Hasil Uji Organoleptik HASIL DAN PEMBAHASAN

50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Organoleptik

Data uji organoleptik dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 47 sampai dengan 48. Hasil analisis statistik dari data Uji organoleptik dengan menggunakan analisis sidik ragam pada taraf α 0,05 dimana nilai F hitung = 45,847 lebih besar dari F tabel = 2,65, dan signifikannya yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05, ini berarti ada perbedaan yang berpengaruh secara nyata terhadap rasa biskuit crackers bekatul dengan berbagai penambahan bekatul dari penilaian panelis. Uji statistik lanjutan dengan menggunakan analisis Duncan menunjukan bahwa rataan kesukaan masing-masing produk terletak pada kolom yang berbeda, yang berarti bahwa masing-masing produk memiliki tingkat kesukaan yang berbeda. Hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 49 sampai dengan 50. Histogram nilai kesukaan terhadap biskuit crackers bekatul dapat dilihat pada Gambar 6. Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 6. Histogram nilai kesukaan biskuit crackers bekatul Berdasarkan histogram dapat disimpulkan bahwa nilai kesukaan terhadap biskuit crackers menunjukkan nilai kesukaan yang paling tinggi terdapat pada produk I, dari hasil penilaian dengan sekala hedonik yang menunjukkan rataan tertinggi yaitu 4,05. Selanjutnya nilai kesukaan yang paling tinggi terhadap biskuit crackers yang disubstitusi dengan bekatul terdapat pada produk II dengan rataan yaitu 3,56 dibandingkan dengan produk III dan IV. Penggunaan bekatul sebagai substitusi tepung terigu pada pembuatan biskuit crackers, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna dan rasa. Dimana semakin banyak jumlah bekatul yang ditambahkan kedalam biskuit crackers, menyebabkan warnanya semakin coklat. Hal ini disebabkan oleh warna asal bekatul itu sendiri, warna bekatul bervariasi dari coklat muda pada bekatul segar sampai coklat tua pada bekatul yang mengalami pemanasan. Hal ini juga berpengaruh terhadap rasanya yaitu semakin tinggi persentase penambahan bekatul, menyebabkan rasa yang dihasilkan juga terasa pahit. Rasa merupakan Universitas Sumatera Utara 52 faktor penting untuk menentukan daya terima suatu bahan makanan. Hal ini dikarenakan rasa lebih banyak melibatkan indera pengecap Winarno, 2002. Berdasarkan hasil uji organoleptik, produk yang ditetapkan kadar serat kasar, kadar air dan kadar abu, serta identifikasi kandungan logam berbahaya adalah produk yang paling disukai oleh panelis yaitu produk I biskuit crackers tanpa disubstitusi dengan bekatul dan produk II yang disubstitusi dengan 10 bekatul.

4.2 Kadar Serat Kasar dalam Biskuit Crackers Produk I dan Produk II