digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel 2.2 SK dan KD Matematika kelas V semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan 5.
Menggunakan pecahan dalam
pemecahan masalah
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dari desimal
serta sebaliknya 5.2
Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan
5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan
dan skala
Geometri dan
Pengukuran
6. Memahami sifat-sifat
bangun dan hubungan antar bangun
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang
sederhana 6.4
Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri 6.5
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana
C. Model Somatic Auditory Visualization Intellectualy
1. Pengertian Model Somatic Auditory Visualization Intellectually
Model SAVI Somatic Auditory Visualization Intellectually dikemukakan oleh Dave Meier. Direktur Center for Accelerated Learning di
Lake Geneva, Wisconsin. Model SAVI merupakan suatu model pembelajaran dengan cara menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan penggunaan semua alat indera. Unsur-unsur yang terdapat dalam SAVI adalah Somatik, auditori, visual, dan intelektual. Keempat
unsur ini harus ada dalam peristiwa pembelajaran, sehingga belajar bisa optimal.
32
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah
32
Dave Meier, The Accelerated Learning Handbook, Bandung : Kaifa, 2002, 91.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
SAVI sendiri adalah pendekatan Somatic yang bermakna gerakan tubuh hands-on, aktivitas fisik dimana belajar dengan mengalami dan
melakukan, Auditory bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan,
menyimak, berbicara,
presentasi argumentasi,
mengemukakan pendapat, dan menanggapi. Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,
mendemostrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga, dan Intellectually yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan
kemampuan berpikir minds-on belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui nalar, menyelidiki, mengidentifikasi,
menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.
33
2. Karakteristik Model Somatic Auditory Visualization Intellectually
a. Somatic
Somatic berasal dari bahasa Yunani yang berarti tumbuh soma. Istilah somatik sama artinya dengan kinestetik. Belajar somatik berat
belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibat secara langsung.
34
Belajar somatik sesuai untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, para
pelajar kinestetik suka belajar melalui gerakan dan paling baik menghapal informassi dengan mengasosiasikan gerakan sesuai dengan
33
Ngalimun, dkk, Strategi dan Model Pembelajaran, Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2016, 166.
34
Dave Meier, The Accelerated Learning Handbook, 92.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
fakta. Jadi para pelajar kinestetik mengutamakan belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.
35
Belajar somatik memerlukan usaha yang dapat merangsang pembelajaran untuk melibatkan tubuhnya. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan menciptakan suasana belajar yang dapat membuat pembelajar bangkit dan aktif secara fisik. Namun tidak semua pembelajaran
memerlukan aktivitas fisik, tetapi dengan berganti-ganti menjalankan aktivitas aktif dan pasif secara fisik, dapat membantu keberhasilan
seseorang dalam pembelajaran.
36
Belajar somatik
dapat diterapkan
dalam pembelajaran
matematika, misalnya : 1
Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari langkah demi langkah seperti menyebutkan ada
berapa sisi yang terdapat dalam kubus. 2
Menggunakan alat bantu kerangka yang terbuat dari karton saat belajar untuk menimbulkan rasa ingin tau.
3 Menjalankan pelatian belajar aktif simulasi, permainan belajar, dan
lain-lain. 4
Melakukan tinjauan lapangan, gambar dan bicarakan apa yang dipelajari.
b. Auditory
35
Bobi DePorte, Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan , Bandung : Kaifa, 2002, 168.
36
Dave Meier, The Accelerated Learning Handbook, 92.