CETACEAN : Masukan dari B. Kahn

22

5. PENYU: Masukan dari M. Halim, K.S. Putra, C. Hitipeuw, Guswindia

Secara global, Indonesia memainkan peranan penting dalam menjaga keberadaan penyu, karena enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, kecuali jenis Kemp’s Ridley, terdapat di Indonesia Gambar 9. Beberapa penelitian mengenai penandaan tagging menunjukkan adanya hubungan antara migrasi Penyu hijau dewasa yang melakukan pergerakan antara tempat bertelur dan tempat mencari makan di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Australia. Sementara Penyu belimbing yang bertelur di sepanjang pantai Utara Papua menunjukkan migrasi kembali menyeberangi Samudera Pasifik menuju pantai California untuk mencari makan Benson dkk. 2007; Hitipeuw dkk. 2007. Dengan demikian kelangsungan hidup jangka panjang penyu di Asia Tenggara dan di tempat lain di dunia amat bergantung pada kesuksesan Indonesia dalam melindungi pantai-pantai tempat bertelur penyu dari kerusakan habitat akibat pembangunan di kawasan pesisir, erosi, dan polusi. Sementara pantai tempat bertelur dan tempat mencari makan penyu membentang di sepanjang kepulauan, dimana masing-masing jenis penyu memiliki tempat favorit sendiri-sendiri. Beberapa wilayah terlihat menonjol karena memainkan peranan penting dalam proses reproduksi penyu. Gambar 9. Keragaman penyu di ekoregion laut di Indonesia M. Halim, T. Hitipeuw, Guswindia, K. Putra. Keenam jenis penyu yang ditemukan di Indonesia dapat pula ditemukan baik di ekoregion Sumatera bagian Barat maupun di Dangkalan SundaLaut Jawa. Wilayah ini menyediakan tempat bertelur penting bagi ribuan Penyu hijau dan Penyu sisik setiap tahunnya Gambar 10 dan 11. Penyu sisik dari Thailand mencari makan dan memijah di Sumatera bagian barat. Kumpulan terbesar Penyu hijau yang siap bertelur di seluruh Asia Tenggara dapat ditemukan di ekoregion PalawanBorneo Utara Kalimantan Timur, Indonesia. Sementara pantai tempat bertelur Penyu belimbing yang terluas di Samudera Pasifik adalah di pantai Utara Papua Gambar 12. Ekoregion lain yang merupakan tempat bertelur bagi Penyu belimbing adalah Jawa bagian Selatan, terutama Taman Nasional Alas Purwo, dan Sumatera bagian Barat. Sementara Laut Banda merupakan 23 tempat penting bagi Penyu belimbing untuk mencari makan. Laut Arafura juga merupakan tempat bertelur utama bagi Penyu hijau, dan tempat mencari makan bagi Penyu hijau dan Penyu lekang, sekaligus menjadi koridor migrasi bagi Penyu hijau, Penyu lekang dan Penyu belimbing. Kemudian, Papua dan Jawa bagian Selatan juga memiliki pantai-pantai penting tempat bertelur Penyu hijau. Gambar 10. Populasi bertelur Penyu hijau di seluruh Indonesia. K. Putra. Gambar 11. Populasi bertelur Penyu sisik di seluruh Indonesia. K. Putra. 24 Gambar 12. Populasi bertelur Penyu belimbing di seluruh Indonesia. Lingkaran kecil merah jambu menunjukkan daerah yang diketahui atau dilaporkan sebagai lokasi bertelur tetapi angka populasi yang sesungguhnya masih belum tersedia K. Putra. 6. KOMUNITAS BAKAU, PADANG LAMUN, DUYUNG, dan BURUNG AIR: Masukan dari Y. R. Noor, M. Hutomo, dan S. Campbell Habitat bakau dan lamun di Indonesia, serta fauna yang berasosiasi dengannya seperti duyung dan burung laut, menggambarkan adanya beberapa pola keragaman ekoregional yang sangat berbeda dibandingkan dengan seperti yang terlihat pada biota terumbu karang. Hal ini menekankan perlunya berbagai alternatif pendekatan untuk membuat prioritas ekoregion laut di kepulauan yang sangat luas dan kaya habitat ini. Sebagai contoh, kebalikan dengan hasil yang didapat untuk fauna terumbu karang yang dipaparkan di atas, kawasan perairan dangkal di Laut Arafura dan Dangkalan SundaLaut Jawa justru menjadi wilayah yang sangat penting bagi komunitas bakau dan lamun. Demikian juga untuk burung laut dan duyung. Selat Malaka yang memiliki habitat terumbu karang yang tersebar dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Ekoregion ini juga memiliki kumpulan burung laut yang melimpah dengan status rentan sampai terancam punah. Bahkan secara global merupakan habitat yang paling penting bagi Bangau bluwok Mycteria cinerea, yaitu salah satu dari beberapa jenis burung paling terancam punah di dunia. Kawasan konservasi laut yang dirancang dan diprioritaskan untuk melindungi terumbu karang tidak selalu mencakup habitat kritis pada habitat ini menopang kehidupan komunitas bakau dan lahan basah, dan burung-burung air, reptil, serta mamalia laut yang bergantung padanya. Dengan demikian, sangat penting agar dalam strategi KKP nasional dan sistem perwakilan KKP juga mempertimbangkan ekosistem bakau dan lamun sebagai prioritas selain terumbu karang.