atau keterlibatannya dalam proses pendidikan anak tetap berbeda-beda. Sehingga dampak pendidikan anak merupakan hasil dari peran pedagang kaki lima terhadap
pendidikan anak. Peran yang dari orang tua yang sangat aktif terhadap pendidikan anaknya tentu memberikan dampak yang sangat baik pula bagi keberhasilan sang
anak. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian bahwa prestasi belajar anak dari pedagang kaki lima yang berperan sangat aktif terhadap pendidikan anaknya
adalah sangat bagus. Sebagian dari mereka selalu memperoleh peringkat di sekolahnya. Ada pula yang memiliki prestasi hasil perlombaan baik dalam aspek
akademik maupun non akademik.
4.4.2. Pedagang Kaki Lima yang Berperan Cukup Aktif terhadap
Pendidikan Anak dan Berdampak Cukup Baik pada Keberhasilan Pendidikan Anaknya
Pedagang kaki lima yang cukup terlibat dalam pendidikan sang anak menganggap bahwa pendidikan itu memang dibutuhkan. Namun dalam
penerapannya orang tua hanya terlibat sebagian dalam memberikan dukungan kepada anak. Sehingga orang tua lebih memberikan dukungan dengan berusaha
memenuhi kewajibannya untuk membayar biaya pendidikan anak namun kurang mendukung secara penuh proses pendidikannya. Selain itu juga memberikan
fasilitas jika memang sang anak memintanya seperti untuk mengikuti bimbingan belajar. Dalam menentukan pendidikan anak ada yang cukup memprioritaskan
kualitas yang pendidikan bagi anaknya, misalnya lebih memilih sekolah berbasis agama namun ada pula yang kurang memprioritaskan kualitas maupun mutu
pendidikannya. Sebagian dari mereka memilih sekolah anaknya berdasarkan
murahnya biaya pendidikan ataupun letak sekolah yang tidak jauh dari rumah. Mereka kurang mengusahakan anaknya untuk masuk ke dalam sekolah yang lebih
baik lagi.Kesibukan yang menyita waktu pedagang kaki lima di Alun-Alun Kaliwungu, mengurangi keterlibatannya dalam proses pendidikan anak. Orang tua
kurang memperhatikan kegiatan belajar anak. Peran orang tua yang demikian tentu memberikan dampak untuk
keberhasilan pendidikan anak. Sebagian dari anak yang orang tuanya hanya terlibat sebagian dalam proses pendidikan anaknya memiliki prestasi yang cukup
di sekolahnya. Ada yang pernah sesekali mendapatkan rangking namun ada pula yang nilainya sesuai standar bahkan ada yang pernah tidak naik kelas. Sedangkan
untuk melanjutkan sekolah ke jejang yang lebih tinggi, ada ya yang ingin mencapai bangku kuliah, namun adapula yang hanya menyesuaikan keadaan
ekonominya. Pedagang kaki lima tersebut mengganggap yang terpenting adalah sang anak masih sekolah dan mendapat bekal agama selain itu juga masih dapat
membantunya berjualan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kebanyakan dari mereka memilihkan sekolah anakanya yang terletak tidak jauh dari rumah.. Dapat
dilihat dari hasil penelitian bahwa pedagang kaki lima yang kurang terlibat dalam pendidikan anaknya, memiliki prestasi belajar yang biasa saja. Mereka termasuk
siswa yang kurang berprestasi di kelasnya. Hal tersebut merupakan suatu dampak dari kurangnya perang orang tua terhadap pendidikan anak. Dimana menurut
Hikmah Arif 2009 pengertian dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu. Dampak itu sendiri juga
bisa berarti konsekuensi sebelum dan sesudah adanya sesuatu.
4.4.3. Pedagang Kaki Lima yang Berperan Aktif terhadap Pendidikan Anak