Perampasan barang-barang tertentu. Pengumuman putusan hakim Pola lama berat ringannya pidana

pencabutan hak mulai berlaku pada hari putusan hakim dapat dijalankan.

b. Perampasan barang-barang tertentu.

Perampasan barang-barang tertentu juga tidak untuk semua barang atau seluruh kekayaan. Mengenai barang-barang yang dapat dirampas, menurut ketentuan Pasal 39 KUHP dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Barang-barang termasuk binatang yang diperoleh dengan kejahatan; 2. Barang-barang termasuk binatang yang dengan sengaja dipakai melakukan kejahatan.

c. Pengumuman putusan hakim

Putusan hakim itu selalu diucapakan di muka umum, akan tetapi bila dianggap perlu disamping sebagai pidana tambahan, putusan tersebut secara khusus dapat diumumkan lagi sejelas-jelasnya dengan cara yang ditentukan oleh hakim, misalnya melalui media cetak, elektronik maupun media lainnya. Pidana tambahan berupa pengumuman putusan hakim bagi pelaku tindak pidana telah diatur dalam pasal-pasal 127, 204, 205, 359, 360, 372, 375, 378, 396 KUHP.

b. Pola lama berat ringannya pidana

1. Sistem penetapan jumlah ancaman pidana Penetapan jumlah atau lamanya ancaman pidana, dikemukakan oleh Barda Nawawi Arief terdapat dua alternatif sistem, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Sistem atau pendekatan absolut, yakni untuk setiap tindak pidana ditetapkan bobotkualitasnya sendiri-sendiri, yaitu dengan menetapkan ancaman pidana maksimum dapat juga ancaman pidana minimum untuk setiap tindak pidana. Penetapan maksimum pidana untuk tiap tindak pidana ini dikenal dengan sebutan sistem indefinite atau sistem maksimum. Sistem ini biasa digunakan dalam perumusan KUHPWvS diberbagai negara termasuk dalam praktik legislatif di Indonesia, sehiggga dikenal sebagai sistem tradisional. b. Sistem atau pendekatan relatif, yaitu untuk tiap-tiap tindak pidana tidak ditetapkan bobotkualitasnya maksimum pidananya sendiri- sendiri, tetapi bobotnya direlatifkan, yaitu dengan melakukan penggolongan tindak pidana dalam beberapa tingkatan dan sekaligus menetapkan maksimum pidana untuk tiap kelompok tindak pidana. 2. Masalah maksimum dan minimum pidana Menurut pola KUHPWvS maksimum khusus pidana penjara yang paling rendah adalah berkisar 3 minggu dan 15 tahun yang dapat mencapai 20 tahun apabila ada pemberatan. Sendangkan maksimum yang di bawah 1 tahun sangat bervariasi dengan menggunakan bulan dan minggu. Menurut konsep KUHP, ancaman pidana maksimum khusus yang paling rendah untuk pidana penjara adalah 1 satu tahun dan 15 tahun yang dapat juga mencapai 20 tahun apabila ada pemberatan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV WEWENANG PENETAPAN SANKSI PIDANA PERATURAN DAERAH

A. Asas Legalitas Penetapan Sanksi pada Peraturan Daerah Pembentukan pemerintahan pada hakekatnya dimaksudkan untuk menciptakan suatu tatanan guna menciptakan keteraturan dan ketertiban di dalam masyarakat. Jaminan keteraturan dan ketertiban merupakan prasyarat bagi keberlangsungan proses hidup di dalam masyarakat. Rasyid menyatakan bahwa “pemerintah yang dibentuk untuk menyelenggarakan pemerintahan tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreatifitas demi kemajuan bersama”. 130 Pemerintah dalam menciptakan keteraturan dan ketertiban di dalam masyarakat dapat dilakukan dengan menetapkan peraturan bertingkah laku yang mengikat warga masyarakat, termasuk menetapkan sanksi pidana pada Peraturan Daerah. Prinsip demokrasi dalam negara hukum, peraturan bertingkah laku bagi masyarakat yang ditetapkan dalam bentuk produk hukum tidak lagi bersumber pada kekuasaan penguasa, tetapi dalam pembentukan hukum mengharuskan ada keterlibatan masyarakat serta tunduk pada asas-asas hukum yang berlaku dan peraturan itu menyangkut sanksi pidana yang berpotensi mengekang kebebasan 130 Ryaas Rasyid, Makna Pemerintahan: Tinjauan dari segi Etika dan Kepemimpinan, PT. Yarsif Watampone, Jakarta, 1996, hlm. 10. 130 Universitas Sumatera Utara