3.10.1 Pengisian Kuesioner
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan wawancara langsung mengenai identitas subjek dan riwayat periodontal dengan bantuan kuesioner
terhadap perawat atau ahli keluarga penderita gangguan jiwa. Subjek yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur
penelitian yang akan dilakukan dan apabila subjek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian, maka subjek diminta menandatangani lembar informed
consent .
3.10.2 Pengambilan Sampel Saliva
Posisi subyek penelitian berdiri tegak lurus terhadap lantai. Pengumpulan dan pengambilan saliva dilakukan pada pukul 08.00-12.00 untuk menghindari
variasi circadian rhythm. Metode spitting digunakan untuk pengumpulan laju aliran saliva tanpa stimulasi. Pengumpulan saliva dengan metode spitting
dilakukan dengan meminta subjek duduk tegak dengan kepalanya dimiringkan. Kemudian pasien diinstruksikan untuk mengumpul salivanya ke dalam wadah
saliva selama 3 menit. Saliva yang dikumpul adalah laju aliran saliva tanpa stimulasi per menit.
3.10.3 Pengukuran Indeks Periodontal
Gigi indeks yang digunakan adalah gigi indeks dari Ramfjord yaitu enam gigi terpilih masing-masing 16, 21, 24,36, 41, 44 karena keenam gigi terpilih
telah terbukti merupakan indikator yang dapat diandalkan bagi keadaan seluruh mulut. Bila salah satu gigi ini hilang maka akan digantikan oleh gigi di
sampingnya. Indeks pengukuran tingkat keparahan penyakit periodontal yang dipakai pada penelitian ini adalah Indeks Periodontal yang dikembangkan oleh
Russel. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan prob periodontal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Kriteria pemberian skor dengan Indeks Periodontal Russel.
skor Kriteria
1
2 6
8 Negatif.
Tidak terlihat inflamasi pada gingiva maupun kehilangan fungsi akibat destruksi struktur periodontal
pendukung.
Gingivitis ringan
. Terlihat daerah inflamasi ringan pada gingiva bebas tetapi perluasannya tidak sampai mengelilingi
gigi.
Gingivitis sedang
. Inflamasi telah mengelilingi permukaan gigi, tetapi perlekatan epitel belum mengalami kerusakan.
Gingivitis dengan pembentukan saku.
Perlekatan terputus dan terjadi pembentukan saku periodontal. Fungsi penguyahan
normal; gigi masih ketat disoketnya dan tidak tilting
Kerusakan periodontal berat dan kehilangan fungsi pengunyahan.
Gigi goyang, tilting, bunyi tumpul sewaktu
perkusi atau gigi tidakterlihat stabil di soketnya
Kriteria dasar penggunaan indeks ini adalah bila meragukan diberi skor yang lebih rendah. Skor indeks periodontal untuk satu orang diperoleh dari total
skor dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa. Skor indeks periodontal suatu kelompok tertentu diperoleh dari jumlah skor total semua individu yang diukur
dibagi dengan jumlah orang yang diperiksa. Berdasarkan skor indeks periodontal Russel tersebut dapat ditentukan
kondisi klinis dan stadium penyakit individu. Skor Indeks Periodontal = Jumlah skor dari gigi yang diperiksa
Jumlah gigi yang diperiksa 6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Hubungan antara kondisi klinis dan kisaran skor periodontal Russel Kondisi klinis
Rentang skor IP Periodonsium secara klinis normal
Gingivitis sederhana Penyakit periodontal destruktif tahap ringan
Penyakit periodontal destruktif tahap berat. Stadium lanjut penyakit periodontal
0,0 – 0,2
0,3 – 0,9
0,7 – 1,9
1,6 – 5,0
3,8 – 8,0
3.11 Skema Alur Penelitian