Pengertian Komunikasi Kerangka Teoritis

pendapat ”. 16 Yang prosesnya harus melibatkan dua orang atau lebih, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Karena perlu diperhatikan bahwa kesamaan percakapan itu belum tentu melahirkan kesamaan makna. Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, menurut penulis, bahwa pada hakikatnya komunikasi merupakan suatu proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada kesepakatan. Ada yang mengatakan proses pengiriman stimulus, ada yang mengatakan pemberian signal dan ada pula yang mengatakan pengiriman informasi dan simbol tetapi menurut penafsiran penulis semua istilah itu cenderung untuk menyatakan maksud yang sama yaitu pengiriman pesan yang akan diinterprestasikan oleh si penerima pesan. Dan bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek.

2. Syariat Islam

Secara etimologi, kata syari’at berarti jalan thariqah dan tempat aliran air dari sumbernya. Logika bahasa menyatakan bahwa syari’at merupakan jalan yang dapat mengantarkan manusia kepada kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan secara terminologi, kata syari’at dimaknakan dengan seperangkat aturan Allah SWT yang tertuang dalam Al- Qur’an dan Al- Hadis yang mengatur tata hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Jadi, Syariat Islam yang penulis maksudkan dalam tulisan ini adalah seluruh ajaran Islam bersumber pada Al- Qur’an dan Al-Hadis Rasulullah SAW.

F. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Komunikasi

16 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007, hal. 9 Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak Adam dan Hawa. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Dalam proses komunikasi, ada lima elemen dasar yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yang ditulis oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Komunikasi teori dan Praktek yaitu istilah “Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect”. Kelima elemen dasar tersebut adalah Who sumber atau komunikator, Says What pesan, in Which Channel Saluran, to Whom Penerima, with What Effect Efek atau dampak. Lima elemen dasar dari komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell di atas akan bisa membantu para komunikator dalam menjalankan tugas mulianya. 17 Shannon dan weaver sebagaimana diungkapkan Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi 18 . Sementara, menurut A.W. Widjaja mengatakan bahwa, ”Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat ”. Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya 17 Ibid 18 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 21. komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek.

2. Strategi Komunikasi dan Sosialisasi