Bila pada foto abdomen ulang ternyata terdapat udara bebas intraabdomen atau tanda-tanda
dari obstruksi “closed-loop” maka pasien harus segera diterapi operatif. Bila pada CT-Scan terdapat bukti iskhemia, strangulata atau gangguan
vaskular maka pasien juga harus segera diterapi operatif. Di Saverio,2013; Isaksson, 2011
Bila setelah 72 jam ternyata tidak ada perbaikan dengan terapi non- operatif maka sebaiknya dilakukan terapi operatif segera karena dengan
memperpanjang terapi non-operatif akan meningkatkan lama rawat inap di rumah sakit, meningkatkan biaya dan meningkatkan risiko morbiditas perioperatif. Di
Saverio,2013; Isaksson, 2011
2.9 Prognosis Ileus Obstruksi Adhesi Pasca Operasi
Studi oleh Fevang dkk tahun 2002 menunjukkan bahwa angka mortalitas pada kelompok ileus obstruksi total yang diterapi non-operatif hanya sebesar 6.
Ileus obstruksi karena adhesi pasca operasi menyebabkan morbiditas yang cukup bermakna. Kemungkinan akan terjadi ileus obstruksi adhesi pascaoperasi berulang
pada 12 pasien yang diberi terapi non-operatif dan 8-32 pada pasien setelah tindakan operatif. Moran,2007; Wilson,1999
Hasil penelitian Fevang et al tahun 2004 mengatakan bahwa satu tahun setelah tindakan operasi dalam kasus sumbatan usus halus akibat adhesi akan
mempunyai risiko untuk terjadi sumbatan ulang sebesar 7, dalam 10 tahun akan mempunyai risiko 18 dan akan tetap meningkat hingga 29 pada 25 tahun
pasca operasi yang pertama. Tidak ada pasien yang mengalami kejadian obstruksi berulang setelah 25 tahun pasca sumbatan usus halus akibat adhesi.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain
Penelitian ini adalah noneksperimental, deskriptif prospektif.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di sub bagian Bedah Digestif Rumah Sakit Adam Malik Medan dari Desember 2013 hingga Februari 2014.
3.3 Cara Kerja dan Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan pengawasan terhadap pasien yang telah didiagonsis dengan ileus obstruksi karena adhesi pasca
operasi dan memenuhi kriteria inklusi. Seluruh pasien ileus obstruksi karena adhesi pasca operasi ditegakkan
diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan dan pemeriksaan penunjang. Seluruh pasien dengan ileus obstruksi parsial dan total diterapi non-operatif
dengan pemasangan NGT, rehidrasi cairan dan koreksi elektrolit. Observasi ketat dilakukan selama 72 jam dan bila ternyata dinilai terdapat kegagalan terapi non-
operatif maka pasien segera dilakukan tindakan operatif. Kriteria kegagalan terapi non-operatif pada pasien ileus obstruksi parsial
dan total karena adhesi pasca operasi yang dipakai adalah adanya tanda-tanda peritonitis dan adanya tanda-tanda strangulata atau tidak menunjukkan adanya
perbaikan dalam 72 jam.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Diagram 3.1: Penatalaksaan sumbatan akut usus halus akibat adhesi berdasarkan Bologna
Guideline 2013
Strangulasi atau peritonitis Riwayat operasi kurang dari 6 minggu
Karsinoma atau hernia irreponibel Tidak ada perbaikan dalam 72 jam
Managemen Non-operatif
Dekompresi dengan NGT Pemasangan infus
Observasi tanda klinis
Tindakan Operatif Laparoskopi
Explorasi laparotomi
Pemberian kontras water soluble
Tidak dijumpai adanya kontras pada kolon
dalam 24-36 jam
Dijumpai kontras pada kolon dalam 24 jam
Prediksi adanya
RESOLUSIPERBAIKAN
PENATALAKSANAAN OBSTRUKSI USUS HALUS AKUT
Tidak ada tanda-tanda strangulasi atau peritonitis
Riwayat operasi lebih dari 6 minggu Sumbatan parsial
Tanda-tanda resolusi pada saat
dilakukan perawatan
Indikasi lanjut untuk tindakan Operasi
Dijumpai tanda peritonitis Ileus 72 jam
Volume NGT 500cc dalam 3 hari CRP≥74 mgL
Leukosit ≥ 10.000mm
3
Cairan bebas intraperitoneal pada CT
≥500cc
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.4 Jumlah dan Besar Sampel