Penetapan Kadar Air dalam Biskuit Crackers Penetapan Kadar Abu dalam Biskuit Crackers Identifikasi Logam-Logam Bahaya dalam Biskuit Crackers

47 Cuci dengan larutan K 2 SO 4 10 Dicuci lagi residunya dengan akuades panas 80-90°C dan 15 ml alkohol 95 Dikeringkan di oven pada suhu 105°C hingga berat konstan Didinginkan dalam desikator Ditimbang Gambar 2. Penetapan Kadar Serat Kasar Dalam Biskuit Crackers

3.8 Penetapan Kadar Air dalam Biskuit Crackers

Ditimbang dengan teliti 6 gram sampel kedalam botol timbang yang telah diketahui bobotnya, dikeringkan dalam pengering listrik pada 105 C, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai bobot tetap SNI, 1992. Kadar air = Bagan Penetapan Kadar Air Biskuit Crackers : Masukkan kedalam botol timbang yang diketahui bobotnya Dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C Didinginkan dalam desikator Ditimbang sampai bobot konstan Gambar 3. Penetapan Kadar Air Biskuit Crackers 6 g sampel Kadar air Serat kasar Residu Filtrat kehilangan berat g x 100 berat sampel g Universitas Sumatera Utara 48

3.9 Penetapan Kadar Abu dalam Biskuit Crackers

Ditimbang dengan teliti 3 gram sampel, masukkan dalam cawan pijar platina yang telah diketahui bobotnya. Panaskan pertama-tama dengan nyala kecil, kemudian dengan nyala besar hingga abunya menjadi putih. Kemudian didinginkan hingga bobot tetap SNI, 1992 . Kadar abu = Bagan Penetapan Kadar Abu Biskuit Crackers : Masukkan kedalam cawan porselin yang diketahui bobotnya Panaskan pertama-tama dengan nyala kecil, kemudian dengan nyala besar hingga abunya menjadi putih 100 C, 300 C, 500 C Didinginkan dalam desikator Ditimbang sampai bobot konstan Gambar 4. Penetapan Kadar Abu Biskuit Crackers

3.10 Identifikasi Logam-Logam Bahaya dalam Biskuit Crackers

Ditimbang 3 gram sampel untuk diabukan, kemudian ditetesi HCl 5 tetes dan diencerkan dengan10 ml air. Kemudian larutan sampel dibagi dua, larutan abu I bila ditambahi 2 tetes larutan natrium sulfida tetap jernih dan larutan abu II bila Penambahan berat g x 100 Berat sampel g Kadar abu 3 g sampel Universitas Sumatera Utara 49 ditambahkan 0,1 g natrium bikarbonat dan 1 tetes kalium ferrosianida tetap jernih SNI, 1992. Bagan Identifikasi Logam-Logam Berbahaya Pada Biskuit Crackers : Diabukan Ditetesi HCl 5 tetes di dalam tabung reaksi Diencerkan dengan 10 ml air Ditetesi 2 tetes larutan Ditambahkan natrium sulfida 0,1 g natrium bikarbonat Ditambahkan 1 tetes kalium ferrosianida Gambar 5. Identifikasi Logam-Logam Berbahaya Pada Biskuit Crackers 3 g sampel 5 ml larutan abu 5 ml larutan abu jernih jernih Universitas Sumatera Utara 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN