Pemeriksaan Interaksi Pemeriksaan Counfounding

Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda unmet need KB terhadap kehamilan diperoleh nilai probabilitas p=0,001, artinya ada pengaruh unmet need KB terhadap kehamilan. Besar pengaruh unmet need KB dapat dilihat pada nilai Exp B dengan nilai 7,440, bahwa ibu yang unmet need KB mempunyai peluang 7,440 kali dapat mengalami kehamilan di Puskesmas Helvetia Medan. Nilai p=0,001 menujukkan bahwa terdapat 1 di antara 1000 kehamilan terjadi hanya karena peluang. Hasil regresi logistik pengetahuan ibu tentang jenis alat cara KB terhadap kehamilan diperoleh nilai p=0,033. Besar pengaruh pengetahuan dapat dilihat pada nilai Exp B dengan nilai 0,377, bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang jenis alat cara KB mempunyai peluang 0,377 kali dapat mengalami kehamilan di Puskesmas Helvetia Medan. p=0,003 menunjukkan bahwa terdapat 3 di antara 1000 kehamilan terjadi karena peluang, namun kehamilan tersebut terjadi bukan murni karena peluang tapi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang jenis alatcara KB.

4.6. Pemeriksaan Interaksi

Analisis dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan interaksi seluruh variabel dalam model penuh secara multiplikatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antar setiap variabel dimana semua variabel mempunyai nilai p0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Pemeriksaan Interaksi Variabel B Sig. Exp B OR 95 CI Umur -0,262 0,749 0,770 0,156-3,811 Pendidikan -0,594 0,517 0,552 0,092-3,325 Pekerjaan 2,751 0,001 15,660 03,152-77,810 Pendapatan 0,144 0,828 1,154 0,316-4,216 Unmet Need KB 2,424 0,223 11,288 0,229-555,294 Pengetahuan -0,762 0,225 0,467 0,136-1,599 Umur by unmet Need KB 0,798 0,529 2,222 0,185-26,750 Pendidikan by unmet need KB -0,256 0,853 0,774 0,052-11,518 Jumlah anak by unmet need KB 17,574 0,999 4,290 0,000 Pendapatan by unmet need KB 0,411 0,769 1,508 0,098-23,254 Pengetahuan by unmet need KB -0,479 0,673 0,619 0,067-5,749 Sumber : Tabel hal. 96

4.7. Pemeriksaan Counfounding

Pemeriksaan counfounding dilakukan dengan membandingkan nilai OR Exp B pada analisis regresi logistik berganda pengaruh unmet need KB terhadap kehamilan tanpa melibatkan variabel counfounding dengan nilai OR Exp B pada analisis regresi logistik berganda pengaruh unmet need KB terhadap kehamilan disertai variabel counfounding. Bila selisih ∆10 maka variabel dianggap sebagai counfounding dan tetap dipertahankan dalam model. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur, jumlah anak dan pengetahuan ibu tentang jenis alat cara KB bukan merupakan confounder karena selisih nilai OR unmet need KB tanpa atau disertai counfounding 10 ∆ kedua OR 10 analisis counfounder dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Pemeriksaan Counfounding Umur Model OR Unmet Need KB ∆ f1 = Unmet Need KB 8,673 0,9 f 2 = Unmet Need KB, umur 7,894 Ket: Sumber = Tabel hal. 101, f=variabel, OR=Odds Ratio, ∆=Selisih kedua OR Nilai percentage correct diperoleh 72,9 tabel hal. 101 yang artinya variabel unmet need KB dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kehamilan sebesar 72,9 sedangkan sisanya sebesar 27,1 dipengaruhi oleh faktor lain seperti sikap, sarana, fasilitas dan lain-lain. Tabel 4.15. Pemeriksaan Counfounding Jumlah Anak Model OR Unmet Need KB ∆ f 1 = Unmet Need KB 8,673 9,4 f 2 = Unmet Need KB, jumlah anak 9,489 Ket: Sumber = Tabel hal. 103, f=Variabel, OR= Odds Ratio, ∆=Selisih kedua OR Nilai percentage correct diperoleh 79,4 tabel hal. 103yang artinya variabel unmet need KB dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kehamilan sebesar 79,4 sedangkan sisanya sebesar 20,6 dipengaruhi oleh faktor lain seperti sikap, sarana, fasilitas dan lain-lain. Tabel 4.16. Pemeriksaan Counfounding Pengetahuan Ibu tentang Jenis AlatCara KB Model OR Unmet Need KB ∆ f 1 = Unmet Need KB 8,673 0,16 f 2 = Unmet Need KB, Pengetahuan 7,440 Ket: Sumber = Tabel hal. 105, f=Variabel, OR=Odds Ratio, ∆= Selisih kedua OR Universitas Sumatera Utara Nilai percentage correct diperoleh 72,9 tabel hal. 105 yang artinya variabel unmet need KB dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kehamilan sebesar 72,9 sedangkan sisanya sebesar 27,1 dipengaruhi oleh faktor lain seperti sikap, sarana, fasilitas dan lain-lain. Persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi unmet need KB memengaruhi kehamilan di Puskesmas Helvetia Medan. 1 p = 1 + � -0,806+2.160unmet need KB- 0,390umur-2,798jumlah anak+0,974pengetahuan Keterangan : p : Probabilitas kehamilan X 1 : Unmet Need KB, koefisien regresi 2,007 X 2 : Umur, koefisien regresi 2.160 X 3 : Jumlah Anak, koefisien regresi 0,390 X 4 : Pengetahuan tentang jenis alat cara KB, koefisien regresi -0,974 a : Konstanta, koefisien regresi -0,806 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa unmet need KB mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kehamilan Di Puskesmas Helvetia Medan. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa ibu yang unmet need KB mempunyai peluang 8,673 kali dapat mengalami kehamilan yang sebenarnya tidak diinginkan. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI menyatakan bahwa salah satu alasan terjadinya kehamilan, khususnya kehamilan tidak diinginkan adalah karena tidak menggunakan alat kontrasepsi terutama perempuan yang sudah menikah Muzdalifah, 2008. Setelah diteliti dari keseluruhan ibu hamil yang unmet need KB, peneliti mengkaji alasan yang menyebabkan ibu hamil memutuskan untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi. Ibu hamil tersebut sebenarnya tidak ingin atau belum merencanakan untuk hamil. Dua puluh dari ibu yang unmet need KB menyatakan alasan mereka memutuskan untuk tidak menggunakan alat KB apapun karena “merasa tidak perlu”. Alasan mereka mengatakan tidak perlu bervariasi, sebagian ibu mengatakan karena istri dan suami dapat menahan diri KB alami dengan tidak melakukan hubungan seksual, ternyata istri dan suami gagal melakukan niatnya sehingga tiba-tiba hamil tanpa merencanakannya. Sebagian lagi ibu hamil mengatakan karena umur sudah tua, ibu merasa tidak produktif lagi sehingga 62 Universitas Sumatera Utara