Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak antara titik awal dan pusat bercak yang dihasilkan senyawa dibagi dengan jarak antara titik awal dan garis
batas pengembang. Bilangan ini terletak antara 0,01 dan 0,99 Harborne, 1987.
2.5 Spektrofotometri Ultraviolet
Spektrum ultraviolet adalah suatu gambaran yang menyatakan hubungan antara panjang gelombang atau frekuensi serapan terhadap intensitas serapan
transmitasi atau absorbansi Sastrohamidjojo, 1985b. Apabila suatu molekul menyerap radiasi ultraviolet, di dalam molekul tersebut terjadi perpindahan
tingkat energi elektron-elektron ikatan pada orbital molekul paling luar dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi Noerdin,
1985. Spektrum ultraviolet senyawa biasanya diperoleh dengan melewatkan
cahaya berpanjang gelombang tertentu melalui larutan encer senyawa tersebut dalam pelarut yang tidak menyerap, misalnya air, etanol dan heksana Creswell, et
al., 1982. Beberapa istilah dalam spektrofotometri ultraviolet menurut Noerdin
1985 dan Silverstein, et al. 1981 antara lain : 1. Khromofor didefinisikan sebagai gugus fungsi yang menyerap radiasi di
daerah ultraviolet dekat dan daerah tampak, contoh : C=C, C ≡C, C=O, NO
2
. 2. Auksokrom didefinisikan sebagai gugus fungsi yang mempunyai elektron
tidak berpasangan, tidak menyerap radiasi pada panjang gelombang lebih besar dari 200 nm, dan bila terikat dengan gugus khromofor akan mengubah
panjang gelombang dan intensitas penyerapan, contoh: OH, NH
2
, Cl.
Universitas Sumatera Utara
3. Efek batokromik pergeseran merah adalah suatu pergeseran pita serapan ke panjang gelombang yang lebih panjang akibat terikat dengan gugus khromofor
atau efek pelarut. 4. Efek hipsokromik pergeseran biru adalah suatu pergeseran pita serapan ke
panjang gelombang yang lebih pendek akibat terikat dengan gugus khromofor atau efek pelarut.
5. Efek hiperkromik adalah peningkatan intensitas penyerapan. 6. Efek hipokromik adalah penurunan intensitas penyerapan.
Spektroskopi ultraviolet merupakan cara yang paling berguna untuk menganalisis struktur flavonoid. Cara tersebut digunakan untuk membantu
mengidentifikasi jenis flavonoid dan menentukan pola oksigenasi. Selain itu, kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan
dengan menambahkan pereaksi geser ke dalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi untuk menentukan kedudukan gula atau
metil yang terikat pada salah satu gugus hidroksil fenol. Keuntungan utama cara ini adalah jumlah flavonoid yang diperlukan untuk
analisis sangat sedikit biasanya sekitar 0,1 mg. Spektrum senyawa flavonoid terdiri atas dua pita absorpsi maksimum, yaitu pita I pada rentang 300-550 nm dan
pita II pada 240-285 nm Markham, 1988.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat yang Digunakan