17
BAB II GAMBARAN UMUM PERGERAKAN INDUSTRI MICE DI SOLO
A. Kondisi Kepariwisataan Kota Solo
Secara material pariwisata Solo didukung oleh berbagai macam warisan budaya yang luhur dan kemegahan dari peninggalan sejarah yang
luar biasa serta didukung dengan masyarakat yang memiliki sikap ramah tamah. Kreativitas penggiat pariwisata yang terus melakukan perubahan
dalam menciptakan daya tarik yang luar biasa ditunjukan dengan dibangunnya pusat – pusat perbelanjaan baik yang bernuansa tradisional
hingga yang bernuansa modern, banyaknya makanan tradisional khas Solo yang mulai di kenalkan sebagai makanan khas yang dapat ditemukan di
beberapa rumah makan di Solo, berbagai macam perayaan budaya yang diselenggarakan di Solo merupakan wujud dari pelestarian kebudayaan yang
menjadi ciri khas Solo. Selanjutnya kondisi kepariwisataan kota Solo juga didukung dengan
adanya fasilitas transportasi baik melalui udara maupun darat, solo memiliki bandar udara internasional Adi Soemarmo, dan stasiun kreta api balapan yang
merupakan pintu utama keluar masuk wisatawan nusantara wisnu ataupun wisatawan mancanegara wisman . Untuk menjangkau seluruh bagian
daerah di Solo, pemerintah kota Solo memberikan kendaraan umum bus kota yang beroprasi di seluruh kota Solo.
Kepariwisataan kota Solo juga didukung dengan adanya akomodasi yang memadai mulai dari penginapan hingga hotel bintang lima yang tersebar
di seluruh kota Solo, dengan tarif yang relatif murah. Banyak berdiri rumah perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
18
makan yang menyajikan aneka makan dari yang tradisional hingga makanan yang bertaraf internasional.
Tabel 2.1 Jumlah hotel dan rumah makan di Solo Raya yang terdaftar sebagai anggota
BPC PHRI Surakarta tahun 2012 No
Kategori Klasifikasi
Jumlah 1.
Hotel Bintang 5
3 2.
Hotel Bintang 4
4 3.
Hotel Bintang 3
8 4.
Hotel Bintang 2
9 5.
Hotel Bintang 1
6 6.
Hotel Melati 3
24 7.
Hotel Melati 2
29 8.
Hotel Melati 1
31 9.
Rumah makan -
15
Sumber : Arsip PHRI tahun 2012 Pertumbuahan fasilitas akomodasi dan rumah makan yang tersebar
diseluruh penjuru kota Solo ini dirasakan cukup signifikan, dalam kurun waktu tiga tahun terakir tercatat kurang lebih penambahan lima hotel
berbintang dan sekitar enam hotel baru berkelas melati dan butik, dengan jumlah tambah kamar mencapai 400 kamar atau total kamar hotel di Solo
saat ini mencapai kurang lebih 2.700 kamar, yang masih terkonsentrasi di perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
19
Kota Solo sumber: Isu – Isu strategi dalam Pengembangan tujuan Wisata dan Kompetensi SDM di Solo Raya yang disamapiakan pada Seminar UPW
dengan judul SDM Pariwisata Solo. Ketersediaan fasilitas akomodasi, transportasi, rumah makan dll,
merupakan faktor terpenting untuk menjawab tantangan dari globalisasi Industri MICE dan untuk dapat bersaing dengan kota lainnya di Indonesia,
menurut Budi Satonoi, Kepala Bidang Pelestaarian, Promosi dan Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mengungkapkan: dengan
kondisi pariwisata ini para penggiat pariwisata dan masyarakat kota Solo cukup siap dan bergairah dalam menengkap peluang industri MICE di Solo,
walaupun jika dilihat dari segi fasilitas penunjang industri MICE belum maksimal daam pengelolaannya, namun ada hal unik yang kita tawarkan dan
akan menjadi daya tarik tersendiri untuk terselenggaranya Industri MiCE di Solo yaitu keramahtamahan serta dukungan dari pemerintah kota dalam
terselenggaranya setiap kegiatan MICE di Solo. Untuk menjadi daerah tujuan MICE yang dapat bersaing dengan
daerah lain di Indonesia tidak hanya cukup puas dengan mendapat dukungan dengan pemerintah, namun lebih dari itu peningkatan fasilitas pendukung
serta kerja sama yang baik antara penggiat wisata juga turut perperan dalam pengembangan Industri MICE, namun yang terjadi saat ini di Solo para
penggiat wisata di Solo masih bergerak sendiri – sendiri untuk kepentingan masing – masing.
commit to user
20
B. Hambatan Pengembangan Pariwisata di Solo: