METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

(2016) dengan penelitiannya

juga

Penelitian inidilakukan di SMP Negeri menunjukan bahwa ada pengaruh model

7 Kota Ternate pada tanggal 14 Oktober pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap

2016 hingga 26 Maret 2017.Rancangan hasil belajar peserta didik pada mata

penelitian ini adalah One Group Pretest- pelajaran IPA. Dari beberapa hasil

Posstest Design , yakni rancangan penelitian penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa

melibatkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TAI

yang

hanya

kelompok.Populasi dalam penelitian ini merupakan salah satu model pembelajaran

adalah seluruh siswa kelas VIII-A sampai yang dapat meningkatkan hasil belajar

VIII-L SMP Negeri 7 Kota Ternate Tahun matematika siawa. Hal senada juga

Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 307 diungkapkan

oleh Robinson

yang

orang.Sampel penelitian diambil dengan menyatakan

cara cluster sampling, yaitu teknik keefektifan siswa dalam bidang akademik

pengambilan bukan berdasarkan pada (pembelajaran) dapat digunakan Group

individual, tetapi lebih berdasarkan pada Investigation untuk pelajaran sejarah atau

kelompok, daerah atau kelompok subjek

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 104 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 104

penelitian. Tahap akhir peneliti melakukan kelas VIII G dengan jumlah siswa sebanyak

posttest di kelas yang telah diberikan

16 orang sebagai kelas eksperimen. Adapun perlakuan. Teknik analisis data yang

2 Variabel yang akan digunakan dalam dilakukan adalah menganalisis data tes penelitian ini adalah model pembelajaran

akhir siswa (posttest) untuk mengetahui kooperatif tipe TAI sebagai variabel bebas

apakah hipotesis penelitian diterima atau dan kemampuan pemahaman konsep

ditolak dengan melakukan uji normalitas matematis siswa sebagai variabel terikat.

posttest dan uji hipotesis. Selanjutnya Teknik pengumpulan data dalam

menghitung skor N-Gain siswa untuk penelitian ini dilakukan dengan pemberian

bagaimana intrepertasi tes uraian yang terdiri atas dua bagian yaitu

mengetahui

peningkatan kemampuan pemahaman tes sebelum perlakuan (pretest) dan tes

konsep matematis siswa setelah diterapkan setelah perlakuan (posttest). Namun,

model pembelajaran kooperatif tipe TAI. sebelum memberikan tes uraian kepada

Data dari hasil penelitian yang telah siswa terlebih dahulu peneliti melakukan

dilakukan berupa tes tertulis yang terdiri validasi isi yakni mengkonsultasikan

dari 2 tes, yaitu tes sebelum perlakuan instrumen-instrumen penelitian kepada

(pretest) dan tes setelah perlakuan dosen matematika dan guru mata pelajaran

(posttest). Dari hasil tes 16 siswa diperoleh matematika di sekolah yang bersangkutan,

rata-rata pretest adalah 20 dan rata-rata untuk diperbaiki dan dievaluasi secara

posttest adalah 77. Adapun data hasil sistematis. Kemudian peneliti melakukan

pretest-posttest kelas VIII-G disajikan pada uji coba soal pretest-posttest di dua kelas

tabel di bawah ini.

yang berbeda yang bukan menjadi objek

Tabel 1 Deskripsi Data Pretest-Posttest Siswa

penelitian danmenganalisis data untuk

Nilai

Pretest Posttest

mengetahui apakah butir soal pretest-

40 93 posttest layak digunakan atau tidak dalam

20 77 penelitian ini. Selanjutnya

12,16 15,33 melakuan pretest kepada kelas yang

Deviasi

menjadi objek penelitian dan kemudian Berdasarkan data pada tabel 1,

menunjukan bahwa nilai tertinggi dari hasil

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 105 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 105

yang diperoleh, diketahui bahwa pada uji t memenuhi standar Kriteria Ketuntasan

satu sampel (uji pihak kanan)yang telah Minimum (KKM) yaitu 69 sebelum

dilakukan, nilai signifikansi yang diperoleh diberikan perlakuan. Sedangkan pada hasil

adalah 0,0325. Nilai tersebut kurang dari posttest diperoleh nilai tertinggi dari 16

0,05 (sig. < 0,05) sehingga H 0 ditolak dan siswa adalah 93 dan terendah adalah 40

H 1 diterima. Sama halnya dengan cara yang berarti bahwa dari 16 siswa telah

manual uji satu pihak (uji pihak kanan) terdapat beberapa siswa yang mencapai

diperoleh t tabel = 1,753 dan t hitung = 2,0874. standar KKM.

Nilai tersebut memenuhi untuk t hitung >t tabel Hipotesi yang diajukan adalah terdapat

sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya peningkatan kemampuan pemahaman

terdapat perbedaan rata-rata hasil posttest konsep matematis siswa setelah diterapkan

dengan nilai KKM. Dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

bahwa terdapat peningkatan kemampuan pada materi persamaan garis lurus. Sebelum

pemahaman konsep matematis siswa dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji

setelah diterapkan model pembelajaran normalitas dengan uji shapiro wilk dengan

kooperatif tipe TAI.

bantuan SPSS.23 for windows. Hasil uji Berdasarkan data hasil penelitian normalitas menunjukan nilai signifikansi

sebelum dan setelah diterapkan model untuk data posttest adalah 0,076.

pembelajaran kooperatif tipe TAI diperoleh Berdasarkan kriteria pengujian, diperoleh

hasil analisis data dengan menggunakan bahwa nilai signifikansi posttest lebih dari

rumus

N-Gainmenunjukan bahwa

0,05 (> 𝛼 = 0,05) sehingga H 0 diterima.

peningkatan KPKM dari 16 siswa diperoleh

7 siswa terinterpretasi pada kategori tinggi bahwa data berasal dari populasi yang

Karena H 0 diterima maka disimpulkan

dan 7 siswa lainnya terinterpretasi pada berdistribusi normal.

kategori sedang serta 2 siswa lagi Berdasarkan uji normalitas yang

terinterpretasi pada kategori rendah. Dapat dilakukan,

dikatakan bahwa secara keseluruhan berdistribusi normal sehingga digunakan

peningkatan KPKM siswa kelas VIII-G statistik parametrik, yaitu uji tsatu sampel.

berada pada interpretasi tinggi. Hal ini Uji ini menggunakan bantuan program

dapat dilihat dari peningkatan KPKM siswa

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 106 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 106

persamaan garis lurus (KPKM 1) dengan ditunjukan dengan hasil perhitungan

selisih 52, kemampuan mengidentifikasi menggunakan rumus N-Gain secara

contoh dan bukan contoh persamaan garis klasikal. Secara klasikal diperoleh

lurus (KPKM 2) dengan selisih 66, peningkatan KPKM siswa kelas VIII-G

memanfaatkan dan setelah diterapkan model pembelajaran

kemampuan

menggunakan prosedur atau operasi koperatif tipe TAI terinterpretasi pada

tertentu (KPKM 3) dengan selisih 78, kategori

menggunakan diagram 0,71.Peningkatan kemampuan pemahaman

Cartesius untuk mempresentasikan konsep konsep

persamaan garis lurus (KPKM 4) dengan diterapkannya

dan kemampuan kooperatif tipe TAI dapat dilihat dari

mengaplikasikan konsep persamaan garis peningkatan indikator-indikator yang

lurus sebagai pemecahan masalah (KPKM diukur yang disajikan pada diagram di

5) dengan selisih 55. Jadi, dapat bawah ini.

disimpulkan bahwa setelah penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TAI

kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa meningkat secara signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa terbagi ke dalam kelompok-

kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang. Setiap siswa diarahkan untuk

menyelesaikan soal yang ada pada LKS

Persentasi Peningkatan Tiap Indikator

KPKM Siswa yang diberikan guru. Jadi siswa

menyelesaikan soal secara individu. Akan Gambar 1 menunjukan peningkatan

dengan assisted KPKM yang signifikan antara hasil pretest

tetapi,

berbeda

dalam kelompok dan posttest. Dapat dilihat dari selisih hasil

individualization ,

accelerated instruction ini setiap siswa pretest dan posttest untuk tiap-tiap KPKM.

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 107 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 107

pembelajaran tipe TAI setiap siswa sendiri.

mendapatkan peluang yang sama untuk berkemampuan tinggi menyelesaikan soal

berhasil mengerjakan soal karena soal yang yang tergolong sukar, siswa berkemampuan

dikerjakan disesuaikan dengan kemampuan sedang menyelesaikan soal dengan tingkat

siswa masing-masing. Pengerjaan soal yang kesulitan tergolong sedang, dan siswa yang

disesuaikan dengan kemampuan siswa akan berkemampuan rendah menyelsaikan soal

mempercepat siswa dalam memahami dengan tingkat kesulitan sangat sedikit atau

materi yang diberikan. Siswa hanya fokus soal yang mudah. Untuk penempatan

pada soal yang diberikan kepadanya tanpa kemampuan siswa, peneliti menanyakan

memperhatikan soal yang lain sehingga langsung kepada guru mata pelajaran

siswa akan berusaha mendalami dan matematika di kelas VIII G dan didukung

mengerjakan soal tersebut dengan benar. juga oleh hasil pretest sebelum diterapkan

Namun tidak mengartikan bahwa soal yang model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

lain terabaikan. Pada kondisi ini Setelah mengerjakan soal secara individu,

pembelajaran kelompok difungsikan. setiap siswa dalam kelompok diarahkan

Setiap anggota saling memberikan untuk mengecek dan mengoreksi hasil kerja

penjelasan dan berusaha menyampaikan sesama anggota kelompok. Masing-masing

soal yang mereka kerjakan. Setiap anggota kelompok kemudian menunjuk perwakilan

saling mengecek hasil pekerjaan anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil

lainnya. Pembelajaran seperti ini akan kesimpulan kelompok yang diperoleh dari

membuat siswa memahami materi dengan hasil pekerjaan secara individu.

cepat.

Penjelasan di atas menunjukan bahwa mengemukakan

secara teori model pembelajaran kooperatif mengkombinasikan

tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar pembelajarankooperatif dan pembelajaran

keunggulan

matematika. Hal tersebut memiliki individu. Kemampuan siswa dalam satu

kesesuaian dengan penelitian relevan, yakni kelompok yang berbeda akan membuat

penelitian oleh Handayani (2012) yang siswa saling bekerja sama karena masing-

menyatakan bahwa model pembelajaran masing kelompok ingin menjadi kelompok

kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 108 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 108

yang mengukur kemampuan siswa terhadap model pembelajaran koperatif tipe TAI

materi yang akan diajarkan melalui model dapat

pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dari pemahaman konsep matematis siswa. Hasil

meningkatkan

kemampuan

hasil tes pretest menunjukan bahwa soal analisis tersebut juga relevan dengan

tersebut bukanlah hal yang baru bagi penelitian Khourinisa (2010) yang

mereka. Hal ini disebabkan karena materi mengungkapkan bahwa metode TAI

persamaan garis lurus memiliki kesamaan berbasis tutor sebaya dapat meningkatkan

dengan materi SPLDV yang pernah kemampuan

dipelajari. Walaupun begitu hal tersebut matematika siswa.

pemahaman

konsep

ternyata tidak menjamin bahwa hasil pretest Peningkatan

siswa mampu mencapai KKM yang telah pemahaman konsep matematis siswa yang

kemampuan

ditetapkan. Kesamaan materi persamaan terinterpretasi tinggi dipengaruhi oleh hasil

garis lurus dengan SPLDV terlihat dari tes studi pendahuluan dan pretest siswa.

bentuk umum dan grafik persamaan garis Pada tes studi pendahuluan, siswa diberikan

lurus. Hal ini membuat siswa tidak tes uraian yang memuat materi prasyarat

mengalami kesulitan saat diberikan dari persamaan garis lurus, yakni materi

perlakuan. Selain itu, melalui model fungsi dan koordinat Cartesius. Hasil tes

pembelajaran kooperatif tipe TAI membuat studi pendahuluan menunjukan siswa telah

siswa dengan cepat memahami materi yang mampu menggambarkan bidang koordinat

diberikan. Hal tersebut terlihat dari hasil Cartesius,

posttest siswa yang menunjukan 75% siswa menggambar dan menentukan titik-titik

telah mencapai ketuntasan minimum koordinat (x, y) dengan benar. Kemampuan

peningkatan kemampuan siswa yang telah mampu menggambarkan

sehingga

pemahaman konsep matematis siswa bidang koordinat Cartesius akan membantu

terinterpretasi tinggi.

siswa dalam memahami konsep persamaan

KESIMPULAN

garis lurus karena dasar untuk memahami

penelitian ini maka konsep persamaan garis lurus adalah grafik

Dengan

diharapkan adanya penelitian lebih lanjut persamaan garis.

terkait kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi-materi

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 109 http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 109

model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

ArRuzz Media.

Khususnya bagi guru terutama guru Handayani, R. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

matematika hendaknya mencoba untuk (Team Accelerated

Instruction) menggunakan

model

pembelajaran

Untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP

kooperatif tipe TAI dalam proses Negeri 1 Kec. Siman Ponorogo Tahun

pembelajaran mateamatika agar sasaran Pelajaran 2011/2012 . Skripsi, FKIP Universitas

Muhammadiyah pencapaian

kemampuan pemahaman konsep matematis

Hasrattudin.

2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan

siswa dapat terwujud. Selain itu, hendaknya Dataang Berbasis Karakter. Jurnal

siswa mengikuti setiap langkah-langkah Didaktik Matematika Vol.1 No. 2 (2014): Hal. 30-42 . Diakses pada

model pembelajaran sesuai dengan arahan tanggal 15 November 2016, dari

guru agar proses pembelajaran berlangsung http://ejurnal.unnes.ac.id.html . Himawan, K.F. 2014. Pengaruh Model

dengan baik dan tujuan dari pembelajaran Pembelajaran Kooperatif tipe Team

yang ditetapkan dapat tercapai. Keaktifan

Accelerated

Instruction (TAI) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

dan partisipasi siswa dalam proses pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII

pembelajaran juga harus ditingkatkan agar MTS. Nurulsalam Tersono Kab. Batang Tahun Ajaran 2015/2016 .

model pembelajaran yang digunakan Thesis, UIN Walisongo.

efektif. Untuk Peneliti perlu memperbanyak

Khoirunnisa.

2010. Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika

pengalaman untuk mencoba menerapkan Siswa Kelas VII melalui Metode

model-model pembelajaran kooperatif Team Accelerated Instruction (TAI) Berbasis Tutor Sebaya . Skripsi.

lainnya dalam meningkatan kemampuan Surakarta: FKIP UMS.

pemahaman konsep matematis siswa dan Purwanto, N. 2012. Prinsip-Prinsip Dasar

Teknik

Evaluasi Pengajaran .

peneliti perlu menerapkan model

Bandung: Remaja Rosdakarya. pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk

Sari, L, R., dkk. 2015. Upaya Meningkatkan Kompetensi Belajar

meningkatkan kemampuan matematika

Melalui Model lainnya baik pada materi persamaan garis

Akuntansi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Accelerated Instruction Berbantu

lurus maupun

pada

materi-materi

Media Modul. Jurnal Tata Arta UNS matematika lainnya.

Vol. 1 No. 2 (2015 ): Hal. 249-258 . Diakses di google pada tanggal 12

Desember

2016, dari

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ tataarta/article/download/

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 110

6737/4601/html. google pada tanggal 17 November Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

dari Kuantitatif dan R&D . Bandung:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index/ Alfabeta.

.php/kreano.html . Sugiyono. 2015. Metode Penelitiandan

Wulandari, P, Y., dkk. 2014. Pengaruh Pengembangan . Bandung: Alfabeta.

Model Supriadi. 2009. Teori Belajar Matematika

Penerapan

PembelajaranKooperatif Tipe Team dengan Pendidikan Matematika

Instruction (Tai) Indonesia.

Accelerated

Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Dasar. Diakses di google pada

Jurnal

Pendidikan

Kelas V Sd Gugus Viii Kedewatan tanggal 15 November 2016, dari

Kecamatan Ubud Gianyar. E-Jurnal http://file.upi.edu/direktori/jurnal.ht

PGSD Universitan ml .

Mimbar

Pendidikan Ganesha Vol.2 No. 1 Undang-Undang RI Nomor 22, Tahun

2006, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Widodo, S,A. 2915. Keefektifan Teams Accelerated Instruction terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Matematika Kreatif-Inovatif, Vol.2 (2015): Hal 127-134 , Diakses di

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 111