30 menjadi arena dalam hubungan antarwarga, antarkelompok yang berasal dari
latar belakang berbeda, baik dari sudut etnis, agama, maupun tingkatan sosial ekonomi. Ketidakmampuan untuk membangun nilai, institusi, dan mekanisme
bersifat lintas kelompok akan membuat masyarakat yang bersangkutan tidak mampu mengembangkan modal sosial untuk membangun integrasi sosial.
3. Social linking hubunganjaringan sosial. Merupakan hubungan sosial yang dikarakteristikkan dengan adanya hubungan di antara beberapa level dari
kekuatan sosial maupun status sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya: Hubungan antara elite politik dengan masyarakat umum. Dalam hal ini elite
politik yang dipandang khalayak sebagai public figuretokoh, dan mempunyai status sosial dari pada masyarakat kebanyakan. Namun mereka sama-sama
mempunyai kepentingan untuk mengadakan hubungan. Pada dasarnya ketiga tipe modal sosial ini dapat bekerja tergantung
dari keadaannya. Ia dapat bekerja dalam kelemahan maupun kelebihan dalam suatu masyarakat. Ia dapat digunakan dan dijadikan pendukung sekaligus
penghambat dalam ikatan sosial tergantung bagaimana individu dan masyarakat memaknainya.
2.1.6 Parameter dan indikator modal sosial
Modal sosial mirip bentuk-bentuk modal lainnya, dalam arti ia juga bersifat produktif. Modal sosial dapat dijelaskan sebagai produk relasi manusia satu sama
lain, khususnya relasi yang intim dan konsisten. Modal sosial menunjuk pada jaringan, norma, dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat.
31 Namun demikian, pada masyarakat dikenal beberapa jenis modal, yaitu modal
budaya cultural capital, modal manusia human capital, modal keuangan financial capital dan modal fisik.
Modal budaya lebih menekankan pada kemampuan yang dimiliki seseorang, yang diperoleh dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitarnya
Modal keuangan merupakan uang tunai yang dimiliki, tabungan pada bank, investasi, fasilitas kredit dan lainya yang bisa dihitung dan memiliki nilai nominal.
Modal fisik dikaitkan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan material atau fisik. Putnam, 1993.
Modal manusia lebih merujuk pada kemampuan, keahlian yang dimiliki individu. Manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi.
Manusia dengan segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Ada enam komponen dari modal manusia,
yakni: modal intelektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan adversity, modal moral, dan modal kesehatan Ancok, 2007. Jadi modal sosial
berbeda dengan modal lain tersebut, karena modal sosial bersifat kumulatif dan berkembang dengan sendirinya Putnam, 1993. Karenanya, modal sosial tidak
akan habis jika dipergunakan, melainkan semakin meningkat. Rusaknya modal sosial lebih sering disebabkan bukan karena dipakai, melainkan karena ia tidak
dipergunakan. Berbeda dengan modal manusia, modal sosial juga menunjuk pada
kemampuan orang untuk berasosiasi dengan orang lain Coleman, 1988. Manusia sebagai makhluk multidimensi berkontribusi besar sebagai modal tenaga kerja