Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2 Rata-rata kekeruhan dari lima sampel air baku dengan penambahan
koagulan PAC menggunakan metode jar testdan turbidimetri
Untuk dapat melihat lebih jelas efektitivitas kekeruhan koagulan PAC terha dap dari tabel 4.2 dapat dilihat dari grafik. Berikut merupakan gambar grafik rata-
rata pengujian kekeruhan dari kelima sampel dengan dosis bervariasi dapat dilihat pada grafik Grafik 4.1.
No Sampel
Kekeruhan dengan Dosis PAC yg berbeda NTU 19 ppm
21 ppm 23 ppm
25 ppm 27 ppm
1. 2.
3. 4.
5 Sampel 1
Sampel 2 Sampel 3
Sampel 4 Sampel 5
7,36 6,33
6,97 7,21
7,91 3,47
4,52 3,68
3,60 5,43
1,70 2,35
1,94 1,89
2,20 0,98
1,00 1,04
1,02 1,01
0,70 0,80
1,03 0,74
0,83 Rata-rata
7,16 4,14
2,01 1,01
0,82 SD
±0,5765 ±0,8307
±0,3797 ±0,0223
±0,1278
Gambar 4.1. Grafik rata-rata simpangan baku kekeruhan dari lima sampel
airbaku menggunakan koagulan PAC. Untuk melihat keakuratan data dari kelima sampel dilihat dari parameter
kekeruhannya untuk mendapatkan dosis optimum maka dilakukan pengujian statistika menggunakan uji one way anova. Berikut merupakan data uji statistika
uji one way anova dari kelima sampel dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji statistika one way anova dari kelima sampel dilihat dari parameter
kekeruhannya menggunakan koagulan PAC untuk mendapatkan dosis optimum
ANOVA
kekeruhan
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups Within Groups
Total 141,243
4,425 145,668
4 20
24 35,311
,221 159,603
,000
Homogeneous subsets Kekeruhan
Tukey HS
Dosis dengan koagulan PAC
N Subset for alpha = 0.05
1 2
3 4
koagulan pac dosis 27 koagulan pac dosis 25
koagulan pac dosis 23 koagulan pac dosis 21
koagulan pac dosis 19 Sig.
5 5
5 5
5 ,8200
1,0100
,967 2,0160
1,000 4,1400
1,000 7,1560
1,000 Means for groups inhomogeneous subsets
are displayed. a.Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Berdasarkan pengujian data statistika di atas menggunakan uji one way anova di simpulkan bahwa terdapat perbedaan statistika yang signifikan dengan
probabilitas lebih kecil dari 0,05 0.00 pada dosis koagulan PAC dengan kata lain Ho di tolak dan Hi di terima. Selain itu dari uji post-Hoc menggunakan turkey
dapat disimpulkan bahwa dosis yang digunakan adalah di 25 ppm, karena pada dosis 25 ppm kekeruhannya dibawah 2 NTU yaitu 1,01 NTU dan SDnya ± 0,0223
mgL, sedangkan di dosis 19 ppm, 21 ppm, 23 ppm adalah 2,01 mgLdan SDnya ± 0,3797, 4,14 mgL danSDnya ± 0,8307 dan 7,15 mgL dan SDnya ± 0,5765
masih menyimpang syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak adalah di bawah 2 NTU.
Penentuan dosis optimum koagulan Tawas Alum terhadap sampel air di Sungai Belawan Hamparan Perak pada air baku-1 sampai air baku -5, dilihat dari
parameter kekeruhannya menggunakan alat Turbiditimeter dengan variasi dosis ppm yang berbeda-beda. Setelah pengujian kekeruhan dari kelima sampel
dengan dosis bervariasi di dapat rata-rata simpangan baku dari kelima sampel. Berikut merupakan hasil pengukuran kadar Turbidity air baku sampel 1, 2, 3, 4
dan 5 Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rata-rata kekeruhan dari lima sampel air baku dengan penambahan
koagulan Tawas menggunakan metode jar testdan turbidimetri Untuk dapat melihat lebih jelas efektitivitas kekeruhan koagulan PAC terh
adap dari tabel 4.4 dapat dilihat dari grafik. Berikut merupakan gambar grafik rata -rata pengujian kekeruhan dari kelima sampel dengan dosis bervariasi dapat diliha
t pada grafik Grafik 4.2.
No Sampel
Kekeruhan dengan Dosis Tawas yg berbeda NTU 19 ppm
21 ppm 23 ppm
25 ppm 27 ppm
1. 2.
3. 4.
5 Sampel 1
Sampel 2 Sampel 3
Sampel 4 Sampel 5
14,50 21,40
17,80 19,00
21,70 10,50
17,40 9,70
11,20 14,60
7,63 11,30
6,40 8,71
6,26 3,51
4,69 3,23
4,25 2,80
2,89 3,00
2,14 2,80
1,57 Rata-rata
18,88 12,68
8,06 3,70
2,48 SD
±2,9439 ±3,2321
±2,0786 ±0,7664
±0,6092
Gambar 4.2. Grafik rata-rata kekeruhan dari lima sampel air baku menggunakan
koagulan Tawas.
Untuk melihat keakuratan data dari kelima sampel dilihat dari parameter kekeruhannya untuk mendapatkan dosis optimum maka dilakukan pengujian
statistika menggunakan uji one way anova. Berikut merupakan data uji statistika uji one way anova dari kelima sampel dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Uji statistika one way anova dari kelima sampel dilihat dari parameter kekeruhannya menggunakan koagulan Tawas untuk mendapatkan dosis
optimum
ANOVA
kekeruhan
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
Within Groups Total
913,388 97,681
1011,069 4
20 24
228,347 4,884
46,753 ,000
Homogeneous Subsets kekeruhan
Tukey HSD
Dosis dengan koagulan TAWAS
N Subset for alpha = 0.05
1 2
3 4
koagulan tawas dosis 27 koagulan tawas dosis 25
koagulan tawas dosis 23 koagulan tawas dosis 21
koagulan tawas dosis 19 Sig.
5 5
5 5
5 2,4800
3,6960
,905 8,0060
1,000 12,6800
1,000 18,8800
1,000
Berdasarkan pengujian data statistika di atas menggunakan uji one way anova di simpulkan bahwa terdapat perbedaan statistika yang signifikan dengan
probabilitas lebih kecil dari 0,05 0.00 pada dosis koagulan PAC dengan kata lain Ho di tolak dan Hi di terima. Selain itu dari uji post-Hoc menggunakan turkey
dapat disimpulkan bahwa dosis yang digunakan adalah di 25 ppm, karena pada dosis 25 ppm kekeruhannya dibawah 2 NTU yaitu 1,01 NTU dan SDnya ± 0,0223
mgL, sedangkan di dosis 19 ppm, 21 ppm, 23 ppm adalah 2,01 mgLdan SDnya ± 0,3797, 4,14 mgL danSDnya ± 0,8307 dan 7,15 mgL dan SDnya ± 0,5765
masih menyimpang syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak adalah di bawah 2 NTU.
Penentuan dosis optimum koagulan Tawas Alum terhadap sampel air di Sungai Belawan Hamparan Perak pada air baku-1 sampai air baku -5, dilihat dari
parameter kekeruhannya menggunakan alat Turbiditimeter dengan variasi dosis ppm. Setelah pengujian kekeruhan dari kelima sampel dengan dosis bervariasi di
dapat rata-rata dan simpangan baku dari kelima sampel. Berikut merupakan hasil pengukuran kadar Turbidity air baku Tabel 4.4.
Tabel 4.6. .Analisis kandungan Nitrit NO
2
pada air baku-1 sampai air baku-5 dengan dosis optimum 25 ppm.
No Konsentrasi ppm
Volume Koagulan mL
Sampel Logam Nitrit mgL
PAC Tawas
1 2
3 4
5 25
25 25
25 25
2,5 2,5
2,5 2,5
2,5 Air Baku 1
Air Baku 2 Air Baku 3
Air Baku 4 Air Baku 5
0,030 0,031
0,030 0,032
0,031 0,049
0,047 0,049
0,049 0,048
Rata-rata x 0,030 0,048
SD ± 0,0083 ± 0.00894
Penentuan effektivitas koagulan PAC Poly Aluminium Chloride dan Tawas Alum terhadap logam nitrit dilakukan pengujian data statistika, yang
bertujuan terhadap keakuratan analisis data. Berikut merupakan hasil statistika uji Indenpendent Test perbandingan dua variabel yaitu koagulan PAC Poly
Aluminium Chloride dan Tawas Alum terhadap parameter logam nitrit pada air baku sungai Hamparan Perak dengan variasi 5 sampel air baku dan dengan dosis
yang sama dalam kondisi dosis optimum yaitu 25 ppm Tabel 4.7 – 4.8.
Tabel 4.7. Group Statistic
KOAGULAN DOSIS 2,5 ml konsentrasi 1
N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
KADAR_NITRIT PAC TAWAS
5 5
,03 ,08
,001 ,039
,000 ,018
Tabel 4.8 . Independent Sample Test
t-test for Equality of Means
Sig. 2-tailed Mean
Difference Std. Error
Difference KADAR_NITRIT Equal variances
assumed
Equal variances not assumed
,030 ,059
-,046 -,046
,018 ,018
Berdasarkan hasil analisa dapat di simpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata kadar koagulan PAC dan Tawas
≤ 0,05 dengan kata lain Ho kita tolak dan H
1
kita terima. Hal ini juga dapat dilihat lebih jelas lagi pada mean yang menunjukkan bahwa kedua variasi memiliki perbedaan yaitu
pada koagulan PAC 0,030 mgL dan SDnya ± 0,0083 sedangkan Tawas 0,048 mgL dan SDnya ± 0,0089. Sehingga dapat di simpulkan bahwa koagulan PAC
effektif dalam penurunan logam besi di bandingkan koagulan Tawas.