JURNAL HUMANO, VOLUME 8 NO. 1 EDISI JUNI 2017

IS SN

78 -6

IS SN

7 -9 213

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(o n

UNIVERSITAS KHAIRUN

lin e)

TERNATE-INDONESIA

JURNAL PENELITIAN HUMANO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KHAIRUN

JURNAL PENELITIAN HUMANO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KHAIRUN PEMBINA

Rektor Universitas Khairun Ternate Prof. Dr. Husen Alting, SH.,MH

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Nurhasanah, S.Si., M.Si

PIMPINAN REDAKSI

Dr. Drs. Hasan Hamid, M.Si

DEWAN REDAKSI

Dr. Drs. Idrus Alhaddad, M.Pd , Dr. Safruddin Amin, S.Sos., MA Dr. Dra. Farida Maricar, M.Hum

Sunaidin Ode Mulae, SS., M.Hum

MITRA BESTARI

Dr. Hieronymus Purwanta, M.A Dr. Eka Susanti, M.Pd Dr. Pujiati, M.Pd

KEUANGAN

Jalil Alim, S.Pd.

EDITOR/PENYUNTING

Yanhar Ammari, S.Pi., M.S i

LAYOUT/DESAIN GRAFIS

Ikram Hamid, S.Pd., M.Si

SIRKULASI

Ahmad Djafar, SH., MH

Artikel memuat tulisan/artikel ilmiah bidang ilmu noneksakta atau Humaniora meliputi aspek-aspek sosial dan politik, ekonomi, hukum maupun pendidikan dan kebudayaan

DAFTAR ISI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA SISWA SMK FARMASI CENDIKIA FARMA HUSADA

Karsiwan, Pujiati, dan Rufaidah…………………………………………………….. 1-13

ANALASIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA CAFE ENZYME PALOPO

Raznilawati, Z……………………………………………………………………………………… 14-25 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

DAN MOTIVASI

MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 8 KOTA TIDORE

Iksan Gula……………………………………………………………………………………………. 26-41 ANALISIS KESULITAN GURU SD PESERTA PLPG KOTA TERNATE

TAHUN 2016 DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN KOMPETENSI NASIOAL (UKN)

Yahya Hairun, Karman Lanani, dan Ahmad Afandi…………………………………. 41-65

MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

Mardia Hi. Rahman, Rohima Wahyu Ningrum………………………………………….. 66-77 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

Idrus Alhaddad…………………………………………………………………………….. 78-85 ANALISIS KOMPOTENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI SMP NEGERI SE-KOTA TERNATE

Hernita Pasongli, Hasmawati, Riski, dan Nuru Amelia…………………….. 86-101

PENINGKATAN

KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN

PEMAHAMAN

KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI)

Firda Ayu, Hery Suharna, dan Ardiana…………………………………………… 102-111

PEMBELAJARAN IPS BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA SISWA SMK FARMASI CENDIKIA FARMA HUSADA

Karsiwan, Pujiati, dan Rufaidah

FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721)

704 947 faximile (0721) 704 624

e- mail: karsiwan3@yahoo.co.id

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan proses pembelajaran IPS dengan berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Farmasi Cendikia Farma Husada pada tahun ajaran 2015-2016. Subjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas X.A SMK Farmasi Cendikia sebanyak 46 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal mampu memberikan alternative proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan sekaligus menantang bagi siswa. Pembelajaran IPS dengan berpijak pada tema-tema kearifan lokal sangat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah. Melalui proses pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal inilah, siswa diharapkan mampu mengembangkan ide, gagasan, kreatifitas dalam berfikir serta beragumentasi ilmiah, melalui proses pembelajaran yang mampu menempatkan siswa sebagai pelaku pembelajaran.

Kata Kunci: Proses Pembelajaran; IPS; Kearifan Lokal

ABSTRACT. This study aims to develop an IPS learning process based on local wisdom values. The research activity was conducted at SMK Farmasi Cendikia Farma Husada in academic year 2015- 2016. Research subjects are all students of class X. A SMK Pharmacy Cendikia as many as 46 students. The results showed that IPS learning based on the values of local wisdom can provide an interesting learning process alternative, fun, and challenging for students. IPS learning based on the themes of local wisdom are very helpful in the learning process in school. IPS through a learning process based on the values of local wisdom of this, students are expected to develop ideas, ideas, creative thinking and scientific argumentation, through a learning process that is capable of placing students as perpetrators of learning .

Keywords : Learning process; IPS; Local wisdom

PENDAHULUAN

yang dipegangnya. Tujuan pendidikan sebagaimana termaktub dalam UU No. 20

Pendidikan adalah serangkaian upaya Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:

proses pemberian informasi yang diberikan Pendidikan adalah usaha sadar dan

kepada peserta didik, dan seringkali terencana untuk mewujudkan suasana

diartikan dan dimaknai secara beragam belajar dan proses pembelajaran agar

oleh setiap orang, bergantung pada sudut peserta didik secara aktif mengembangkan

pandang masing-masing individu dan teori

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

siswa mampu mata pelajaran IPS sangat bergantung

keterampilan

agar

dirinya untuk kepada kemampuan seorang guru dalam

memberdayakan

menemukan, menafsirkan, menilai dan menyampaikan materi dan pengetahuan,

menggunakan informasi yang diperoleh, serta relevansinya dengan kondisi kekinian

serta mampu melahirkan gagasan kreatif yang berhubungan dengan kehidupan

sikap dalam sosial siswa. Seorang guru harus mampu

untuk

menentukan

pengambilan keputusan. Pelajaran Ilmu menciptakan proses belajar mengajar yang

Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya pada dialogis, sehingga mampu memberi

materi sejarah seringkali dianggap sebagai peluang terselenggaranya proses belajar

pelajaran yang bersifat hafalan dan mengajar yang aktif, kreatif dan

membosankan untuk dipelajari. Pelajaran menyenangkan bagi peserta didik. Melalui

ini dianggap tidak lebih dari rangkaian cara ini, peserta didik akan mampu

angka, tahun, dan urutan peristiwa yang memahami secara lebih mendalam, tidak

harus diingat kemudian diungkap kembali hanya kemampuan menyebutkan atau

saat menjawab soal-soal dalam ujian. menghafal materi pelajaran yang diukur

Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, melalui hasil belajar. Hasil belajar yang

karena masih banyak terjadi paradigma dimaksud adalah terjadinya perubahan dan

berfikir guru yang keliru hingga saat ini. perbedaan dalam cara berpikir, merasakan,

Pelajaran IPS pada materi sejarah yang dan kemampuan untuk bertindak serta

selama ini terjadi di sekolah-sekolah mendapat pengalaman dalam proses

dirasakan kering dan membosankan karena belajar mengajar yang telah dilalui.

kurang bervariasinya metode yang Pembelajaran

digunakan selama pembelajaran karena menuntut keaktifan siswa dalam proses

di era modern

kecenderungan siswa hanya menerima belajar, sementara studi-studi di lapangan

pengetahuan tanpa melakukan analisis menunjukkan bahwa siswa lebih banyak

kritis sehingga pengalaman belajar yang belajar jika pelajarannya memiliki daya

didapatkan hanya sekedar pengetahun tarik, memuaskan, menantang, dan ramah

(hafalan) saja.

serta mereka memiliki suara dalam Tidak dapat dipungkiri bahwa pembuatan keputusan (De Porter, 2014:

pendidikan sejarah mempunyai fungsi 54). Pendidikan di era globalisasi dan

yang sangat penting dalam membentuk informasi ini memerlukan pengetahuan dan

kepribadian bangsa, kualitas manusia dan

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |2 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |2

didapatkan hanya sekedar pengetahuan (Kartodirjo, 1999: 29; Supardan, 2015: 77 ;

Indonesia

umumnya

(hapalan) saja. Hal ini berdampak pada Uno, 2013: 106).

minat belajar siswa kelas X yang rendah. Pernyataan

Kondisi ini tentunya berdampak pula berlebihan mengingat karakter dan

tersebut

tidaklah

terhadap hasil belajar siswa kelas X pada kepribadian siswa dapat dibentuk salah

ujian tengah semester ganjil (UTS) di satunya melalui materi pelajaran sejarah.

SMK Farmasi Cendikia Farma Husada Materi sejarah mampu memberikan

Bandar Lampung masih rendah, dan sumber inspirasi dan aspirasi pada diri

sebagian besar harus dilakukan perbaikan peserta

(remedial) untuk mencapai KKM yang kepahlawanan,

telah ditetapkan oleh sekolah. Berikut pengorbanan untuk bangsa dan negaranya.

perjuangan,

dan

adalah hasil belajar siswa kelas X Namun hingga saat ini masih terus

berdasarkan hasil ujian tengah semester dipertanyakan

yang telah dilaksanakan di semester Ganjil pembelajaran sejarah di sekolah, hal ini

mengingat fenomena kehidupan berbangsa

Tabel 1 Hasil UTS Siswa Kelas X.A

dan bernegara Indonesia khususnya

Jenis Kelamin Total

No

Kriteria

generasi muda makin hari makin jauh dari

nilai-nilai sosial dan pengorbanan,

sehingga generasi saat ini diragukan

eksistensinya. Dengan kenyataan tersebut

Sumber : Analisis Hasil Nilai UTS Siswa (2015)

artinya ada sesuatu yang harus dibenahi Berdasarkan tabel 1 diatas, terlihat bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran pada pada aspek kemampuan kognitif siswa

mata pelajaran sejarah. masih sangat rendah. Terdapat 18 siswa

Pelajaran IPS pada materi sejarah dari jumlah siswa di kelas X sebanyak 47

yang selama ini terjadi di sekolah-sekolah yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan

dirasakan kering dan membosankan. minimal (KKM) yang telah ditetapkan

Kurang bervariasinya metode yang sekolah yakni 75. Banyak faktor yang

digunakan selama pembelajaran membuat

melatarbelakangi bagaimana siswa cenderung hanya

diduga

menerima

kemampuan kognitif siswa kelas x masih pengetahuan tanpa melakukan analisis

rendah seperti jumlah siswa perkelas yang kritis, sehingga pengalaman belajar yang

dirasa tidak ideal (terlalu gemuk), metode http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |3 dirasa tidak ideal (terlalu gemuk), metode http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |3

metode pembelajaran yang dapat dilakukan kemampuan kognitif siswa serta faktor lain

oleh seorang guru yakni, (1) mendorong yang mempengaruhi

agar pemahaman sejarah bukan hanya pengalaman belajar peserta didik pada

siswa seperti

pengetahuan fakta atau peristiwa, (2) jenjang pendidikan sebelumnya.

yang mampu Pemberlakuan kurikulum tingkat

metode

pengajaran

mengangkat nilai penting seperti nilai satuan pendidikan (KTSP) hingga K-13

moral dan kebangsaan, (3) menjadikan saat ini telah mengakomodir perlunya

sejarah sebagai pijakan pengalaman dan pengkajian terhadap kondisi dan potensi

belajar untuk memperbaiki kondisi masing-masing

pembelajaran berikutnya (lesson learn )”. dikembangkan dan dikombinasikan dalam

daerah

untuk

Pembelajaran IPS sudah seharusnya proses pembelajaran di kelas, khususnya

diajarkan dengan cara yang kreatif seperti yang berkaitan dengan nilai-nilai kearifan

bermain peran, menggunakan permainan, lokal yang unik dan menarik untuk digali

keaktifan yang menyenangkan, dan lebih jauh. Namun nilai-nilai kearifan lokal

menantang sehingga pelajaran IPS tidak yang ada hendaknya disesuaikan dengan

lagi dianggap pelajaran kelas dua yang materi pelajaran, dan tentunya sesuai

membosankan, sekedar hapalan dan juga dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.

penuh dengan cerita-cerita. Penambahan materi pelajaran dilakukan

dan implementasi dengan tetap memperhatikan bahwa materi

Kebijakan

pendidikan dengan berwawasan kearifan yang dikembangkan harus disesuaikan

lokal di sekolah menjadi sangat penting dengan tingkat perkembangan peserta

dan strategis dalam pengembangan didik,

karakter siswa, menurut Asriati (2012 : 1) kebutuhannya

dalam penelitiannya menyatakan bahwa memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal

“Pendidikan Karakter berbasis kearifan yang ada disekitar peserta didik.

lokal dalam rangka membangun bangsa Menurut Suryo yang dimuat dalam

sehingga dapat berfungsi sebagai salah harian Kompas (2015, 12) menyatakan

satu sumber nilai-nilai yang luhur. bahwa “pembaruan metode itu, seorang

Kearifan lokal merupakan modal utama guru memiliki peran yang dominan di

masyarakat dalam membangun dirinya dalamnya. Setidaknya terdapat tiga hal

tanpa merusak tatanan sosial yang adaptif

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |4 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |4

merupakan kejadian yang dialami peserta mendukung

didik dalam rangka mengaitkan materi pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai

pentingnya

inovasi

pembelajaran dengan kondisi nyata di kearifan lokal ialah relevansi dan

sehingga dapat keterkaitan proses pembelajaran peserta

sekitar

mereka

menciptakan proses pembelajaran yang didik dengan kondisi realitas sosial peserta

lebih bermakna. Pembelajaran IPS akan didik dalam hidup dan kehidupan

menguatkan kemampuan sosialnya. Mengingat belajar merupakan

lebih

keterampilan sosial siswa untuk bertanya, pengembangan pengetahuan, keterampilan,

memahami, dan tentunya menyikapi setiap atau sikap yang baru ketika seseorang

persoalan akan lebih terasa apabila proses berinteraksi dengan informasi dan

pembelajaran siswa bermakna dan lingkungan (Smaldino, 2011: 11). Dengan

bersentuhan langsung dengan masyarakat. demikian, sudah seharusnya proses

Terlebih terdapat beberepa peristiwa, pendidikan yang dilakukan senantiasa

potensi, dan situs-situs sejarah baik yang melibatkan interaksi antar peserta didik,

diketahui maupun tidak, ada yang tidak peserta didik dengan pendidik, dan

terawat dan sebagian bahkan mulai hilang tentunya interaksi peserta didik dengan

ditelan zaman.

lingkungan belajarnya. Menurut Sapriya, (2012: 15) PIPS di Nilai

Indonesia baru diperkenalkan di tingkat digunakan

sekolah pada awal tahun 1970-an kini pembelajaran

dalam

proses

semakin berkembang sejalan dengan pengetahuan lokal, keterampilan lokal,

dapat

berupa

perkembangan pemikiran tentang Social kecerdasan lokal, sumber daya lokal,

Studies di Negara-negara maju dan tingkat proses sosial lokal, norma-etika lokal, dan

permasalahan sosial yang semakin adat-istiadat lokal (Sibarani, 2012: 118).

kompleks. Lima tradisi Social Studies, Terintegrasinya kearifan lokal daerah

yaitu: (1) Social Studies as citizenship dalam dimensi pendidikan IPS akan

transmission ; (2) Social Studies as Social semakin menguatkan karakter siswa dalam

Sciences ; (3) Social Studies as Reflective proses

Inquiry; (4) It will involve three clusters of memasyarakatkan nilai-nilai kearifan lokal

objectives; (5) Atitudes and values. pada proses pembelajaran, dan tentunya

Supardan (2015: 17) menyatakan bahwa

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |5 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |5

dalam mempelajari dan mengkaji materi untuk membantu dan melatih anak didik,

sejarah, yang dengannya diharapkan agar mampu memiliki kemampuan untuk

mampu menjadikan materi sejarah menjadi mengenal dan

lebih hidup, menarik dan menantang untuk persoalan dari berbagai sudut pandang

menganalisis suatu

dikaji dan pelajari oleh setiap peserta secara komperhensip. Dengan demikian

didik. Rumusan masalah dalam penelitian kajian IPS selalu seiring dan sejalan

ini adalah apakah pengembangan bahan dengan perkembangan manusia sebagai

ajar ips berbasis nilai-nilai kearifan lokal objek kajian ilmu sosial. Diantara ketiga

dapat meningkatkan minat belajar siswa? tradisi sosial diatas yang masuk dalam

METODE PENELITIAN

kajian pembelajaran IPS berbasis nilai- Metode penelitian yang digunakan nilai kearifan lokal di Lampung terlihat

dalam penelitian ini yakni deskriptif pada poin ke tiga yaitu IPS sebagai

kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penelitian mendalam (Social Studies as

digunakan dalam penelitian adalah Reflective

observasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan

Inquiry) .

Pembelajaran

dilakukan di SMK Farmasi Cendikia untuk

Farma Husada kecamatan Sukabumi, keterampilan, dan sikap yang diperlukan

memperoleh

kompetensi,

Bandar Lampung. Pemilihan terhadap dalam melakukan suatu pekerjaan. Upaya

dilakukan secara untuk meningkatkan efektifitas proses

lokasi penelitian

purpossive , yakni memilih secara sengaja pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti.

dengan maksud mendapatkan sebuah Proses pembelajaran dapat dipandang

lokasi yang dianggap relevan dengan sebagai sebuah sistem dengan komponen-

tujuan penelitian. Subjek penelitian yaitu komponen yang saling berinterfungsi satu

siswa kelas X dengan pertimbangan sama lain.

merupakan siswa dengan karakteristik Potensi kearifan lokal yang ada di

yang berbeda dari asal sekolah yang Lampung baik dalam bentuk peristiwa,

berbeda daripada kelas XI, sedangkan cerita maupun benda-benda peninggalan

kelas XII sudah tidak memungkinkan yang masih bisa kita temukan di lapangan

untuk dijadikan subjek penelitian karena dan digunakan sebagai alternatif sumber

mereka sudah terkonsentrasi untuk segera materi belajar. Dengan demikian akan

meninggalkan sekolah di jenjang SMK

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |6 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |6

kemudian akan dituangkan dalam bulan Januari 2016 sampai dengan bulan

bentuk laporan. Proses selanjutnya Juli 2016.

adalah mengubah rekaman data ke Penelitian ini dilakukan melalui

dalam pola, kategori dan disusun secara suatu rangakaian kegiatan yang dilakukan

sistematis. Proses pemilihan, pemusatan dan

pengabstrakan dan mengembangkan

transpormasi data dari lapangan. Proses pembelajaran IPS dengan mengacu pada

suatu

proses

ini berlangsung selama penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di

berlangsung. Fungsi dari reduksi data lingkungan peserta didik sebagai objek

untuk menajamkan, pembelajaran, pengembangan

ini

adalah

mengarahkan, membuang yang tidak pembelajaran yang terfokus dengan nilai-

proses

perlu dan mengorganisir sehingga nilai kearifan lokal sendiri dilakukan

interpretasi bisa dilakukan dengan melalui rangkaian kegiatan analisis-aksi-

mudah.

refleksi-evaluasi dan inovasi dalam suatu

2. Penyajian Data

tahapan penelitian yang terencana, terukur, Penyajian data adalah penampilan data dan sistematis. Teknik analisis data yang

sekumpulan data yang memberi digunakan dalam penelitian ini adalah

untuk menarik teknik analisis data kualitatif, karena data

kemungkinan

kesimpulan dari pengambilan tindakan. yang diperoleh berupa kasus-kasus,

Bentuk penyajiannya antara lain dengan fenomena-fenomena

cara memasukkan data ke dalam argumen sehingga memerlukan pemikiran

dan

argumen-

sejumlah matrik, grafik dan bagan yang yang teliti dan mendalam dalam

diinginkan atau bisa juga hanya dalam menyelesaikan

masalah

penelitian.

bentuk naratif saja.

Analisis data dilakukan melalui beberapa

3. Pengambilan Kesimpulan dan verifikasi tahapan.

direduksi, akan Menurut Miles dan Huberman,

Setelah data

dimasukan ke dalam bentuk bagan, matrik tahapan-tahapan dalam proses analisis data

dan grafik, maka tindak lanjut peneliti kualitatif, meliputi :

adalah mencari konfigurasi yang mungkin

1. Reduksi Data menjelaskan alur sebab akibat dan sebagainya. Kesimpulan harus senantiasa

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |7 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |7

pelajaran dengan bukti-bukti kebendaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

bernilai sejarah yang ada di masyarakat.

pembelajaran ini Proses pembelajaran IPS berbasis nilai-

a. Pembelajaran IPS di SMK

Pendekatan

menggunakan pendekatan terpadu sesuai nilai

dengan materi IPS yang dirancang pembelajaran yang akan menempatkan

sedemikian rupa agar peserta didik secara siswa sebagai pusat pembelajaran (student

aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau centered) . Hal ini sesuai dengan

tahapan-tahapan pernyataan bahwa belajar tidak sekedar

prinsip

melalui

mengamati (untuk mengidentifikasi atau kegiatan

masalah), merumuskan pengetahuan dari guru, melainkan proses

masalah, mengajukan atau merumuskan aktif menggali, mencari dan menemukan

hipotesis, mengumpulkan data dengan pengalaman baru serta mengasimilasi dan

berbagai teknik, menganalisis data, menghubungkan antar komponen yang ada

kesimpulan dan dalam

menarik

konsep, dan pembelajaran mampu memberikan makna

memaparkan hasi-hasil kegiatan di bagi diri peserta didik. Bagi guru,

lapangan yang telah ditemukan. mengajar adalah kegiatan memfasilitasi

IPS dengan siswa dalam proses mengkonstruksi sendiri

Tradisi

keilmuan

memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal pengetahuannya melalui keterlibatan aktif

dapat dilihat pada tradisi ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari (Sudjana,

sosial sebagai pengembangan pribadi 2013: 76).

individu. Pengembangan pribadi individu Pembelajaran IPS dengan berpijak pada

seseorang memang tidak langsung tampak tema-tema kearifan lokal sangat membantu

hasilnya tetapi setidaknya melalui dalam proses pembelajaran di sekolah, dan

akan membekali dengannya

pendidikan

IPS

seseorang dalam mengembangkan kemampuan peserta didik

pengembangan diri melalui berbagai dalam hal berinteraksi, berkomunikasi,

keterampilan sosial dalam kehidupannya. baik di sekolah maupun di masyarakat

Mengembangkan kemampuan berpikir serta mampu memaparkan konsep dan

historis (historical thinking) peserta didik menganalisis isi materi pembelajaran serta

melalui kajian fakta dan peristiwa sejarah

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |8 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |8

tradisional ini dihayati, dipraktikkan, tokoh maupun sumber internet, serta

diajarkan dan diwariskan dari satu generasi diharapkan

ke generasi lain yang sekaligus apresiasi dan penghargaan peserta didik

mampu

menumbuhkan

membentuk pola perilaku manusia sehari- terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti

hari, baik terhadap sesama manusia peradaban bangsa Indonesia di masa

maupun terhadap alam dan Yang Gaib. lampau pada umumnya, dan di wilayah

Kearifan Lokal diartikan Apriyanto (2008: Lampung pada khususnya. “Pendidikan

4), sebagai segala sesuatu ataupun berbagai IPS disini harus membekali siswa tentang

nilai yang diciptakan, dikembangkan dan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai

dipertahankan oleh masyarakat yang sehingga semua itu dapat membentuk citra

menjadi pedoman hidup mereka. Termasuk diri siswa menjadi manusia yang memiliki

berbagai mekanisme dan cara untuk jati diri yang mampu hidup ditengah

bersikap, bertingkah laku dan bertindak masyarakat dengan damai dan dapat

yang dituangkan sebagai suatu tatanan menjadikan

(2012: 112-113) memberikan kelebihannya pada orang lain.

menjelaskan bahwa kearifan lokal adalah

kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu Kearifan lokal (Keraf, 2010: 369) adalah

b. Kearifan Lokal

masyarakat yang berasal dari nilai luhur semua bentuk pengetahuan, keyakinan,

tradisi budaya untuk mengatur tatanan pemahaman atau wawasan serta adat

kehidupan masyarakat. Kearifan lokal juga kebiasaan atau etika yang menuntun

dapat didefinisikan sebagai nilai budaya perilaku manusia dalam kehidupan

lokal yang dapat dimanfaatkan untuk didalam komunitas ekologis. Jadi kearifan

mengatur tatanan kehidupan masyarakat lokal ini bukan hanya menyangkut

secara arif atau bijaksana. Sehingga pengetahuan dan pemahaman masyarakat

mampu memberikan sumbangsih kepada adat tentang manusia dan bagaimana relasi

kehidupan masyarakatnya. Kearifan lokal yang terjadi baik antar sesama manusia

itu mungkin berupa pengetahuan lokal, maupun manusia

keterampilan lokal, kecerdasan lokal, melainkan juga menyangkut pengetahuan,

dan

lingkungan,

sumber daya lokal, proses sosial lokal, pemahaman dan adat kebiasaan tentang

norma-etika lokal, dan adat-istiadat lokal. manusia, alam dan bagaimana relasi di

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano |9

Jadi, dapat dikatakan bahwa kearifan lokal

mengembangkan gagasan, terbentuk sebagai sebuah keunggulan

mampu

wawasan, pemahaman, dan keterampilan budaya masyarakat setempat berkaitan

untuk menyelesaikan masalah sosial yang dengan kondisi yang terdapat pada

terjadi dikehidupan siswa, sesuai dengan lingkungan masyarakat. Kearifan lokal

kemampuan dan gaya belajarnya” merupakan produk budaya masa lalu dan

(Supardan, 2015: 17). Hal ini dilakukan secara terus-menerus dijadikan pegangan

agar proses pembelajaran yang dilakukan hidup masyarakatnya yang diwariskan dari

mengintegrasikan nilai-nilai satu generasi ke generasi. Meskipun nilai-

dengan

kearifan lokal ke dalam mata pelajaran nilai yang ada bersifat lokal tetapi nilai

IPS, sehingga materi IPS akan semakin yang terkandung didalamnya dianggap

kaya, menjadi lebih hidup, bermakna, dan sangat

menantang bagi peserta didik untuk digali, memandang kearifan lokal tidak hanya

dipelajari dan dimaknai sebagai sebuah sekadar sebagai acuan tingkah-laku

proses belajar yang mendewasakan. seseorang dalam bermasyarakat tetapi

Pembelajaran IPS yang berbasis lebih jauh, yaitu mampu mendinamisasi

kearifan lokal ini dapat dilakukan dengan kehidupan masyarakat yang penuh dengan

mengintegrasikan berbagai bentuk kearifan keluhuran budi dan keadaban.

lokal yang ada di lingkungan peserta didik

c. Urgensi Pembelajaran IPS Berbasis

kedalam mata pelajaran IPS dengan tujuan

Nilai-Nilai Kearifan Lokal

untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan Pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai

lokal di daerah setempat pada mata kearifan

pelajaran IPS, sehingga diharapkan siswa pembelajaran

keberadaan dan keyakinan bahwa siswa adalah pelaku

menyadari

akan

pentingnya nilai-nilai tersebut dan utama proses belajar. Proses pembelajaran

menginternalisaikan nilai-nilai itu ke yang terjadi berangkat dari prinsip belajar

dalam tingkah lakunya sehari-hari melalui yang

pembelajaran, baik yang menyenangkan sekaligus menantang bagi

proses

berlangsung didalam maupun diluar kelas. siswa.

Terdapat lima dimensi kultural tentang memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal

kearifan lokal, yaitu (1) pengetahuan lokal, dalam proses pembelajarannya di sekolah

yaitu informasi dan data tentang karakter dirasa sangatlah tepat. Hal ini sesuai

dengan tujuan IPS yaitu “agar siswa keunikan lokal serta pengetahuan dan http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 10 dengan tujuan IPS yaitu “agar siswa keunikan lokal serta pengetahuan dan http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 10

peserta didik di era globalisasi, dengan nampak pada tataran ide dan gagasan

harapan mampu meningkatkan minat dan kelompok masyarakat tentang wawasan

karakter peserta didik dalam menggali, daerahnya. Pengetahuan lokal penting

mengoptimalkan, dan untuk diketahui sebagai dimensi kearifan

memahami,

mengembangkan potensi kearifan lokal lokal sehingga diketahui derajat keunikan

yang mulai dilupakan dan ditinggalkan. pengetahuan

Bentuk integrasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat untuk menghasilkan

di Lampung dengan materi pelajaran IPS inisiasi lokal; (2) budaya lokal, yaitu yang

di sekolah dapat dilihat pada tabel berikut: berkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan

Tabel 2 Bentuk Integrasi Nilai Kearifan Lokal di

yang telah terpola sebagai tradisi lokal

Lampung

yang berlangsung secara terus-menerus, Kearifan Lokal

No

Materi Pelajaran

Yang di Keterangan

yang meliputi sistem nilai, bahasa, tradisi, Tawarkan

Kehidupan Awal

teknologi; (3) keterampilan lokal, yaitu Lampung

Situs Megalitik

1. masyarakat

Pugung Rahardjo

Timur

keahlian dan kemampuan masyarakat Indonesia

Perkembangan

Situs Megalitik

2. masa Hindu-

Pugung Lampung

Rahardjo Timur

memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki, Masuknya

 Masjid Jami Bandar

3. Islam di

hal ini akan terlihat pada aktifitas dan pola

Indonesia

Al Anwar Lampung

 KA

pekerjaan masyarakatnya; (4) sumber

Tanjung Karang

lokal, yaitu sumber yang dimiliki

 Penjara Belanda

Bandar Lampung

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

 Bunker Air

4. Kedatangan Bangsa Barat di

Gedong Aer Pringsewu

dasarnya dan melaksanakan fungsi-fungsi

 Irigasi

Indonesia

Talang Pesawaran-

utamanya; dan (5) proses sosial lokal,

Pringsewu  Irigasi Metro

berkaitan dengan bagaimana suatu

Argoguruh Pesawaran

masyarakat dalam menjalankan fungsi-

 Goa Jepang Lampung

fungsinya, sistem tindakan sosial yang

Perjuangan Melawan

dilakukan, tata hubungan sosial serta Lampung 6. kolonialisme dan

 Perlawanan

Raden Inten Selatan

kontrol sosial yang ada. Pembelajaran IPS

Imperialisme

 Hubungan Nilai-Nilai

berbasis nilai-nilai kearifan lokal adalah

antar Falsafah

7. Interaksi Sosial

kelompok hidup orang

langkah nyata upaya menjembatani jurang

sosial lampung Sumber: Analisis materi pelajaran IPS yang di

antara pembelajaran IPS khususnya pada

Integrasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 11 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 11

ada di lapangan yang ditemukan sendiri berbasis nilai-nilai kearifan lokal inilah,

oleh siswa di masyarakat. Selain itu siswa diharapkan mampu mengembangkan

pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai ide, gagasan, kreatifitas dalam berfikir

kearifan lokal dapat mengurangi tingkat serta beragumentasi ilmiah, melalui proses

kejenuhan siswa dalam pembelajaran, serta pembelajaran yang mampu menempatkan

memudahkan siswa dalam mengingat siswa sebagai pelaku pembelajaran. Proses

materi karena siswa mengalami langsung, pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai

sehingga Pembelajaran IPS berbasis nilai- kearifan lokal diharapkan mampu; a)

nilai kearifan lokal mampu secara efektif mendorong siswa untuk berinisiatif

untuk memperbaiki kualitas pembelajaran mengembangkan pola pikirnya selama

IPS baik dari aspek inovasi pembelajaran, pembelajaran dengan data-data yang siswa

kreativitas, dan suasana pembelajaran yang temukan dalam pembelajaran baik didalam

menyenangkan sekaligus kelas maupun diluar kelas, b) memberikan

dirancang

menantang bagi siswa. Pembelajaran IPS keleluasaan kepada siswa untuk melakukan

kearifan lokal kegiatan eksplorasi nilai-nilai kearifan

berbasis

nilai-nilai

disesuaikan dengan materi di sekolah. lokal di Lampung dalam kaitannya dengan

dimiliki dalam materi kedatangan bangsa Barat di

Kelebihan

yang

pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai Indonesia, c) mengembangkan proses

kearifan lokal ialah mampu mengatasi pembelajaran yang dialogis antara guru-

keterbatasan ruang dan waktu, bahan ajar siswa dan antara siswa-siswa mengenai

IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal dapat pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai

dipakai dalam setiap mata pelajaran kearifan lokal, d) mendorong siswa untuk

apapun yang berbasis pada potensi dan melakukan analisis kritis terhadap materi

nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, pelajaran, fakta-fakta di lapangan dan

pembelajaran yang dilakukan melalui nilai- konstruksi pengetahuan yang mereka

nilai kearifan lokal mudah untuk diingat peroleh di sekolah dalam kaitannya dengan

karena siswa langsung bisa melakukan dan kehidupan diluar sekolah

mempraktikkan teori yang di dapat dengan

KESIMPULAN

kenyataan yang ada.

Pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai

kearifan lokal

diharapkan

mampu

menjembatani materi pelajaran, antara http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 12

DAFTAR PUSTAKA

Sapriya.

Pendidikan Ilmu

Sosial. Bandung: Apriyanto, Y. dkk. 2008. Kearifan Lokal

Pengetahuan

Rosdakarya. Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal:

dalam

Mewujudkan

Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Pengelolaan Sumberdaya Air yang

Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Berkelanjutan . Makalah Pada PKM

Lisan (ATL).

IPB, Bogor. Smaldino, Sharon E, Dkk. 2008. Asriati, Nuraini. 2012. Pengembangkan

Instructional Technologi And Media Karakter Peserta Didik Berbasis

For Learning, Ninth Edition . Terj. Kearifan

Arif Rahman. Jakarta: Kencana. Pembelajaran Di Sekolah . Dikutip

Lokal

Melalui

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses dari jurnal untan Vol 3, No 2 (2012) Belajar Mengajar . Bandung: Sinar

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JP Baru Algensindo. SH/article/view/3663 . di unduh pada

Supardan, Dadang. 2015. Pembelajaran

17 Oktober 2015 pukul 13.45 Ilmu PengetahuanSosial; Perspektif Deporter, Bobbi, Readorn Mark & Nourie,

Filosofi dan Kurikulum . Jakarta: Sarah Singer. 2014. Quantum

Bumi Aksara

Teaching . Terj. Ary Nilandari. Suryo, Djoko. 2012. Pembelajaran Bandung: Kaifa.

Sejarah di Sekolah . Jakarta: Harian Kartodirjo, Sartono. 1999. Pendekatan

KOMPAS

Ilmu Sosial dalam Metodologi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Sejarah. Jakarta: Gramedia

Pendidikan Nasional. Keraf, A.S. 2010. Etika Lingkungan

Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. Hidup . Jakarta: Penerbit Buku

2013. Landasan Pendidikan: Sebuah Kompas.

Pemikiran Komprehensif Landasan Koentjaraningrat.1997. Metode Penelitian

Pendidikan Berbasis Karakter di Masyarakat . Gramedia: Jakarta.

Gorontalo: Ideas Miles, Mathew G. dan Michael Huberman.

Indonesia.

Publishing.

1992. Analisis Data Kualiatif . Universitas Indonesia: Jakarta.

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 13

ANALASIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA CAFE ENZYME PALOPO

Raznilawati, Z

Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Andi Djemma Palopo

e- mail:raznilappo@yahoo.com

ABSTRAK. Tujuan penelitian mengetahui strategi pemasaran apa yang digunakan Café Enzyme Palopo selama ini. Hasil penelitian menunjukkan (1) Total bobot untuk faktor kekuatan 1,3, faktor kelemahan 0,9, faktor peluang adalah 1,2, dan faktor ancaman 1. Rating setiap jawaban dari responden pada faktor kekuatan dan peluang berada pada rating 3 dan 4. Sedangkan rating jawaban dari responden pada faktor kelemahan dan ancaman berada pada rating 3 dan 2. Hal ini menunjukan bahwa faktor peluang dan kekuatan yang terdapat pada pada Café Enzyme Palopo berpengaruh besar terhadap penjualan Pada Café Enzyme Palopo yang mereka jalankan dan faktor kelemahan dan ancaman berpengaruh terhadap usaha tersebut, tetapi pengaruh yang ditimbulkan tidak secara menyeluruh, (2) Faktor peluang dan kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap usaha ini meskipun ancaman dan kelemahan yang selalu ada dalam usaha ini, (3) Strategi yang digunakan pada Café Enzyme Palopo strategi Analisis Swot, dimana dalam strategi ini pelaku usaha diharapkan agar bisa mempertahankan keadaaan usaha yang sudah mulai berkembang.

Kata Kunci: Strategi; Pemasaran; Volume penjualan; Café Enzyme

ABSTRACT. The purpose of the study to know what marketing strategy used Café Enzyme Palopo for this. The results show (1) Total weight for power factor 1,3, weakness factor 0,9, opportunity factor is 1,2, and threat factor 1. Rating every answer from respondent on power factor and opportunity is in rating 3 and 4. While the rating of respondents on the factors of weakness and threat is in the rating 3 and 2. This shows that the opportunity and strength factors that exist in Café Enzyme Palopo have a big effect on sales At Café Enzyme Palopo that they run and the weakness and threat factors affect the business, but the effect is not entirely, (2) The factors of opportunity and strength are very influential in this business despite the threats and weaknesses that always exist in this business, (3) The strategy used in the Café Enzyme Palopo Swot Analysis, strategy, where in this strategy the business is expected to maintain the business state which has begun to develop.

Keywords: Strategy; Marketing; Sales volume; Café Enzyme

PENDAHULUAN

usaha

cafe selalu tanggap dan menyesuaikan diri dalam menghadapi

Pada saat ini bisnis cafe sudah persaingan. Mereka saling bersaing untuk

banyak ditemui diberbagai daerah, menjadi yang terbaik, mereka berusaha

khususnya di Kota Palopo. Oleh karena itu memberikan pelayanan yang terbaik agar

dalam menghadapi situasi persaingan yang

mendapatkan kepercayaan semakin ketat dan kondisi sosisal yang

selalu

konsumen dan selalu menghasilkan produk terus berubah, menuntut setiap pemilik

yang sesuai selera dan kebutuhan yang sesuai selera dan kebutuhan

mengetahui situasi dan kondisi internal Dewasa ini usaha yang bergerak

sehingga dapat dalam bentuk cafe berkembang sangat

perusahaannya,

merumuskan strategi pemasaran yang tepat marak di kota Palopo. Hal ini dapat dilihat

untuk tetap mempertahankan tingkat dari jumlah cafe yang terus bertambah,

permintaankonsumen pada tingkat yang baik dalam skala kecil (depot), maupun

dapat memaksimalkan keuntungan. skala besar (cafe). Bahkan sering kali

Cafe Enzyme merupakan satu tempat dijumpai dalam satu lokasi yang

café yang menyediakan minuman dan berdekatan, terdapat dua atau lebih café

menu lainnya dan baru saja berdiri pada dengan skala usaha yang sama besar,

bulan Agustus 2015. Meskipun banyak dengan daftar menu yang kurang lebih

bermunculan pesaing-pesaing baru, Café sama, misalnya The Icon House, Rabbids,

Enzyme masih tetap dapat eksis dalam Hill and Tiff, White House, Enzyme, Cafe

kondisi persaingan antar café yang Dottoro , merica dan La Vecchia dalam

menyediakan food and drink saat ini. wilayah sekitar jalan Jenderal Sudirman.

Namun demikian, menurut pemiliknya, Akibatnya terjadi persaingan usaha antar

konsumen yang cafe yang ketat, karena masyarakat sebagai

rata-rata

jumlah

mengkonsumsi produk dan jasanya konsumen mempunyai pilihan yang

mengalami peningkatan dari bulan ke beragam untuk memenuhi kebutuhan akan

bulan.

penyediaan dan pelayanan makanan dan Café Enzyme mempunyai harapan minuman.

konsumen yang Dengan adanya situasi dan kondisi

agar

jumlah

mengkonsumsi produk dan jasanya tidak persaingan yang semakin ketat antar cafe,

semakin menurun, tetapi mengalami pemilik/ pengelola usaha tidak saja harus

pertambahan dalam penjualan sehingga mampu menjual produk dan jasanya, tetapi

dapat meningkatkan laba usaha cafenya. juga harus mempunyai kemampuan untuk

Untuk menarik minat masyarakat datang memasarkan usahanya, sehingga jumlah

dan mengkonsumsi produk dan jasanya, konsumen tidak menurun tetapi semakin

Café Enzyme merencanakan menerapkan meningkat.

strategi pemasaran yang tepat, yang Pemilik/pengelola café harus dapat

didasarkan atas analisa konsumen dan memahami selera dan perilaku masyarakat

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 15 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 15

sebagai daftar penelitian dalam pembuatan

METODE PENELITIAN

analisis teori. Oleh karena itu penulis juga

Jenis dan Sumber Data

mencari pendapat dari orang-orang yang

1. Jenis data pernah diuji dan diakui kebenarannya yang Jenis penelitian yang digunakan pada

ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

karya tulis ini. Studi pustaka ini perlu Dalam penelitian deskriptif ini, penulis

dilakukan dengan pertimbangan bahwa akan menjawab permasatenaga kerja

studi pustaka dapat menjadi jembatan yang penelitian dengan pendekatan kualitatif.

ada di lapangan sehingga dapat membantu Hasil penelitian ini tidak akan diuraikan

penulis memperoleh pendalaman yang dengan perhitungan angka atau secara

lebih terhadap obyek yang diteliti. statistik. Penulis hanya akan menjawab

Pengumpulan data secara langsung permasatenaga kerja yang ada dengan

yang dilakukan pada obyek penelitian menafsirkan data-data atau informasi yang

sebagai data primer, Pada pengumpulan diperoleh secara ilmiah yang akan

data ini penulis akan terjun secara diuraikan, kemudian disimpulkan dan

langsung ke Café Enzyme Palopo. Adapun dicari pemecahannya berdasarkan teori

metodenya: (1) wawancara (Interview), yang ada secara sistematis.

Suatu metode pengumpulan data dengan

2. Sumber Data cara melakukan wawancara langsung Data Primer berupa data yang

dengan Bapak Setiyo selaku pemilik. (2) dikumpulkan langsung dari responden,

Kuisioner, kuisioner yang digunakan

adalah kuisioner yang berstruktur, dimana selaku pemilik Café Enzyme Palopo dan

yaitu wawancara dengan Bapak Setiyo

jawaban pertanyaan yang diajukan kepada penyebaran kuesioner. Data Sekunder

responden sudah disediakan. Responden berupa data yang digunakan untuk

yaitu pelanggan Café Enzyme Palopo. mendukung penelitian yang diperoleh dari

Populasi dan Sampel

studi kepustakaan berapa teori-teori,

a. Populasi, yang menjadi populasi literature yang berhubungan dengan

dalam penelitian ini adalah seluruh masalah yang diteliti.

karyawan dan pelanggan pada Café

Metode Pengumpulan Data

Enzyme Palopo selama dua bulan penelitian yaitu April sampai dengan

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 16

Mei 2016 yang berjumlah 180 orang (pemasaran dan distribusi, keuangan, (rincian adalah 6 orang/hari x 30 hari

penjualan dan operasi, sumber daya = 180 orang).

manusia setiap faktor tersebut dinilai

b. Sampel, sampel dalam penelitian ini apakah merupakan kekuatan utama, berjumlah 100 orang yang dianggap

kecil, faktor netral, kelemahan utama mengetahui masalah yang akan

atau kelemahan kecil. diteliti dengan menggunakan teknik

b. Analisis peluang dan ancaman yaitu penarikan sampling purposive yaitu

dengan memasukkan semua faktor teknik penentuan sampel dengan

eksternal perusahaan (pemasok, pertimbangan

pesaing, pelanggan). Sugiyono,(2004 : 96).

tertentu.

d. Tahap analisis

Metode Analis Data

Tahap analisis adalah setelah Untuk menguji hipotesis yang

mengumpulkan semua informasi yang diajukan, maka metode analisis yang

terhadap kelangsungan digunakan dalam proses penganalisaan

berpengaruh

perusahaan, tahap selanjutnya adalah adalah sebagai berikut :

memanfaatkan semua informasi tersebut

dalam model-model kuantitatif perumusan digunakan untuk memberikan secara

strategi, yaitu matriks TOWS atau matriks utuh gambaran strategi pemasaran

SWOT dan Matrik Internal Eksternal terhadap volume penjulan produk pada

kemudian dari hasil yang ada maka Café Enzyme Palopo.

ditentukan pengambilan keputusan yang

tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan menjawab permasatenaga kerja dalam

2. Untuk

menganalisis

data, guna

bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil penelitian sekaligus

dari strategi pemasaran perusahaan dapat hipotesis, penulis menggunakan metode

membuktikan

ditentukan oleh kombinasi faktor internal analisis SWOT sebagai berikut:

dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus Untuk

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. kontribusi

mengetahui

besarnya

Analisis SWOT membandingkan antara eksternal dan internal.

masing-masing

faktor

faktor internal dan ekternal. Menurut

a. Analisis kekuatan dan kelemahan, “Richard Braden Robinson 1988:292) yaitu dengan memasukkan faktor-

adalah suatu atribut atau sifat nilai dari faktor

lingkungan

internal

orang, objek Expert judgement (penilaian

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 17 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 17

Strategi yang harus diterapkan adalah 47 bobot digunakan sebagai berikut:

Definisi Operasional

Bobot Keterangan

1. Strategi pemasaran adalah pendekatan

0.40 sangat kuat pokok yang digunakan oleh unit bisnis

sasaran yang

tercantum keputusan- Rating ditentukan sebagai berikut :

0.10 Cukup Kuat

didalamnya

keputusan mengenai target pasar,

Rating Keterangan

penempatan produk,bauran pemasaran,

4 Mayor Opportunity (Peluang) serta tingkat biaya pemasaran yang

3 Major strength (Kekuantan)

diperlukan.

2 Minor weakness (Kelemahan)

2. Volume penjualan adalah hasil akhir yang dicapai perusahaan dari penjualan

Oppurtinity (03)

produk yang dilakukan oleh salesman dan tenaga penjualan lainnya.

III. Turn Arround

I. Growth

HASIL DAN PEMBAHASAN

Weakness (W3) Strenght (S3)

Analisis Deskriptif

IV. Defence

II. Diversifikasi

Setelah

mengumpulkan semua

Threats (T3)

informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan ke arah lebih maju pada

Café Enzyme Palopo adalah dengan Rekomendasi:

Gambar 1. Diagram Analisis SWOT

memanfaatkan semua informasi tersebut ke Kuadran I: Ini merupakan situasi yang

dalam model-model kuantitatif perumusan sangat

strategi dan sebaiknya menggunakan tersebut memiliki peluang dan kekuatan

menguntungkan.

Perusahaan

beberapa model sekaligus, agar dapat sehingga dapat memanfaatkan peluang

memperoleh analisis yang lengkap dan yang ada. Strategi yang harus diterapkan

akurat. Model yang dipergunakan adalah : dalam kondisi ini adalah mendukung

1. Analisis Dekriptif

kebijakan pertumbuhan yang agresif

2. Matriks Internal / Eksternal (Growth oriented strategy).

3. Matriks SWOT

Kuadran II: Meskipun menghadapi Setiap perusahaan, baik yang berbagai ancaman, perusahaan ini masih

bergerak di bidang produk ataupun jasa,

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 18 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 18

Kelemahan:

berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai

1. Pesanan makanannya terlalu lama melalui

2. Terlalu mahal harga yang di sediakan. tingkat keuntungan atau laba operasional

dan

meningkatkan

3. Butuh waktu memperkenalkan produk perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika

ke masyarakat

perusahaan dapat mempertahankan dan

4. Kondisi gudang menyimpan bahan meningkatkan penjualan produk atau jasa

baku dan bahan jadi masih perlu di yang

melakukan penerapan strategi pemasaran

5. Kurangnya promosi yang akurat melalui pemanfaatan peluang

Peluang

dalam meningkatkan penjualan, sehingga

1. Tempat strategis/ lokasi yang bagus posisi atau kedudukan perusahaan di pasar

2. Menyiapkan konsep yang menarik dapat ditingkatkan atau dipertahankan.

3. Menyediakan harga menu yang Strategi pemasaran adalah rencana yang

terjangkau

menyeluruh terpadu dan menyatu di

4. Menyediakan fasilitas yang menarik bidang pemasaran yang memberikan

5. Lengkapi semua menu yang di paduan tentang kepentingan yang akan

sediakan

dijalankan untuk

1. Karena banyaknya café yang berada di Berdasarkan analisis SWOT diperoleh lima

kota Palopo

strategi pengembangan di Palopo:

2. Dari segi harga makanan dan minuman

Kekuatan:

3. Persaingan usaha yang semakin ketat

4. Kurang memadainya prasarana dan lebih bertahan lama.

1. Interior lebih bagus membuat konsumen

sarana yang tersedia

5. Persepsi yang berbeda dari para sajian

2. Makanannya lebih menarik dari segi

konsumen

3. Tempatnya bagus terdiri dari beberapa Dari hasil pengumpulan data yang lantai

dillakukan pada pelaku usaha produk

4. Karyawan yang ramah Snack , maka diperoleh dalam bentuk tabel

5. Ruangan yang full ac untuk penggambaran matrik SWOT yang diperlukan nilai masing-masing faktor,

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 19 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 19

Tabel 2

Hasil Pengolahan Data Kekuatan (Strength) Pelaku

Opportunities (O), dan Threats (T). usaha Pada Café Enzyme di Palopo

Faktor Strategis

Bobot Rating Hasil

Tabel 1 Analisis SWOT

lokasi yang bagus 2. Menyiapkan konsep

0,30 3 0,90 1. Interior

lebih 1. Pesanan

yang menarik

3. Menyediakan harga

bertahan lama.

2. Makanannya lebih 2. Terlalu

mahal

4. Menyediakan

menarik dari segi

harga yang di

3. Tempatnya bagus 3. Butuh

beberapa lantai

a 4. F Karyawan yang

Total 1.3 2.52 ramah

masyarakat

4. Kondisi gudang

5. Ruangan yang full

menyimpan

Sumber : Hasil data kuesioner pada Pelaku usaha Pada

ac bahan baku dan

Café Enzyme di Kota Palopo

bahan jadi masih perlu di benahi

Tabel 3

5. Kurangnya

Hasil Pengolahan Data kelemahan (Weaknes)

pada Café Enzyme di Kota Palopo Peluang

promosi

Ancaman

Faktor Strategis