27
3.3. Unit Analisa dan Unit Pengamatan
3.3.1. Unit Analisa
Dalam penelitian ini, yang ingin di analisa oleh peneliti adalah citra iklan yang muncul dari tahapan proses persepsi sensasi, atensi dan intepretasi
khalayak terhadap iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Serta kaitan persepsi khalayak tersebut pada pembentukan citra iklan. Dengan alasan bahwa
iklan baru M-150 yang muncul dengan konsep berbeda dengan iklan lainnya dapat dimengerti target market atau tidak. Untuk mengetahuinya maka analisa yang
dilakukan adalah dengan mengetahui proses persepsi yang terjadi dengan dikaitkan terhadap elemen-elemen iklan televisi yang menjadi rangsanganstimuli.
3.3.2. Unit Pengamatan
Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero
”.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan metode wawancara mendalam pada setiap subjek
penelitian. Wawancara mendalam atau in-depth interview menurut Mulyana 2010:180 wawancara mendalam merupakan wawancara tak terstruktur.
Wawancara ini merupakan percakapan informal dengan tujuan memperoleh
28
bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan cirri-ciri setiap informan.
In-dept interview pada kususnya dan metode wawancara pada umumnya,
biasanya berlangsung agak longgar, santai dan mungkin juga dapat diulang untuk dapat memperoleh data yang dirasakan cukup oleh peneliti. Pada penelitian ini
peneliti akan menggunakan pedoman wawancara interview guide, dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan
pada persoalan-persoalan yang menjadi minat penelitian. Pedoman wawancara ini tidak berisi pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data
yang nanti dapat berkembang dengan memperhatikan konteks, dan situasi wawancara Pawito, 2008:132.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah masyarakat Salatiga yang pernah meminum produk M-150 dan melihat iklan M-150 versi “Everybody
Can Be A Hero ” dengan batasan umur 15 tahun keatas dengan teknik snowball
6
. Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap enam informan antara tanggal 3
Januari 2012 sampai 14 Januari 2012. Peneliti melakukan wawancara dengan mendatangi rumah para informan satu per satu dengan menggunakan guide
question . Sebelum memulai wawancara peneliti menanyakan latar belakang
Snow ball merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian
berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi,begitu seterusnya sampai
jumlahnya lebih banyak. Proses ini berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara Kriyanto, 2006:
156-157
29
ekonomi, geografi dan demografi informan, kemudian peneliti memutarkan iklan M-150 terlebih dahulu sebagai pengingat.
3.5. Jenis Data