LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP
31
Kegiatan Pembelajaran 2.3: Kulit Sebagai Alat Ekskresi Manusia
Dalam kegiatan pembelajaran ini akan didiskusikan struktur dan fungsi kulit pada manusia. Penyajian materi ini diharapkan dapat membantu guru meningkatkan
kompetensi profesional untuk topik kulit. Dengan mempelajari dan melakukan kegiatan praktikum pada kegiatan pembelajaran ini, guru dapat mengaplikasikan
dalam pembelajaran.
A. Tujuan
Kegiatan dalam pembelajaran ini bertujuan untuk membekali guru pembelajar pengetahuan dan pemahaman agar mampu menyampaikan konsep kulit sebagai
alat ekskresi dan dapat menyebutkan beberapa penyakit yang mengganggu kerja organ kulit.
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi
1. Menjelaskan proses pengeluaran keringat sebagai mekanisme ekskresi pada manusia.
2. Menjelaskan gangguan kerja organ kulit.
C. Uraian Materi
Fungsi kulit antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar serta
mengurangi kehilangan air. Sebagai bagian dari sistem ekskresi, kulit pada manusia juga berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan garam-garam dari dalam
tubuh dalam bentuk keringat. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis lapisan luarkulit ari, dermis
lapisan dalamkulit jangat, dan hipodermis jaringan ikat bawah kulit gambar 2.6. Kelenjar keringat berada di lapisan dermis kulit dalam, bersama dengan
kelenjar minyak dan kantong rambut.
Mekanisme Pengeluaran Keringat Pada Manusia
Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah kapiler di lapisan dermis kulit manusia. Melalui proses osmosis dan difusi, kelenjar keringat
akan menyerap air dan garam-garam dari darah dalam pembuluh-pembuluh kapiler tersebut. Sebelumnya, sistem saraf simpatis telah mengendalikan
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI E
32
pelebaran pembuluh-pembuluh darah kapiler kulit hingga dinding pembuluhnya menipis dan lebih bersifat semipermeabel. Selanjutnya air garam dari dalam
kelenjar keringat keluar tubuh melalui saluran yang berujung ke pori-pori kulit sebagai cairan keringat. Pada keadaan normal, keringat akan dihasilkan oleh
kelenjar keringat sekitar 50 ml setiap jam.
Gambar 2.6 Lapisan-lapisan kulit manusia
Pengeluaran Keringat Sebagai Proses Ekskresi Dan Homeostatis Manusia
Sebagai mekanisme ekskresi, telah diketahui bahwa keringat yang dikeluarkan oleh tubuh untuk membuang kelebihan garam-garam dan urea dari darah,
terutama NaCl. Selain dari itu, ternyata pengeluaran keringat juga penting untuk memelihara keadaan homeostatis tubuh manusia. Homeostatis adalah kondisi
keseimbangan kondisi internal tubuh untuk menunjang proses metabolisme yang optimal.
Pada kondisi tertentu, yaitu bila aktivitas tubuh meningkat, suhu tubuh atau lingkungan tinggi, maupun goncangan emosi, keringat dapat dihasilkan lebih dari
50 ml per jam. Penguapan keringat di permukaan tubuh akan membantu menurunkan suhu tubuh, mengurangi zat sampah yang berlimpah dari aktivitas
metabolisme tubuh yang tinggi, serta mengurangi ketegangan terhadap saraf simpatis akibat stress. Akan tetapi perlu untuk diperhatikan perimbangan air dan
garam-garam yang keluar sebagai keringat dengan pemasukan air dalam tubuh.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP
33
Secara alami, bila tubuh kita mengeluarkan banyak keringat, maka pengeluaran dari ginjal berupa urin juga berkurang.
D. Aktivitas Pembelajaran