Penelitian Tahap 2. Penambahan susu skim sebagai bahan untuk meningkatkan Penelitian Tahap 3. Kombinasi Penggunaan Kulit Batang Rampelas Ficus

22 Diagram alir proses pembuatan keu lunak soft cheese

4.4.2. Penelitian Tahap 2. Penambahan susu skim sebagai bahan untuk meningkatkan

total padatan susu segar dalam pembuatan keju lunak Soft Cheese Hasil keju terbaik dari penelitian tahan 1 dilakukan tahap optimasi total padatan susu segar. Susu sapi pasteurisasi memiliki total padatan yang tidah terlalu tinggi sekitar 12 o Brix. Komponen utama susu segar adalah air sekitar 85 – 90. Kandungan total padatan yang kecil menyebabkan keju yang diproduksi bisa gagal atau rendemen yng dihasilkan sangat kecil. Pada tahap ini dilakukan penambahan susu skim untuk meningkatkan total padatan susu segar sebelum digunakan sebagai keju. Proses pembuatan keju lunak soft cheese dilakukan seperti tahap 1 dengan perlakuan yaitu: T1 : total padatan susu segar 12 T2 : total padatan susu segar 13 T3 : total padatan susu segar 14 T4 : total padatan susu segar 15 Kulit Batang Rampelas Ficus ampelas Gambar 4. Diagram alir proses pembuatan keju lunak Suardika, 2014 yang dimodifikasi Dipotong sesuai dengan perlakuan: 5 cm 2 , 1 cm 2 untuk yang bubuk, potongan awal 1 cm 2 Ditambahkan kulit batang rampelas Dikeringkan dengan oven pada suhu 60 o C; 24 jam Dibersihkan dari kotoran yang menempel tanpa menggunakan air Kulit batang rampelas kering dihancurkan menjadi bubuk dan diayak dengan ukuran 80 mesh untuk perlakuan U 3 dan siap digunakan Susu Pasteurisasi Dipanaskan sampai suhu 80 o C Pemanasan dilanjutkan selama 45 menit dengan suhu dipertahankan 80 o C Terbentuk curd yang memisah dengan whey Curd disaring dengan kain blacu Curd dipres selama 18 jam dengan pemberat sampai tdk ada whey yg menetes Keju lunak dibentuk dan siap dianalisis 23 Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Parameter yang diamati pada tahap ini adalah rendemen, kadar air, kadar abu, kadar protein dan evaluasi sensoris. Keju dengan hasil terbaik akan dilanjutkan ke tahap 3.

4.4.3. Penelitian Tahap 3. Kombinasi Penggunaan Kulit Batang Rampelas Ficus

ampelas dengan Bakteri Asam Laktat sebagai koagulan dalam pembuatan keju lunak soft cheese Hasil terbaik dari penelitian tahap 2 dilanjutkan pada penelitian tahap 3, dimana pada tahap ini dilakukan kombinasi koagulan alami antara kulit batang rampelas terbaik dengan bakteri asam laktat. Penggunaan bakteri asam laktat pada proses pembuatan keju adalah untuk mempercepat proses pengasaman dan terbentuknya curd dari susu. Bakteri asam laktat yang digunakan adalah Lactococcus lactis dan Lactobacillus paracasei SKG 44. Kultur Lactobacillus paracasei SKG 44 adalah bakteri asam laktat yang berhasil diisolasi dari susu kuda liar dari Sumbawa. Proses pembuatan keju dilakukan seperti tahap sebelumnya. Perlakuan yang dibuat pada tahap ini adalah penambahan koagulan alami dengan kombinasi: K1 : Kulit batang rampelas K2 : Lactococcus lactis dan Lactobacillus paracasei SKG 44 K3 : Kulit batang rampelas dan Lactococcus lactis K4 : Kulit batang rampelas dan Lactobacillus paracasei SKG 44 K5 : Kulit batang rampelas, Lactococcus lactis dan Lactobacillus paracasei SKG 44 Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Parameter yang diamati pada tahap ini adalah rendemen, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, derajat keasaman pH, total bakteri asam laktat Total BAL dan evaluasi sensoris.

4.5. Metode Analisa