42
B. Misi Sekolah
a. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif; b. Meningkatkan pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan;
c. Mengupayakan penyelenggaraan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan;
d. Mewujudkan peningkatan fasilitas pendidikan; e. Mewujudkan peningkatan kompetensi lulusan;
f. Mewujudkan manajemen bebasis sekolah yang tanguh; g. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam peningkatan
pembiayaan, pendidikan yang memadai, wajar, dan adil; h. Meningkatkan pengembangan penilaian;
i. Mewujudkan pendidikan karaker dan imtaq yang erintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.
4.1.2 Manajemen Sarana dan Prasarana di SMPN 2 Tuntang
Manajemen sarana prasarabna yang ada di SMPN 2 Tuntang mencakup lima hal penting yaitu penentuan kebutuhan, proses pengadaan, penggunaan,
pengurusan dan pencatatan dan pertanggung jawaban.
1. Penentuan Kebutuhan
Penentuan kebutuhan sarana prasarana merupakan langkah awal yang harus disusun oleh sekolah sebagai upaya untuk menambah sarana prasarana yang
akan dientukan atas dasar kebutuhan secara nyata. Sebelum melaksanakan kegiatan pengadaan barang rutin, SMPN 2 Tuntang melakukan kegiatan
penentuan kebutuhan terlebih dahulu.
43
Penentuan kebutuhanyang dilakukan selama ini terdiri dari 3 hal yakni program analisis kebutuhan yang dilaksanakan oleh masing-masing guru dan juga
setiap penanggung jawab atau kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa catatan sederhana yang berisi tentang kebutuhan sarana prasarana yang dapat
menunjang proses pembelajaran di sekolah. Tahapan selanjutnya adalah penyampaian kebutuhan dalam kegiatan rapat pada awal tahun, yang melibatkan
kepala sekolah, guru dan karyawan di SMPN 2 Tuntang. Seluruh kebutuhan yang diajukan akan ditampung, akan tetapi tidak dapat disetujui atau diadakan begitu
saja. Namun sekolah telah memberlakukan kebijakan dimana permohonan kebutuhan akan diseleksi oleh kepala sekolah bersama pihak yang berkepentingan
dalam rapat koordiansi terlebih dahulu sebelum disusun dalam rencana kebutuhan. Penyeleksian tersebut akan dipertimbangkan berdasarkan kepentingan pendidikan,
yakni sesuai dengan program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pemilihan kebutuhan dipertimbangkan atas mana yang sangat penting, mana yang belum
penting dan mana yang tdak penting. Selain itu, pertimbangan lain adalah mengenai anggaran yang dimiliki oleh SMPN 2 Tuntang.
Hasil akhirnya akan menjadi dasar bagi sekolah dalam melaksanakan pengadaan, yakni beruapa daftar kebutuhan apa saja yang dapa dipenuhi pada
tahun ini. Program penentuan kebutuhan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang
bukan semata-mata hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah atau pengelola sarana prasarana saja, namun melibatkan seluruh anggota sekolah yang terdiri dari
kepala sekolah, guru, penanggung jawab setiap ruang, dan karyawan tata usaha.
44
2. Proses Pengadaan