57
Terlihat dari hasil perbedaan dua rata-rata diatas, diperoleh t
hitung
sebesar 3,641 lebih besar dari t
1- αn1+n2-2
sebesar 1,66 yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar dari kedua kelompok mempunyai rata-rata hasil
belajar yang tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil perhitungan uji t di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan
penerapan teka-teki silang lebih baik dari rata-rata hasil belajar siswa tanpa penerapan teka-teki silang dalam pembelajaran Sosiologi.
5. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas yang Menggunakan Taka-teki
Silang
Pada kelas yang menggunakan teka-teki silang eksperimen proses pembelajaran kelas diawali dengan mengerjakan teka-teki silang. Pada
pertemuan pertama, kelas dibagi menjadi 10 kelompok kemudian membagi LKS TTS yang berbeda tentang subbab diferensiasi sosial pada setiap
kelompok yang dikerjakan selama 10 menit. Pengisian LKS TTS di bantu dengan buku paket atau LKS sosiologi. Setelah itu, setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Kemudian, guru melakukan pengenalan mengenai materi struktur sosial dan dilanjutkan dengan penjelasan
mengenai pokok bahasan yang lebih spesifik yaitu subbab diferensiasi sosial. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan sekali-kali membuat catatan. Pada
kelas ini proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, guru menerangkan, kemudian siswa dengan bekal pengetahuan yang telah didapat dari pengenalan
58
konsep melalui TTS mengikuti pembelajaran dengan tertib, dapat memahami materi yang diberikan guru dengan mudah. Proses pembelajaran dilengkapi
atau dibantu dengan buku paket atau LKS sosiologi sebagai penunjuang kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran pada tahap ini juga disertai dengan
tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang telah dijeaskan guru dan pengulangan dalam penjelasan sedikit
terjadi. Pada pertemuan kedua, guru melanjutkan pembahasan materi yaitu subbab stratifikasi sosial. Proses pembelajaran pada pertemuan II sama dengan
pada pertemuan I. Perbedaan terdapat pada pembagian kelompok dan materi yang diberikan. Pada pertemuan II kelas dibagi menjadi 7 kelompok, LKS TTS
subbab materi stratifikasi sosial dan pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial, dan materi yang diberikan adalah subbab stratifikasi sosial. Aktivitas
siswa sudah semakin baik, sebagian anggota kelompok sudah mulai terbiasa untuk saling bertanya dan menjelaskan kepada teman kelompoknya yang
menemui kesulitan. Pada pertemuan III, guru tidak menggunakan TTS, karena konsep-konsep atau istilah-istilah yang ada pada materi yang di berikan pada
pertemuan III sudah terangkum dalam teka-teki silang yang diberikan pada pertemuan II. Guru melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu
subbab pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial, proses pembelajaran pun sama seperti pada pertemuan I dan II. Pada jam pelajaran terakhir
pertemuan III ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada LKS sosiologi secara individu. Pada pertemuan IV, kegiatan
59
pembelajaran digunakan untuk melakukan evaluasi atau post test dengan bentuk soal pilihan ganda, alokasi waktu mengerjakan 60 menit.
6. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas yang Tidak Menggunakan