geladikarya ini kerangka penelitian diilustrasikan dalam
langkah-langkah sebagai berikut : 1. Dalam penulisan geladikarya ini kerangka konseptual yang digunakan dalam
proses penelitian yang dilakukan dapat diilustrasikan sebagai berikut: 2. Penulis melihat sistem informasi pelanggan korporasi di Telkom Enterprise
Regional I Sumatera sebagai suatu sistem yang bermanfaat untuk terus dikembangkan.
3. Proses penelitian diawali dengan melihat data kunjungan pengguna dan aktivitas pengguna sistem informasi pelanggan korporasi.
4. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja sistem, maka dilakukan perumusan masalah untuk mengidentifikasi penurunan kunjungan dan
aktivitas pengguna. 5. Untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi penurunan kunjungan dan
aktivitas pengguna dilakukan pengumpulan data berdasarkan kriteria DMSM. 6. Setelah mendapatkan gambaran yang cukup jelas maka yang dilakukan
adalah analisis terhadap beberapa dimensi dalam model DMSM tersebut.
17 7. Akhir dari proses penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan saran dan
rekomendasi perbaikan terhadap pengembangan sistem informasi pelanggan korporasi maupun penerusnya.
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan model keberhasilan sistem informasi DeLone dan Maclean dalam upaya untuk menyelesaikan masalah, maka diadopsi model penyelesaian
masalah pada gambar 3.1 untuk mengetahui berapa besar pengaruh masing-masing
TELKOM ENTERPISE
REGIONAL I
SISTEM INFORMASI PELANGGAN
KORPORASI
KUNJUNGAN DAN AKTIVITAS PENGGUNA
AWAL KUNJUNGAN DAN
AKTIVITAS PENGGUNA AKHIR
GAP
EVALUASI
SARAN ANALISIS
18 faktor keberhasilan tersebut terhadap penurunan kunjungan dan aktivitas pengguna.
Gambar 3.2 Model Penyelesaian Masalah
Dimensi service quality dalam penelitian ini diabaikan agar hasil penelitian tidak menjadi bias karena di Telkom Enterprise Regional 1, seluruh sistem informasi
dikelola oleh Divisi IS Center, sehingga service quality untuk seluruh sistem informasi termasuk sistem informasi pelanggan korporasi di Telkom Enterprise
Regional I Sumatera relatif sama tidak spesifik
Berdasarkan model penyelesaian masalah, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : kualitas informasi information quality berpengaruh positif terhadap
penggunaan minat menggunakan sistem informasi intention to use. H2 : kualitas sistem informasi system quality berpengaruh positif terhadap
penggunaan minat menggunakan sistem informasi intention to use. H3 : kepuasan pengguna user satisfaction berpengaruh positif terhadap
penggunaan minat menggunakan sistem informasi intention to use. H4 : manfaat yang dirasakan perceived net benefits berpengaruh positif terhadap
penggunaan minat menggunakan sistem informasi intention to use.
Information Quality
System Quality Use
Intention to Use
User Satisfaction Perceived
Net Benefits
H1
H2 H3
H4
19 Atribut-atribut pendukung indikator dari variabel dimensi dalam model
penyelesaian masalah yang digunakan pada sistem informasi pelanggan korporasi didefinisikan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Variabel dan atribut Variabel
Atribut
SystemsQuality x
1
Mudahdigunakan
Ketersediaan Reliability
Responsetime Kecanggihan
InformationQuality x
2
Kelengkapan Mudahdipahami
Personalisasi
Relevansi Akurasi
Use IntentiontoUse
Y
JumlahKunjungan AktivitasKunjungan
UserSatisfaction x
3
KunjunganBerulang KemudahanPenggunaan
Kepuasanterhadapkinerjasistem
PerceivedNet Benefits
x
4
Membantupekerjaan Membantupengambilankeputusan
Meningkatkankinerjaindividu EfisiensiWaktu
20
BAB IV METODE PENELITIAN