58
tetap memimpin timnya, walaupun hanya dengan memberikan strategi melalui pesan. Dalam pesannya, Dahlan memberikan semangat dan juga memberi arahan kepada
anggota tim yang lain untuk bermain sesuai dengan kelebihan dan saling menutupi kekurangan mereka masing – masing.
Topik yang dipilih menunjukkan mental penulis novel tersebut. Mental penulis tersebut, berupa kepercayaannya bahwa Dahlan Iskan merupakan orang yang
mengenal anak buahnya dengan baik. Hal ini didasari oleh penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh penulis dalam penulisan novel ini. Sehingga pengenalan
yang baik terhadap rekan satu tim merupakan realita yang terjadi di masyarakat. Hal ini ditunjukkan pula dengan rasa penyesalan Dahlan sebagai mantan pimpinan BUMN
melihat anak buah yang sebelumnya digadang – gadang sebagai putra petir, yang akan membawa Indonesia sejajar dengan negara lain kini terjerat kasus korupsi seperti
yang dikatakannya dalam Gardu Dahlan yang bertajuk Gardu KPA P2K
5
. Hal ini semakin menambah realitas yang terjadi, bahwa Dahlan Iskan memang mengenal
anak buah dengan baik. Karena hal ini berdasarkan realitas, maka masyarakat akan lebih mudah percaya akan masalah tersebut.
Topik ini juga mendatangkan keuntungan yang sama bagi penulis dan Dahlan Iskan. Keuntungan ini didapatkan dari topic yang diambil merupakan syarat bagi
pemimpin yang baik. Dengan kata lain, penulis novel ingin menyampaikan bahwa Dahlan Iskan memenuhi syarat menjadi seorang pemimpin.
2. Superstruktur
Untuk menganalisa struktur wacana, terlebih superstruktur, dapat dilihat melalui alur yang dipakai oleh penulis. Aluvr merupakan bagian bagian dari teks yang
disusun secara rapi agar menjadi kesatuan arti Eriyanto, 2001: 232. Pada bab ini, alur dimulai dari bagian final pertandingan bola voli antara Tsanawiyah Takeran dan
SMP Magetan. Lalu alur menuju ke bagian kedua, yakni diterbitkannya aturan baru oleg panitia lomba yang mengharuskan pemain menggunakan sepatu. Peraturan ini
membuat Tsanawiyah Takeran merasa dirugikan, dan akibatnya beberapa pemain tidak bisa melanjutkan pertandingan. Dahlan pun tidak bisa mengikuti perlombaan,
dan hanya bisa memberikan saran dan petunjuk sebagai ketua tim bola voli kepada anggota tim bola voli yang lain.
5
Gardudahlan.comKPA‐‐P2K
59
3. Struktur Mikro
Latar yang digunakan dalam bab ini adalah tidak ikut sertanya Dahlan dalam pertandingan bola voli. Latar belakang atas sebuah peristiwa yang menentukan ke
arah mana pandangan khalayak hendak dibawa Eriyanto, 2001 : 235. Untuk itu tidak ikut sertanya Dahlan dalam pertandingan bola voli membuat Dahlan hanya bisa
memberikan saran dan strategi bagi anggota tim lain. Saran yang diberikan Dahlan diambil dari kelebihan dan kekurangan anggota tim tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa Dahlan mengenal anggota tim bola voli dengan baik, sehingga Ia tau apa yang harus disarankan kepada mereka masing – masing. Pengenalan akan anggota tim
merupakan salah satu karakteristik kepemimpinan. Ordway Tead dan George R. Terry dalam Kartono 1995 : 37 mengatakan bahwa pemimpin yang baik memiliki sifat,
watak dan perilaku bawahan agar bisa menilai kelebihan kelemahan bawahan sesuai dengan tugas yang diberikan.
Detil pada teks adalah bagian yang akan diungkapkan panjang lebar dan cenderung menguntungkan bagi penulis. Dalam bab ini, detil diberikan kepada saran
dan arahan Dahlan kepada anggota tim yang lain. Seperti saran yang diberikan kepada Arif agar berjuang sekuat tenaga dan membuktikan bahwa Tsanawiyah takeran tidak
bisa dikalahkan oleh peraturan. Saran lain yang juga diberikan Dahlan untuk Dirham, agar Ia tidak lalai karena godaan perempuan. Dalam saran – saran yang diberikan,
Dahlan menjadi pribadi yang tegas dan berani untuk mengungkapkan kekurangan anggota tim yang lain. Menunjukan bahwa Dahlan adalah pribadi yang tegas dan
tidak pandang bulu dalam bersikap. Detil ini dapat memberikan citra yang baik kepada diri Dahlan, selain karena Ia mengenal anggota tim dengan baik, tetapi juga
berani dan tegas dalam bersikap. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan
diuraikan secara eksplisit dan jelas Eriyanto, 2001: 240. Dalam bab ini, maksud juga ditunjukkan secara eksplisit dan jelas. Terlihat dalam saran yang diberikan oleh
Dahlan kepada anggota tim, ditulis secara jelas dan gamblang. Hal ini seakan memberikan penekanan pada informasi bahwa Dahlan benar – benar memahami
anggota tim sehingga bisa memberikan saran dan strategi kepada anggota tim yang lain.
Dalam bab ini, terdapat kata ganti yang digunakan. Pada kalimat “Ingat, ini tim kita, bukan tim kalian.”. Kata ganti kita merujuk pada semua anggota tim bola
60
voli Tsanawiyah takeran. Sedangkan kata ganti kalian, seakan tidak mengikut sertakan diri dalam tim bola voli. Hal ini ditegaskan Dahlan kepada anggota tim, agar
bersatu dan tidak seenaknya sendiri dalam bertindak. Dari stilistik dapat dilihat pada leksikon atau pilihan kata yang dipakai oleh
penulis. Dalam bab ini, terdapat 2 kata yang dipilih penulis yaitu kata daya dan lalai. Kata daya dipilih penulis dalam kalimat “….agar mereka bisa tampil sepenuh daya di
pertandingan puncak.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata daya berarti kemampuan untuk bertindak. Sehingga yang dimaksudkan olej penulis adalah agar
anggota tim voli Tsanawiyah Takeran memampukan diri untuk bertindak di pertandingan puncak. Kata kedua adalah lalai, yang digunakan pada kalimat, “Kamu
sering lalai karena godaan…”. Kata lalai memiliki arti tidak ingat karena asik akan sesuatu, sehingga penulis menggunakan kata lalai seakan ingin menegaskan bahwa
Imran tidak ingat diri karena asik dengan godaan dari luar tim. Metafora yang dipakai oleh penulis berupa kata penipu ulung. Kata tersebut
merupakan sebuah ungkapan yang berarti seseorang yang pandai penipu. Kalimat ini digunakan sebagai penegas kemampuan anggota tim voli Tsanawiyah Takeran yang
dapat digunakan sebagai senjata untuk menghadapi lawannya, yaitu SMP Magetan.
5.1.4 Analisis Teks Novel Sepatu Dahlan Bab 27 “Perseteruan Murid Zen”