60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Model Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research Penelitian Tindakan Kelas, yaitu salah satu
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya Pardjono, 2007:12.
Penelitian tindakan kelas sesungguhnya merupakan implementasi darikreativitas dan kekritisan guru terhadap apa yang sehari-hari diamati dan
dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil yang optimal Wijaya
Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2011:1. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.Pada hakekatnya
penelitian tindakan kelas merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- riset-
tindakan” yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2011 : 9 . Terdapat
beberapa jenis penelitian tindakan, dua diantaranya adalah penelitian tindakan perorangan individual action research dan penelitian tindakan kelompok
collaborative action research.
61 Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk
mengatasi permasalahan yang terdapat di dalam kelas.Sebagai salah satu penelitian yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat
didalam kelas menyebabkan terdapatnya beberapa model yang diterapkan. Beberapa diantaranya adalah 1 Model Kurt Lewin, 2 Model Kemmis
Mctaggart, 3 Model Deve Ebutt, 4 Model John Elliot, 5 Model Hopkins, 6 Model Mckernan Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2011 .
Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran pola konstruksi yang bernama Ibu Yanti, beliau bertindak sebagai
pengajar di SMK N 2 Temanggung. Peneliti melakukan penelitian sebanyak 2 siklus, adapun model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kemmis and Mc Taggart, Model ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, dimana komponen tindakan dan
pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan tindakan
dan pengamatan merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksud kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu waktu , ketika tindakan
dilaksanakan begitupula observasi juga harus dilaksanakan. Dalam penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc Taggart ini terdapat tiga tahapan
penelitian dalam setiap langkah yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi.
62 Berikut bentuk desain model Kemmis Mc Taggart :
Gambar 2. Desain Model Kemmis dan Mc Taggart Padjono dkk, 2007 : 22
Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakekatnya berupa perangkat- perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari tiga
komponen, yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan ,refleksi. Ketiga komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus.Oleh karena itu, siklus
dalam penelitian ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan, refleksi.Pada gambar1 di atas, tampak bahwa di
dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat tergantung
dari permasalahan yang perlu diselesaikan Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2011 : 24 .
Berikut ini merupakan penjelasan tentang tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sesuai dengan model Kemmis dan Mctaggart yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
63 1 Perencanaan Planning
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita.Rencana merupakan prosedur atau
strategi yang akan dilakukan oleh guru untuk melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa.
2 Tindakan Acting dan Pengamatan Observing Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa
solusi tindakan sebelumnya.Implementasi tindakan bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolaborator.Setiap implementasi tindakan bisa dilakukan
oleh peneliti ataupun kolaborator. Observasidalam
penelitian tindakan
mempunyai fungsi
mendokumentasikan tindakan yang diberikan kepada subyek.Dalam perencanaan observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan
terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan.
3 Refleksi Reflecting Setelah pengamatan maka guru dapat melakukan refleksi atau
menyimpulkan apa yang telah terjadi didalam kelas setelah dilakukan tindakan. Refleksi ini dilakukan pada akhir sebuah siklus, berdasarkan
refleksi ini dilakukan revisi pada rencana tindakan dan dibuat kembeli rencana tindakan yang baru replanning untuk diterapkan lagi pada
siklus berikutnya.
64
B. Tempat dan Waktu Penelitian