diperlukan untuk kontak kasus ekstraparu atau jika tes kulit tuberkulin pertama dilakukan sepuluh minggu atau lebih setelah kontak terakhir
dengan kasus infeksi. Reaksi tes dibaca 48 sampai 72 jam kemudian. Jika positif, maka lakukan
pemeriksaan sinar X dan dokter hendaknya melakukan pemeriksaan ulang. Jika hasilnya negatif, tidak perlu penelusuran yang lebih lanjut.
Orang yang mengalami gangguan imun, atau sedang dalam pengobatan yang menekan sistem imunitas, harus menjalani pemeriksaan sinar X dan
dinilai kembali oleh dokter.
2.2.11. Follow Up Kelompok Kontak Tertentu
a. Orang yang tes kulit tuberkulin positif
Manajemen yang direkomendasikan pada orang yang teridentifikasi sebagai penderita dengan tes kulit tuberkulin positif, baik pengobatan
infeksi laten TB atau pun pemeriksaan menggunakan sinar X dilakukan sesuai dengan kebijakan terapi preventif. Pada keadaan di
mana tidak terdapat resistensi obat multipel, penatalaksanaan infeksi TB laten umumnya direkomendasikan jika orang tersebut diduga baru
terinfeksi dan faktor risiko mengalami reaksi obat rendah. Jika pengobat infeksi TB laten tidak diberikan, maka orang tersebut
harus menjalani konseling untuk diberikan pemahaman mengenai risiko TB dan dianjurkan untuk mencari pertolongan medis jika
muncul gejala dan tanda pada masa yang akan datang. Bagi mereka yang tidak mendapatkan pengobatan di mana tidak terdapat resistensi
obat multipel, maka pemeriksaan menggunakan sinar X dibutuhkan saat itu dan setiap 6 bulan sampai 2 tahun.
b. Anak-anak
Seluruh kontak anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun harus dinilai secara medis dan menjalani tes kulit tuberkulin pada awalnya.
Anak dengan risiko tinggi dan berumur di bawah 5 tahun dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
uji tuberkulin negatif harus dirujuk kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan TB laten. Anak yang berusia 5 tahun ke atas dengan hasil
uji tuberkulin negatif biasanya tidak membutuhkan pemeriksaan sinar X. Anak dengan hasil uji tuberkulin positif harus segera dirujuk ke
dokter. c.
Wanita Hamil Wanita hamil yang merupakan kontak TB aktif harus menjalani
pemeriksaan tes kulit tuberkulin. Jika hasilnya positif, maka harus dirujuk untuk mendapatkan penatalaksanaan. Jika tidak terdapat tanda
dan gejala, pemeriksaan menggunakan sinar X dan pengobatan TB laten dapat ditunda sampai setelah melahirkan dengan pengawasan
yang ketat dan diberikan konseling. Jika wanita tersebut mengalami tanda dan gejala infeksi TB, maka wanita tersebut harus segera
dirujuk ke ahli paru.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penelusuran Kontak Bukan Suspek TB paru
Seseorang yang tinggal satu rumah dengan penderita TB paru tetapi tidak mempunyai tanda dan gejala TB paru.
3.2.2. Jumlah suspek TB paru
Banyaknya jumlah seseorang dengan gejala atau tanda-tanda TB paru, dengan gejala utama batuk berdahak 2 minggu atau lebih. Batuk dapat
TB Paru
Penelusuran Kontak Bukan
Suspek TB paru : Penelusuran Kontak
Suspek TB paru:
1. Jumlah suspek TB
paru 2.
Umur 3.
Jenis Kelamin 4.
Pendidikan 5.
Hubungan dalam keluarga
6. Pekerjaan
7. Status Gizi Dewasa
8. Status Gizi Anak
9. Status imunisasi BCG
Universitas Sumatera Utara