Mengalokasikan Permintaan customer Tahun 2009 Pada Rute Baru

4.2.2 Mengalokasikan Permintaan customer Tahun 2009 Pada Rute Baru

Penerapan Metode Savings Matrix 4.2.3.1 Mengalokasikan Permintaan Customer dengan Metode Savings Matrix

A. Mengidentifikasi Matriks Jarak

Dalam pembuatan Matriks jarak, terlebih dahulu menghitung besarnya jarak dari pabrik ke tiap-tiap customer dan dari satu customer ke customer lainnya, karena jarak dari pabrik ke tiap customer sudah dihitung sebelumnya dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.8 Jarak lokasi dari Pabrik ke tiap Customer dalam koordinat dan satuan km, maka pada perhitungan selanjutnya dilakukan perhitungan untuk jarak lokasi dari satu customer ke customer lainnya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :       2 2 1 2 2 1 2 , 1 y y J       Contoh perhitungan jarak dari lokasi Pom bensin bukit mas Regency ke lokasi Bank Mandiri Darmo :       2 2 2 1 2 1 2 1 , C C C C Y Y X X C C J                 141 , , 4 , 1 3 , 1 5 , 4 , , 2 1 2 2 2 1        C C J C C J Kemudian dihitung jarak dalam satuan km :   km eta etaxskalap Jarakpadap Jarak 000 . 100      000 . 100 400000 141 . 2 , 1 x C C J 0,565 km Untuk perhitungan customer selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran E Sehingga didapat Matriks Jarak sebagai berikut : Tabel 4.9 Matriks Jarak G C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C1 5,44 C2 5,944 0,565 C3 13,67 9,935 9,903 C4 5,059 9,338 9,903 12,95 C5 14,18 6,8 10,469 0,56 14,805 C6 8,588 13,971 14,49 20,415 6,053 20,834 C7 124,288 124,469 124,76 116,57 120,17 116,1 122,89 C8 31,457 26,969 26,412 29,505 36,17 29,785 39,602 143,524 0 C9 28,289 28,425 28,374 38,235 30,528 38,8 28,085 150,651 33,6 C10 64,609 69,693 70,073 77,844 63,591 78,293 57,54 159,35 87,164 54,782 C11 134,286 138,88 139,45 139,444 129,595 139,448 126,375 122,7 165,737 146,266 110,217 0 C12 12,348 16,492 17,055 19,103 7,343 19,353 7,589 115,308 43,44 35,62 61,429 122,409 0 C13 12,348 16,497 17,055 19,103 7,343 19,353 7,589 115,308 43,44 35,62 61,429 122,409 0 C14 12,348 16,492 17,055 19,103 7,343 19,353 7,589 115,308 43,44 35,62 61,429 122,409 0

B. Mengidentifikasi Matriks Penghematan Penghematan Jarak

Dalam menghitung penghematan jarak dari pabrik ke tiap-tiap customer dan dari satu customer ke customer lainnya, menggunakan rumus sebagai berikut :         y x J y G J x G J y x S , , , ,    Berdasarkan data pada Tabel 4.9 Matrik Jarak, dapat dihitung penghematan jarak sebagai berikut : Contoh perhitungan penghematan jarak dari lokasi C1 Pom bensin bukit mas Regency ke C2 Bank Mandiri Darmo :         2 , 1 2 , 1 , 2 , 1 C C J C G J C G J C C S      819 , 10 565 , 944 , 5 44 , 5 2 ,     C CI S km Untuk perhitungan penghematan jarak selanjutnya antara satu customer ke customer lainnya, dapat dilihat pada Lampiran F. Sehingga didapat Savings Matriks sebagai berikut : Tabel 4.10 Savings Matriks C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C1 C2 8 10, 19 C3 9,175 9,711 C4 1,161 1,1 5,779 C5 12,82 9,655 27,29 4,434 C6 0,057 0,042 1,843 7,588 1,934 C7 5,259 5,472 21,388 9,177 22,368 9,986 C8 9,928 10,989 15,622 0,346 15,852 0,443 12,221 C9 5,304 5,859 3,724 2,82 3,669 8,792 1,926 26,146 C10 0,356 0,48 0,435 6,077 0,496 15,657 29,547 8,902 38,116 C11 0,846 0,78 8,512 9,75 9,018 13,499 135,874 0,012 16,309 88,678 C12 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 C13 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 24,696 C14 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 24,696 24,696

C. Penentuan Alokasi customer pada Rute Baru berdasarkan Permintaan Tahun 2009

1 Iterasi 1 Tiap customer dialokasikan seperti pada rute awal Tabel 4.5 yang memiliki 7 rute pendistribusian produk, sehingga pada iterasi 1 diperoleh 7 rute dalam pendistribusian produk ke customer. Alokasi armada yang digunakan untuk lokasi customer disesuaikan dengan kapasitas armada dalam setiap rutenya. Hasil iterasi 1 ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 iterasi 1 pada lampiran G. 2 Iterasi 2 Dari tabel 4.10 Savings Matrix, didapat penghematan jarak terbesar yaitu 135,874 = SC7,C11 kemudian mengalokasikan rute untuk C7 kedalam rute A Karena C7 memerlukan jasa transportasi penyebrangan sehingga tidak dapat di kombinasikan dengan customer yang lain. Sedangkan C11 akan dialokasikan kedalam Rute B, Kemudian dilakukan pengecekkan berdasarkan nilai total order size customer tersebut dan kapasitas armada yang ada pick up dan truck box. Untuk perhitungan beban dari tiap – tiap customer dilihat berdasarkan Tabel 4.2 Rata-rata Besarnya Order Size per bulan tiap customer untuk Tahun 2009, dengan perhitungan beban rute sebagai berikut : Beban rute A : C7 = 1497 exemplar 3600 exemplar dari kapasitas pick up. Beban rute B : C11 = 2139 exemplar 9100 exemplar dari kapasitas truck box Hasil iterasi 2 ini dapat dilihat pada Tabel 4.12 iterasi 2 pada lampiran G. 3 Iterasi 3 Pada iterasi 3 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 88,678 = SC10,C11 kemudian C11 dan C10 dialokasikan pada rute B. Beban rute B = order size C 11 + C10 = = 2139 + 3436 = 5575 exemplar 10000 exemplar C10 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute B Hasil iterasi 3 ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 iterasi 3 pada lampiran G. 4 Iterasi 4 Pada iterasi 4 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 38,116 = SC9,C10 karena C10 sudah dialokasikan pada Rute B,. kaena C9 berada dalam titik kordinat yang berlawanan dengan rute B dan tidak efisien maka C9 akan dialokasikan kedalam rute C. Beban Rute C = Order size C9= 3157 exemplar 3600 exemplar dari kapasitas Pick up. C9 dikatakan layak dialokasikan kedalam rute C. Hasil iterasi 4 ini dapat dilihat pada Tabel 4.14 iterasi 4 pada lampiran G. 5 Iterasi 5 Pada iterasi 5 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 29,547 = SC7,C10,karena C10 dan C7 sudah dialokasikan pada Rute sebelumnya,maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 27,29 = S.C3,C5 karena C3 dan C5 berada dalam titik kordinat yang berlawanan dengan rute A,B dan C,maka C3 dan C5 dikombinasikan kedalam rute D. Beban Rute D = Order size C3 + C5 = 760 + 468 = 1228 1228 3600 exemplar dari kapasitas pick up. C3 dan C5 layak dialokasikan kedalam rute D Hasil iterasi 5 ini dilihat pada Tabel 4.15 iterasi 5 pada lampiran G. 6 Iterasi 6 Pada iterasi 6 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 26,146 = SC8,C9, karena C9 sudah dialokasikan pada rute C dan lokasi C8 berlawanan arah dengan kordinat rute B dan C, maka C8 akan dialokasikan kedalam Rute D : Beban Rute D = Order size C8 + C5 + C3 = 1928 + 468 + 760 = 3156 3156 3600 dari kapasitas alat angkut pick upmaka C8 layak dialokasikan kedalam rute D Hasil iterasi 6 ini dapat dilihat pada Tabel 4.16 iterasi 6 pada lampiran G. 7 Iterasi 7 Pada iterasi 7 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 24,696 = SC12,C13, SC12,C14, SC13,14 karena C12,C13 dan C14 berada pada titik kordinat yang berlawanan dengan rute C dan D, maka C12, C13 dan C14 akan dialokasikan kedalam rute B. Beban Rute B = Order size C11 + C10 + C12 + C13 + C14 = 2139 + 3436 + 1521 + 1650 + 327 = 9073 10.000 exemplar. C12, C13 dan C14 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute B Hasil iterasi 7 ini dapat dilihat pada Tabel 4.17 iterasi 7 pada lampiran G. 8 Iterasi 8 Pada iterasi 8 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 24,225 = SC11,C12, SC11,C13, SC11,C14. karena C11, C12, C13, C14 sudah dialokasikan pada rute B maka dicari penghematan jarak terbesar selnjutnya yaitu 22,368 = SC5,C7 karena C5 dan C7 sudah dialokasikan kedalam rute sebelumnya, maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 21,388 = SC3,C7, 21,328 = SC7,C12,SC7,C13,SC7,C14 karena C3, C7, C12, C13, C14 sudah dialokasikan kedalam rute sebelumnya, maka dicari penghematan jarak terbesar selnjutnya yaitu 15,582 = SC5,C8, 15,622 = SC3,C8 Karena C3 dan C8 sudah dialokasikan kedalam rute sebelumnya maka akan dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 13,499 = SC6,C11 karena C11 telah dialokasikan kedalam rute B, karena beban dari rute A, rute B, Rute C, rute D telah mendekati kapasitas maksimum, maka C6 akan dialokasikan kedalam rute E. Beban Rute E = C6 = 966 exemplar 966 3600 exemplar dari kapasitas pick up. C6 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute E Hasil iterasi 8 ini dapat dilihat pada Tabel 4.18 iterasi 8 pada lampiran G. 9 Iterasi 9 Pada iterasi 9 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 12,221 = SC1,C5 karena C5 sudah dialokasikan pada rute sebelumnya, maka C1 akan dialokasikan kedalam rute E. Beban Rute E = Order size C6 + C1 = 966 + 445 = 1411 1411 3600 exemplar dari kapasitas pick up. C1 layak untuk dialokasikan pada rute E. Hasil iterasi 9 ini dapat dilihat pada Tabel 4.19 iterasi 9 pada lampiran G. 10 Iterasi 10 Pada iterasi 10 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 10,819 = SC1,C2 karena C1 sudah dialokasikan pada rute E, maka C2 juga akan dialokasikan ke dalam rute E. Beban Rute E = Order size C1 + C2 + C6 = 445 + 618 + 966 = 445 + 618 + 966 = 2019 3600 exemplar dari kapasitas pick up. C2 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute E Hasil iterasi 10 ini dapat dilihat pada Tabel 4.20 iterasi 10 pada lampiran G. 11 Iterasi 11 Pada iterasi 11 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 10,064 = SC4,C12, SC4,C13, SC4,C14 karena C12, C13 dan C14 sudah dialokasikan pada Rute sebelumnya, maka C4 akan di alokasikan kedalam rute E. Beban Rute E = Order size C1 + C2 + C4 + C6 = 445 + 618 + 1533 + 966 = 3562 3600 Exemplar dari kapasitas pick up. C4 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute E. Hasil iterasi 11 dapat dilihat pada Tabel 4.21 iterasi 11 pada lampiran G. 12 Iterasi 12 Berdasarkan iterasi 1 sampai 11, sehingga pada iterasi 12 diperoleh 5 rute baru yaitu : a. Rute A = C7 Beban rute A = 1497 Exemplar Armada : Pick up b. Rute B = C10, C11, C12, C13, C14 Beban rute B = 9073 Exemplar Armada truck box c. Rute C = C9 Beban rute C = 3157 Exemplar Armada pick up d. Rute D = C3, C5, C8 Beban rute D = 3156 Armada pick up e. Rute E = C1, C2, C4, C6 Beban rute E = 3562 Eksemplar Armada pick up Hasil dari iterasi 12 dapat dilihat pada Tabel 4.24 rekapitulasi iterasi 1 sampai 12, dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.24 Matriks Rekapitulasi Iterasi 1 sampai 14 Rute C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C1 E C2 E 10,819 0 C3 D 9,175 9,711 C4 E 1,161 1,1 5,779 0 C5 D 12,82 9,655 27,29 4,434 C6 E 0,057 0,042 1,843 7,588 1,934 0 C7 A 5,259 5,472 21,388 9,177 22,368 9,986 C8 D 9,928 10,989 15,622 0,346 15,852 0,443 12,221 C9 C 5,304 5,859 3,724 2,82 3,669 8,792 1,926 26,146 0 C10 B 0,356 0,48 0,435 6,077 0,496 15,657 29,547 8,902 38,116 C11 B 0,846 0,78 8,512 9,75 9,018 13,499 135,874 0,012 16,309 88,678 0 C12 B 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 C13 B 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 24,696 0 C14 B 1,296 1,237 6,915 10,064 7,175 13,347 21,328 0,365 5,017 15,528 24,225 24,696 24,696 0

D. Mengurutan Customer dalam Rute Baru

Dalam mengurutkan kunjungan dalam pendistribusian karung surat kabar dari pabrik sampai pada customer terakhir hingga kembali ke pabrik menggunakan metode mengurutkan kunjungan Nearest Neighbour , dengan urutan kunjungan sebagai berikut : 1. Rute A C7 Perjalanan dari pabrik G langsung menuju ke customer 7 C7, karena hanya ada 1 kemungkinan terjadi kunjungan pada 1 customer dengan jarak 124,288 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian surat kabar dari pabrik G ke customer C pada rute A adalah G C7 G Dengan total jarak perjalanan = 124,288 + 124,288 = 248,576 km 2. Rute B C10,C11,C12,C13,C14 a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer C, ada 5 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute B, yaitu : 1 Menuju customer 10 C10 dengan jarak 64,609 km 2 Menuju customer 11 C11 dengan jarak 134,286 km 3 Menuju customer 12 C12 dengan jarak 12,348 km 4 Menuju customer 13 C13 dengan jarak 12,348 km 5 Menuju customer 14 C14 dengan jarak 12,348 km Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C12,C13,C14, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, mungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C12,C13,C14, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer 12,13,14 dengan jarak 12,348 km dan urutan sementara kunjungan ke customer untuk rute B G C12 C13 C14 C10 C11 b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 12 C12 ke customer C selanjutnya, ada 4 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute B, yaitu: 1 Menuju customer 13 C13 dengan jarak 0 km 2 Menuju customer 14 C14 dengan jarak 0 km 3 Menuju customer 10 C10 dengan jarak 61,429 km 4 Menuju customer 11 C11 dengan jarak 122,409 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya dari C12 adalah C13,C14, karena memiliki jarak paling dekat dengan C12, sehingga dari C12 langsung menuju ke customer 13,14 dengan jarak 0 km dan urutan sementara kunjungan ke customer untuk rute B. G C12 C13 C14 C10 C11 c. Iterasi 3 Perjalanan dari customer 13 C13 ke customer C selanjutnya, ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute B, yaitu: 1 Menuju customer 14 C14 dengan jarak 0 km 2 Menuju customer 10 C10 dengan jarak 61,429 km 3 Menuju customer 11 C11 dengan jarak 122,409 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya dari C13 adalah C14, karena memiliki jarak paling dekat dengan C13, sehingga dari C13 langsung menuju ke customer 14 dengan jarak 0 km dan urutan sementara kunjungan ke customer untuk rute B. G C12 C13 C14 C10 C11 d. Iterasi 4 Perjalanan dari customer 14 C14 ke customer C selanjutnya, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute B, yaitu: 1 Menuju customer 10 C10 dengan jarak 61,429 km 2 Menuju customer 11 C11 dengan jarak 122,409 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya dari C14 adalah C10, karena memiliki jarak paling dekat dengan C14, sehingga dari C14 langsung menuju ke customer 10 dengan jarak 61,429 km dan urutan sementara kunjungan ke customer untuk rute B. G C12 C13 C14 C10 C11 e. Iterasi 5 Perjalanan dari customer 10 C10 ke customer C selanjutnya yaitu menuju customer 11 C11 dengan jarak 110,217 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian surat kabar dari pabrik G ke customer C pada rute B adalah G C12 C13 C14 C10 C11 G Dengan total jarak perjalanan = 12,348 + 0 + 0 + 61,429 + 110,217 + 134,286 = 318,28 km 3. Rute C C9 Perjalanan dari pabrik G langsung menuju ke customer 9 C9, karena hanya ada 1 kemungkinan terjadi kunjungan pada 1 customer dengan jarak 28,289 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian surat kabar dari pabrik G ke customer C pada rute C adalah G C9 G Dengan total jarak perjalanan = 28,289 + 28,289 = 56,578 km 4. Rute D C3, C5, C8 a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer C, ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute D, yaitu : a. Menuju customer 3 C3 dengan jarak 13,67 km b. Menuju customer 5 C5 dengan jarak 14,18 km c. Menuju customer 8 C8 dengan jarak 31,457 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C3, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer 3 dengan jarak 13,67 km dan urutan sementara kunjungan ke customer untuk rute D. G C3 C5 C8 b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 3 C3 ke customer C selanjutnya, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute D, yaitu a. Menuju customer 5 C5 dengan jarak 0,56 km b. Menuju customer 8 C8 dengan jarak 29,505 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya adalah C5, karena memiliki jarak paling dekat dengan C3, sehingga dari customer 3 langsung menuju ke customer 5 dengan jarak 0,56 km dan urutan sementara kunjungan untuk rute D G C3 C5 C8 c. Iterasi 3 Perjalanan dari customer 5 C5 ke customer C Menuju customer 8 C8 dengan jarak 29,785 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian surat kabar dari pabrik G ke customer C pada rute D adalah G C3 C5 C8 G Dengan total jarak perjalanan = 13,67 + 0,56 + 29,785 + 31,457 = 75,472 km 5. Rute E C1, C2,C4,C6 a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer C, ada 4 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute E, yaitu : 1. Menuju customer 1 C1 dengan jarak 5,44 km 2. Menuju customer 2 C2 dengan jarak 5,944 km 3. Menuju customer 4 C4 dengan jarak 5,059 km 4. Menuju customer 6 C6 dengan jarak 8,588 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C4, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer 4 dengan jarak 5,059 km dan urutan sementara kunjungan pada Rute E adalah : G C4 C6 C1 C2 b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 4 C4 ke customer C selanjutnya, ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute E, yaitu a. Menuju customer 6 C6 dengan jarak 6,053 km b. Menuju customer 1 C1 dengan jarak 9,338 km c. Menuju customer 2 C2 dengan jarak 9,903 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya adalah C6, karena memiliki jarak paling dekat dengan C4, sehingga dari customer 4 langsung menuju ke customer 6 dengan jarak 6,053 km dan urutan sementara kunjungan untuk rute E G C4 C6 C1 C2 c. Iterasi 3 Perjalanan dari customer C6 ke customer C selanjutnya, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute E, yaitu a. Menuju customer 1 C1 dengan jarak 13,971 km b. Menuju customer 2 C2 dengan jarak 14,49 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya adalah C1, karena memiliki jarak paling dekat dengan C6, sehingga dari customer 6 langsung menuju ke customer 1 dengan jarak 13,971 km dan urutan sementara kunjungan untuk rute E G C4 C6 C1 C2 d. Iterasi 4 Perjalanan dari customer 1 C1 ke customer C Menuju customer 2 C2 dengan jarak 0,565 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian surat kabar dari pabrik G ke customer C pada rute E adalah G C4 C6 C1 C2 G Dengan total jarak perjalanan = 5,059 + 6,053 + 13,971 + 0,565 + 5,944 = 31,592 km 4.2.3.2 Biaya Transportasi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix Berdasarkan Permintaan Tahun 2009 Untuk menghitung apakah biaya transportasi lebih kecil setelah penerapan metode Savings Matrix, maka kita melakukan perhitungan biaya transportasi setelah penerapan metode Savings Matrix berdasarkan Permintaan 2009 dan Tabel 4.6 Daftar Harga Untuk Biaya Transportasi awal, yaitu : Untuk rute yang menggunakan armada pick up : 1. Rute A C7 Biaya transportasi = Total jarak tempuh x 110 x harga bahan bakar Premium + ongkos supir + retribusi = 248,576 km x 110 x Rp. 4500,- + Rp.28333 + Rp.40000 = Rp. 180192 Perjalanan 2. Rute C C9 Biaya transportasi = Total jarak tempuh x 110 x harga bahan bakar Premium + ongkos supir + retribusi = 56,578 km x 110 x Rp. 4500,- + Rp.28333 + Rp.10000 = Rp.63793 Perjalanan 3. Rute D C3,C5,C8 Biaya transportasi = Total jarak tempuh x 110 x harga bahan bakar Premium + ongkos supir + retribusi = 75,472 km x 110 x Rp. 4500,- + Rp.28333 + Rp.10000 = Rp. 72295 Perjalanan 4. Rute E C1,C2,C4,C6 Biaya transportasi = Total jarak tempuh x 110 x harga bahan bakar Premium + ongkos sopir = 31,592 km x 110 x Rp. 4500,- + Rp.28333 = Rp. 42549 Perjalanan Untuk rute yang menggunakan truk box 1. Rute B C10,C11,C12,C13,C14 Biaya transportasi = Total jarak tempuh x 16 x harga bahan bakar Solar + ongkos supir = 318,28 km x 16 x Rp. 4500,- + Rp.33333 = Rp. 262494 Perjalanan Jadi, biaya total transportasi untuk rute baru, adalah : = Biaya transportasi Rute A + Rute B + Rute C + Rute D + Rute E = Rp. 180192 perjalanan + Rp. 262494 perjalanan + Rp. 63793 perjalanan + Rp. 72295 perjalanan + Rp. 42549 perjalanan = Rp. 621323 perjalanan Dengan penghematan sebesar : = Rp. 707636 Perjalanan - Rp. 621323 perjalanan = Rp. 86313 perjalanan atau penghematan sebesar 29,53 4.2.4 Peramalan forcasting Permintaan 4.2.4.1 Ploting Data Permintaan Tahun 2009