Pedagang Kaki Lima yang Berperan Aktif terhadap Pendidikan Anak

4.4.3. Pedagang Kaki Lima yang Berperan Aktif terhadap Pendidikan Anak

dan Berdampak Kurang Baik pada Keberhasilan Pendidikan Anak Keberhasilan anak sangat tergantung dari peran orang tua. Karena orang tua merupakan pendidik yang paling utama bagi anak-anaknya Kartini, 1997:59. Pedagang kaki lima yang berperan kurang aktif terhadap pendidikan anaknya adalah mereka yang lebih memprioritaskan pekerjaannya dari pada keluarganya. Sebagian besar dari waktunya lebih banyak untuk berjualan daripada di rumah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kepedulian pedagang kaki lima tersebut terhadap pendidikan anak adalah sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya peran mereka dalam proses pendidikan anak. Peran orang tua dalam mendukung kegiatan belajar anak sangat rendah. Mereka tidak pernah berusaha meluangkan waktu untuk memperhatikan kegiatan belajar anaknya walaupun hanya sebentar. Selain itu mengetahui hasil belajar anak yang kurang baik, mereka tidak berusaha memotivasi semangat belajar anak misalnya dengan memblikan buku-buku pengetahuan tambahan maupun dengan memasukan anaknnya ke bimbingan belajar atau sejenisnya. Yang diutamakan oleh mereka adalah sang anak harus membantunya untuk berjualan. Dalam menentukan pilihan sekolah, pedagang kaki lima tersebut hanya menyerahkan pada anak tanpa berusaha memprioritaskan sekolah terbaik bagi anaknya. Dapat dilihat bahwa peran serta pedagang kaki lima tersebut adalah sangat rendah bagi pendidian anak. Pekerjaan orang tua tentu memberikan dampak yang besar pada pendidikan anak. Pekerjaan orang tua sebagai pedagang kaki lima akan berdampak pada keberhasilan pendidikan anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan orang tua yang bekerja sebagai pedagang kaki lima yang memiliki peran yang sangat rendah kurang aktif pada pendidikan anak, memberikan dampak yang buruk pada pendidikan anak. Dampak ini ditunjukkan dari keberhasilan pendidikan anak yakni berupa perstasi hasil belajarnya maupun pendidikan yang masih ingin dicapai anak selanjutya. Dari dua pedagang kaki lima yang perannya sangat kurang pada pendidikan anaknya, anak-anak mereka memilikipresti belajar yang sangat buruk. Pendidikan terakhirnya sangat rendh, yakni hanya tamat SMP dan lulusan pondok. Hal ini dikarenakan presasi belajarnya yang tidak pernah bagus, sehingga semangat belajarnya sangat rendah tentunya karna kurangnya dukungan orang tua tersebut. Kurangnya perhatian maupun dukungan dari orang tua membuat sang anak tidak bersungguh-sungguh dalam bersekolah. Orang tua tidak peduli dengan nasib pendidikan anak. Apa saja yang dilakukannya di sekolah tidak diperdulikan oleh orang tuanya. Anak yang kurang perhatian dari orang tua cenderung bermalas malasan untuk sekolah. Sehingga dalam proses pembelajaran di sekolah mereka tidak dapat mengikutinya dengan baik hingga tidak naik kelas. Dalam menanggapi masalah tersebut, orang tua juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Mereka hanya menyerahkan masalah pendidikan kepada anaknnya. Hal ini membuktikan bahwa peran orang tua terhadap pendidikan anak sangat mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak yang merupakan suatu keberhasilan pendidikan anak.

4.5. Peran Orang Tua terhadap Pendidikan Anak yang Memberikan