PENGGUNAAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

PENGGUNAAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

Mardia Hi. Rahman, Rohima Wahyu Ningrum Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Khairun

e-mail: mardiah.rahman@ymail.com

ABSTRAK. Pembelajaran di perguruan tinggi menuntut untuk mengembangkan kemampuan akademik mahasiswa (hard skill) dan kemampuan personal (soft skill). Salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kecakapan hidup terutama pada matakuliah fisika lingkungan adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Pembelajaran berbasis proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi mahasiswa, dimana peran dosen hanya menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi mahasiswa dalam merancang sebuah proyek yang mereka lakukan. Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk meningkatkan sikap kepedulian lingkungan dan kemampuan kognitif mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Kedua, untuk memetakan sikap kepedulian lingkungan mahasiswa setelah mempelajari materi-materi fisika lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan masing- masing variabel sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Peningkatan sikap kepedulian lingkungan mahasiswa setelah pembelajaran dengan model project based learning berada pada kategori sangat yaitu sebesar 80,4%. Prestasi belajar setelah pembelajaran dengan model project based learning mengalami peningkatan yang secara rata-rata berada pada kategori tinggi sebesar 62,6 %.

Kata Kunci: kepedulian lingkungan, prestasi belajar, project based learning

ABSTRACT. Learning in college demands to develop students' academic skills (hard skills) and personal skills (soft skills). One of the learning models that can encourage students to develop life skills, especially in the environmental physics course is a project based learning model. This project- based learning focuses on meaningful life issues for students, where lecturer roles only present problems, ask questions and facilitate students in designing a project they undertake. The purpose of this research is first, to improve the attitude of environmental awareness and cognitive ability of students by using project-based learning model. This project-based learning focuses on meaningful life issues for students, where lecturer roles only present problems, ask questions and facilitate students in designing a project they undertake. The purpose of this research is first, to improve the attitude of environmental awareness and cognitive ability of students by using project-based learning model. Second, to map the attitude of students' environmental awareness after studying the materials of environmental physics by using the model of project-based learning. The results showed that there is an increase of each variable before learning and after learning using project based learning model. Increased attitude of students' environmental awareness after learning with project based learning model is in the very category that is equal to 80.4%. Learning achievement after learning with project based learning model experienced an increase which on average was in the highest category of 62.6%

Keywords: environmental awareness; learning achievement; project based learning

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 66

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

PENDAHULUAN

bahwa kegiatan pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas

Pembelajaran di perguruan tinggi peserta didik agar kelak dapat memenuhi

kebutuhan pribadi, kebutuhan masyarakat kemampuan akademik mahasiswa (hard

dan kebutuhan negara. Dari sisi lain skill ) dan kemampuan personal (soft skill).

evaluasi yang dilakukan dosen masih Tuntutan tersebut mendorong dosen agar

terbatas pada evaluasi kognitif atau sebatas dalam pembelajaran dapat membelajarkan

evaluasi pada paper and pensil. Sedangkan mahasiswa sesuai dengan tujuan dan

kinerja ilmiah kebutuhan.

mahasiswa sering tidak dilakukan, bahwa pembelajaran saat ini lebih

sehingga mahasiswa lebih sering belajar berorientasi pembelajaran yang lebih

menghafal materi kuliah daripada berusaha terpusat pada dosen bukan pembelajaran

untuk memahami dan menerapkan materi yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu

kuliah yang telah dipelajari. mahasiswa.

Salah satu model pembelajaran yang Pembelajaran seharusnya diarahkan

dapat mendorong mahasiswa untuk untuk dapat mengembangkan semua ranah

kecakapan hidup pengetahuan

matakuliah fisika pemecahan masalah, inkuiri, proyek

terutama

pada

lingkungan adalah model pembelajaran maupun penemuan. Dimyati dan Mudjiono

berbasis proyek (project based learning). (2009) mengatakan bahwa proses belajar

Pembelajaran berbasis proyek merupakan sebagai kegiatan yang interaktif hendaknya

penerapan dari pembelajaran aktif. Secara dapat menggarap semua domain kognitif,

sederhana pembelajaran berbasis proyek afektif, dan psikomotorik sebagai tindak

didefinisikan sebagai suatu pengajaran belajar dalam rangka keutuhan pribadi

mengaitkan antara pebelajar. Kegiatan belajar yang bersifat

yang

mencoba

teknologi dengan masalah kehidupan interaktif diharapkan dapat memberi

sehari-hari yang akrab dengan mahasiswa. kesempatan

untuk

mengembangkan

Trianto (2011) mengatakan bahwa model seluruh ranah dan seluruh kecerdasan yang

pembelajaran berbasis proyek memiliki kuat bagi pencapaian kompetensi akademik

potensi yang amat besar untuk membuat dan

pengalaman belajar yang lebih menarik setiapmatakuliah yang diinginkan. Sejalan

dan bermanfaat bagi peserta didik. dengan itu Munandar (1999) mengatakan

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 Pembelajaran berbasis proyek ini lebih

pendidikan budaya dan karakter bangsa, memusatkan pada masalah kehidupan yang

yang berdasarkan pada agama, pancasila, bermakna bagi mahasiswa, dimana peran

budaya dan tujuan pendidikan nasional. dosen hanya menyajikan masalah,

Deskripsi peduli lingkungan adalahsikap mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi

dantindakan yang selalu berupaya mahasiswa dalam merancang sebuah

mencegah kerusakan pada lingkungan dan proyek yang mereka lakukan. Penggunaan

mengembangkanupaya-upaya untuk model pembelajaran berbasis proyek akan

memperbaikikerusakanalamyangtelahterja menambah kreativitas mahasiswa dalam

di. Adapun indikatornya adalah: dapat merancangkan sebuah proyek. Proyek

merencanakan dan melaksanakan berbagai yang dilakukan mahasiswa disesuaikan

pencegahan kerusakan dengan waktu yang telah disepakati

kegiatan

lingkungan (Wibowo, 2012). bersama. Dengan model pembelajaranini,

Pembahasan dan penelitian tentang mahasiswa diharapkan mampu mengatur

penggunaan model pembelajaran berbasis waktu dalam menyelesaikan proyeknya

proyek untuk menumbuhkan kepedulian mulai dari perencanaan, pembuatan,

terhadap lingkungan telah banyak ujicoba sampai pada tahap presentasi

dilakukan dan diantaranya oleh Duwi proyek. Kerja sama anggota kelompok

Nuvitalia (2014). Hasil penelitiannya untuk menyelesaikan proyek sangat

mengatakan bahwa 48,57 % mahasiswa dituntut dalam pembelajaran berbasis

memiliki kepedulian terhadap lingkungan proyek agar dapat menghasilkan sebuah

terutama sikap menjaga dan memelihara proyek yang sesuai dengan tujuan atau

lingkungan. Selanjutnya Lia Laela Sarah sebuah karya yang baik.

(2015), dalam penelitiannya mengatakan Dalam melaksanakan setiap kegiatan

bahwa siswa dalam pembelajaran konsep terutama kegiatan menciptakan sebuah

global warming dengan menggunakan proyek perlu diperhatikan manfaat dan

model pembelajaran berbasis proyek kemanfaatan hasil yang dibuat, artinya

mampu menunjukkan kompetensi ranah setiap karya yang dihasilkan tidak

pengetahuan, sikap maupun keterampilan mengganggu lingkungan tetapi malah

dalammenyelesaikanproyeknya. menimbulkan rasa peduli mahasiswa pada

Penelitian Rais (2010), menunjukkan lingkungan sekitar. Peduli lingkungan

bahwa aktivitas yang terbangun diantara adalah salah satu indikator nilai untuk

kelompok proyek berlangsung dengan

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 68

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 penuh semangat, mahasiswa melalui

berbasis proyek pengamatan terlihat menikmati cara belajar

Pembelajaran

merupakan model pembelajaran yang yang dikembangkan berdasarkan skenario

menggunakan masalah sebagai langkah project-based learning. Mahasiswa secara

mengumpulkan dan kritis mengungkapkan ide-ide dalam

awal

dalam

pengetahuan baru kelompok

mengintegrasikan

pengalamannya dalam merencanakan sesuatu tentang cara

beraktifitas secara nyata. Peserta didik memperoleh

memiliki kesempatan untuk menggali secara

pengetahuan,memproses

materi dengan berbagai cara ataupun gaya menyimpulkan, hingga saling tukar

belajarnya sendiri yang bermakna bagi informasi diantara kelompok sebelum

dirinya serta melakukan eksplorasi secara kemudian dilakukan presentase kelompok.

dengan sesama Memelihara dan menjaga lingkungan

kolaboratif

baik

kelompoknya, dengan guru maupun memerlukan banyak faktor yang perlu

dengan masyarakat luas. Pembelajaran disertakan. Materi-materi fisika lingkungan

berbasis proyek menurut Trianto (2014) harus dapat diintegrasikan dengan materi-

pembelajaran yang materi fisika yang lain terutama materinya

adalah

model

siswa/mahasiswa dalam berhubungan dengan lingkungan, sehingga

melibatkan

kegiatan pemecahan masalah dan memberi kesadaran lingkungan dapat ditumbuhkan.

peluang mahasiswa bekerja secara otonom Penggunaan model pembelajaran

mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan berbasis

puncaknya menghasilkan produk karya mendorong

proyek diharapkan

untuk

mahasiswa bernilai realistik. Selanjutnya kompetensi/kemampuan yang disyaratkan

mahasiswa

mencapai

Nashriah, (2014) mengatakan bahwa yaitu kemampuan kognitif, sikap dan

pembelajaran berbasis proyek ini tidak psikomotorik. Keil, et,al (2009) dalam

hanya mengkaji hubungan antara informasi Hosnan

dan praktek, tetapi juga memotivasi pembelajaran berbasis proyek (project

mendefinisikan

mahasiswa untuk merefleksi apa yang based learning) sebaga i“the instructional

mereka pelajari dalam pembelajaran dalam strategy of empowering learners to pursue

sebuah proyek nyata.

content knowledge on their ownand

berbasis proyek demsontrate their new under standings

Pembelajaran

menurut Hasnawati (2015), adalah model through a variety of presentation models ”.

pembelajaran yang menggunakan proyek

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 sebagai kegiatan proses pembelajaran

dan 8) kelas memiliki atmosfer yang untuk mencapai kompetensi sikap,

toleransi kesalahan pengetahuan dan keterampilan. Penekanan

memberi

danperubahan.

pembelajaran terletak pada aktivitas- Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas mahasiswa untuk menghasilkan

proyek menunjukkan bahwa proses produk dengan menerapkan keterampilan

harus memposisikan meneliti, menganalisis, membuat, sampai

pembelajaran

mahasiswa sebagai pemeran utama dalam dengan

pembelajaran. Mahasiswa aktif mengambil pembelajaran berdasarkan pengalaman

mempresentasikan

produk

keputusan, bertanggung jawab dalam nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil

proses pembuatan proyek dan selalu projek dalam bentuk desain, skema, karya

mencari informasi yang terkait dengan tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya,

proyek yang dibuat.

dan nilai-nilai.

Setiap model pembelajaran memiliki memperkenankan

Pendekatan

ini

berbeda-beda yang bekerja sama secara mandiri maupun

disesuaikan dengan karakteristik model berkelompok dalam mengkontsruksikan

tersebut. Sintaks model pembelajaran produk nyata.

berbasis proyek menurut Anita (Hosnan, Pembelajaran

berbasis

Proyek

2014) antara lain:

menurut Buck Institute for Education

1. Tahapan Perencanaan Proyek. (1999) memiliki karakteristik diantaranya :

Pada tahap ini guru merumuskan tujuan

1) mahasiswa sebagai pembuat keputusan, pembelajaran yang ingin, dicapai, dan membuat kerangka kerja, 2) terdapat

menentukan topik yang akan dibahas, masalah yang pemecahannya tidak

membentuk kelompok mahasiswa untuk ditentukan sebelumnya, 3) mahasiswa

merencanakan proyek yang akan sebagai perancang proses untuk mencapai

dilakukan yang beranggotakan 4 orang, hasil, 4) mahasiswa bertanggungjawab

merancang dan menyusun LKS, untuk mendapatkan dan mengelola

merancang kebutuhan sumber belajar, informasi

menetapkan rancangan penilaian. melakukan evaluasi secara kontinu, 6)

2. Tahap Pelaksanaan

mahasiswa secara teratur melihat kembali Pada tahap ini mahasiswa masing- apa yang mereka kerjakan,7) hasil akhir masing kelompok melaksanakan proyek berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dengan melakukan investigasi atau

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 70

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 berpikir

jadwal. Dosen dan berdasarkan pada pengalaman yang

mahasiswa berkolaborasi menyusun dimiliki. Kemudian diadakan diskusi

jadwal aktivitas dalam menyelesaikan kelompok.

4. Memonitor mahasiswa dan kemajuan mengalami kesulitan dengan bertindak

mahasiswa

yang

proyek. Dosen bertanggung jawab sebagai fasilitator.

melakukan monitor terhadap aktivitas

3. Tahap penilaian mahasiswa selama menyelesaikan Pada tahap ini, dosen melakukan

proyek.

evaluasi terhadap hasil kerja masing-

5. Menguji hasil yaitu dosen melakukan masing

penilaian untuk mengukur keberhasilan penilaian tersebut,

kelompok.

Berdasarkan

proyek yang dilaksanakan mahasiswa membuat kesimpulan apakah kegiatan

dosen

dapat

dan memberi umpan balik. tersebut perlu diperbaiki atau tidak, dan

6. Mengevaluasi pengalaman, pada akhir bagian mana yang perlu diperbaiki.

proses pembelajaran, dosen dan Pengimplementasian pembelajaran

mahasiswa melakukan refleksi terhadap berbasis proyek tidak terlepas dari

aktivitas dan hasil proyek yang telah kurikulum, pertanggungjawaban, realisme,

dilaksanakan.

belajar aktif, umpan balik, pengetahuan Fisika lingkungan merupakan salah satu umum, pertanyaan yang

matakuliah yang harus diambil oleh investigasi konstruktif, serta otonomi.

memacu,

mahasiswa. Fisika lingkungan merupakan Sedang Daryanto (2014) menyatakan

ilmu pengetahuan yang mendasari tentang bahwa sintaks pembelajaran berbasis

gejala-gejala dalam alam semesta, proyek adalah :

termasuk di muka bumi sehingga terbentuk

konsep dan prinsip. Pembelajaran fisika Pembelajaran

lingkungan mengarah pada bagaimana pertanyaan esensial yang

dimulai

dengan

mahasiswa dapat memahami konsep- memberi penugasan peserta didik dalam

dapat

konsep fisika dan mengaplikasikan dalam melakukan aktivitas.

kehidupan terutama pada lingkungan hidup

sekitar. Mahasiswa dituntut untuk Perencanaan

memanfaatkan lingkungan sebagai media antara pengajar dengan peserta didik.

dilakukan

kolaborasi

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 belajar dan peduli akan keberlangsungan

memainkan perannya dalam membentuk lingkungan.

kesadaran terhadap lingkungan. Perlu ada Peduli lingkungan harus ditumbuhkan

pembentukan karakter terhadap lingkungan pada diri setiap mahasiswa karena dengan

pada diri peserta didik. Karakter ini bisa kepedulian terhadap lingkungan maka

dimulai dari persoalan sepele, seperti mereka dapat berusaha untuk melestarikan.

penyediaan tempat sampah yang memadai, Sri Narwanti (2011) mengatakan bahwa,

sampai pada perumusan actionplan tentang peduli lingkungan merupakan sikap dan

program-program kepedulian lingkungan. tindakan yang berupaya mencegah

Melalui pembentukan karakter ini kerusakan pada lingkungan alam di

diharapkan lahir generasi yang memiliki sekitarnya, dan mengembangkan upaya-

kepedulian lingkungan. upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

Kita hidup di dunia tidaklah sendirian, yang sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut

melainkan bersentuhan satu sama lain seharusnya dimulai dari sendiri dan

yaitu sesama manusia, hewan tumbuh- dilakukan dari hal-hal kecil seperti

tumbuhan, air, udara serta tanah. membuang sampah pada tempatnya,

Kesemuanya itu dikenal dengan nama menanam pohon, menghemat penggunaan

lingkungan. Oleh sebab itu, dalam listrik dan bahan bakar. Jika kegiatan-

kehidupan yang serba kontemporer ini kegiatan tersebut dilakukan oleh semua

perlu mengenal lingkungan dengan baik orang maka akan didapatkan lingkungan

sehingga kelak dapat dipakai efisien yang bersih,sehat danterjadi penghematan

mungkin.

pengenalan dengan diperbaharui.

pada sumber daya alam yang tidak dapat

Dalam

hal

perlu mengetahui Kerusakan lingkungan dipengaruhi oleh

lingkungan

ini

lingkungan fisik. Yang dimaksud dengan faktor alam, perilaku manusia dan

lingkungan fisik yaitu hal-hal yang penggunaan teknologi yang tidak ramah

bersentuhan dengan kita yaitu zat padat, lingkungan.

zat cair, udara/gas, bunyi, cahaya, panas, kesadaran dan kepedulian dari semua

listrik, magnet dan radioaktif. Untuk pihak untuk menjaga lingkungan. Terkait

mengenal lingkungan fisik dengan baik dengan hal tersebut Bagus Mustakin

perlu mempelajari fisika lingkungan yaitu (2011) menjelaskan bahwa, sekolah atau

ilmu fisika yang berkaitan dengan lembaga

pendidikan

seharusnya

lingkungan. Materi fisika lingkungan yaitu

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 72

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017 zat padat, zat fluida meliputi zat cair (air),

dan data sikap kepedulian lingkungan udara/gas, minyak, akustika (bunyi), optika

diperoleh dengan angket. Data prestasi (cahaya), termodinamika (panas), listrik

belajar dan sikap kepedulian mahasiswa dan magnet. Pada materi fisika lingkungan,

pendidikan fisika semester II tahun pembahasan

akademik 2016/2017 yang diperoleh pengenalan

dititikberatkan

pada

kemudian dianalisis dengan menggunakan penggunaan/pemanfaatan lingkungan bagi

zat/objek,

untuk melihat kehidupan kita (Gabriel, J.F., 2001).

statistik

deskriptif

peningkatan prestasi belajar dan sikap kepedulian mahasiswa.