dan mencegah penyakit gusi berdarah serta kulit pecah. Tetapi jika terlalu banyak makan mangga manis dapat menyebabkan penyakit gula.
3. Sebagai Tanaman Peneduh dan Penyelamat Lapisan Tanah Dikota kota besar dekat pantai yang berudara panas, banyak sekali halaman depan rumah atau
sekelilingnya ditanami pohon mangga yang tidak terlalu tinggi dan besar. Tanaman ini berasal dari bibit okulasi atau cangkokan. Disamping berfungsi sebagai penghias tanaman dan penyejuk
halaman, maka buahnya dapat dinikmati sendiri.
Pohon mangga juga baik untuk proyek reboisasi terutama didaerah perbukitan yang gundul. Sebab, tanaman mangga mempunyai jaringan akar yang kuat, luas dan dalam, sehingga
mampu menahan lapisan tanah atas humus yang larut bersama air, bila musim penghujan tiba. Mahkota daunnya rimbun dan luas, dapat mengurangi laju penguapan air tanah, sehingga lapisan
tanah disekitarnya tidak mudah rusak pecah-pecah. Pada padang penggembalan ternak yang luas, tanaman mangga dapat dipergunakan sebagai peneduh, sehingga ternak bias beristirahat
dengan tenang.
Disamping itu, tanaman mangga juga dapat digunakan untuk penguat tanggul jalan dan melindungi aspal dari terpaan sinar matahari Aak, 1991.
2.1.4. Syarat Mutu Buah Mangga Segar
Syarat mutu buah mangga segar berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI dapat dilihat dalam table 2.1. dibawah ini :
Tabel 2.1. Syarat Mutu Buah Mangga Segar
No Jenis UJi
Satuan Persyaratan
Mutu 1 Mutu 2
1 Keasamaan sifat varietas -
Sreagam Seragam
2 Tingkat ketuaan
- Tua, tapi tidak terlalu
matang Tua, tapi tidak
terlalu matang
3. Kekerasan
- Keras
Cukup keras 4
Ukuran -
Seragam Kurang seragam
Universitas Sumatera Utara
5 Kerusakan
jumlahjumlah Maks 5
Maks 10
6 Kotoran
- Bebas
Bebas 7
Busuk jumlahjumlah
Maks 1 Maks 2
Sumber : SNI 01-3164-1992
2.1.5. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Pada Buah
Tabel 2.2. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Pada Buah
No Jenis Logam Berat
Batas maksimum mgkg
1 Arsen As
0,25 2
Kadmium Cd 0,2
3 Merkuri Hg
0,03 4
Timbal Pb 0,5
5 Timah Sn
40 Sumber : SNI 3164 : 2009
2.2. Pencemaran Logam Berat
Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Pada awal digunakannya logam
sebagai alat, belum diketahui pengaruh pencemaran pada lingkungan. Darmono, 1995.
Di Indonesia, pencemaran logam berat cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya proses industrialisasi. Pencemaran logam berat dalam lingkungan bias
menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman, maupun lingkungan. Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia dimuka bumi ini.
Logam berat dibagi dalam dua jenis yaitu : 1. Logam berat esensial, yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh
organisme. Dalam jumlah yang berlebihan logam tersebut bias menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya
Universitas Sumatera Utara
2. Logam berat tidak esensial, yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh masih diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain lain
Widowati,W.2008.
2.2.1. Toksisitas Logam Berat
Logam bersifat toksik karena logam tersebut terikat dengan ligan dari struktur biologi. Sebagian besar logam menduduki ikatan tersebut dalam beberapa jenis sistem dalam tubuh. Ikatan tersebut
mengakibatkan tidak dapat aktifnya enzim yang bersangkutan, hal inilah penyebab utama dari toksisitas logam tersebut Darmono, 2001.
Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek efek khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi bahan racun yang
akan meracuni tubuh makhluk hidup Palar,H.1994.
Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa akibat negative, tetapi yang terutama adalah timbulnya kerusakan jaringan, terutama jaringan detoksikasi dan eksresi hati
dan ginjal. Beberapa logam mempunyai sifat karsinogenik pembentuk kanker, maupun teratogenik salah bentuk organ.Beberapa logam toksik dapat menyerang saraf sehingga dapat
menyebabkan kelainan tingkah laku Darmono, 1995.
Namun demikian, meski semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan atas makhluk hidup, sebagian dari logam logam berat tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Kebutuhan tersebut berada dalam jumlah yang sangat sedikit. Tetapi bila kebutuhan dalam jumlah yang sangat kecil itu tidak terpenuhi, maka dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan
hidup dari setiap makhluk hidup Palar, H. 1994.
2.3. Unsur Cupprum Cu
Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam table periodik unsur-unsur kimia, tembaga menempati
posisi dengan nomor atom NA 29 dan mempunyai bobot atau berat atom BA 63,546. Palar,
Universitas Sumatera Utara
H.2008. Tembaga melebur pada 103 C. karena potensial electrode standarnya positif, +0,34 V
untuk pasangan CuCu
+2
, ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer meskipun dengan adanya oksigen ia bias larut sedikit Vogel, 1985.
Unsur tembaga dialam dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk
mineral Palar,H.1994.
2.3.1. Cuprum Cu Dalam Tubuh Manusia
Manusia dewasa membutuhkan Cu sebesar 30 µgkg, anak-anak membutuhkan Cu sebesar 40 µgkg , sedangkan bayi membutuhkan Cu sebesar 80 µgkg. Konsumsi Cu yang baik bagi
manusia dewasa adalah sebesar 2,5 mgkg bbhari. Dan 0,05 mgkg bbhari untuk anak-anak atau bayi. Unsur Cu sebagai logam transisi biasa ditemukan pada setiap jaringan makhluk hidup.
Kadar paling tinggi ditemukan diotak dan hati. Berdasarkan RDA, kebutuhan Cu orang dewasa untuk mempertahankan kesehatan adalah sebesar 0,9 mghari Widowati,W.2008.
Tabel 2.3. memberikan angka angka bulat terdekat dari jumlah rata-rata zat tembaga dalam berbagai kelas bahan makanan.
Tabel 2.3. Zat Tembaga Dalam mg per 100 gram
Bahan Makanan Jumlah Rata-Rata Zat Tembaga
Keju 0,02 - 0,40
Telur 0,25
Ikan 0,20
Hati sapi 4,40
Hati anak sapi 2,20
Daging 0,15
Susu 0,02 0,35
Unggas 0,30
Kerang 3,00
Pisang 0,20
Universitas Sumatera Utara
Dedak 1,20
Serealia 0,78
Chestnut 0,60
Kelapa 0,70
Coklat 3,30
Buah buahan 0,10
Buah buah kering 0,35
Biji bijian 1,20
Kacang kacangan 0,70
Sayuran 0,10
Daun daunan 0,10
Akar-akaran 0,10
Sediaoetama, D. A, 1976
2.3.2. Defisiensi dan Keracunan Cuprum Cu
Banyaknya kehilangan Cu misalnya melalui dialisis ginjal, juga dapat menyebabkan defisiensi. Defisiensi Cu tidak jarang terjadi pada bayi prematur atau yang berat badannya rendah.
Defisiensi juga mungkin dapat diakibatkan atau ditingkatkan oleh banyaknya yang tereksresi melalui urin. Gejala defisiensi Cu termasuk penurunan kadar Cu-serum dan seruloplasmin,
anemia yang serupa dengan defisiensi Fe, depigmentasi kulit, rambut rusak, kerusakan otak Linder, 1992.
Sesuai dengan sifatnya sebagai logam berat beracun, Cu dapat mengakibatkan keracunan secara akut dan kronis. Keracunan akut dan kronis ini terjadinya ditentukan oleh besarnya dosis
yang masuk dan kemampuan organisme untuk menetralisir dosis tersebut.
1. Keracunan Akut
Keracunan akut Cu berupa kolik abdomen, muntah, gastroenteritis yang diikuti diare, feses, dan muntahan berwarna hijau-kebiruan, shock berat, suhu tubuh turun secara drastic, denyut jantung
meningkat, kolaps, muntah berulang ulang dengan warna hijau kebiruan.
Universitas Sumatera Utara
2. Keracunan Kronis
Keracunan koronis Cu memiliki gejala berupa kehilangan selera makan, kehausan, krisis hemolitik yang ditandai wajah pucat, urin bewarna coklat tua, iritasi pada hidung, tenggorokan,
mulut, dan mata, sakit kepala, sakit lambung, muntah, diare, kerusakan hati, kerusakan ginjal, menurunnya tingkat intelegensia anak-anak dalam masa pertumbuhan, batuk-batuk, pendarahan
hidung, alergi pada kulit, penebalan kulit, warna kehijauan pada kulit dan rambut, peningkatan kadar Cu pada ginjal, Widowati,W.2008
2.4. Unsur Zinkum Zn
Zinkum Zn adalah komponen alam yang terdapat dikerak bumi. Zn adalah logam yang memiliki karakteristik cukup reaktif, bewarna putih kebiruan, pudar bila terkena uap udara, dan
terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang. Zn memiliki nomor atom 30. Widowati,W.2008. Zink adalah logam cukup mudah ditempa dan diliat pada 110-150
C. Zink melebur pada 410
C dan mendidih pada 906 C. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali
dalam asam dan dalam alkali Vogel, 1985. Seng Zn dialam tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk terikat dengan unsur
lain berupa mineral Widowati,W.2008.
2.4.1. Zinkum Zn Dalam Tubuh Manusia
Zn bukan senyawa toksik dan merupakan unsur esensial bagi pertumbuhan semua jenis hewan dan tumbuhan. Zn ditemukan pada hampir semua sel. Zn merupakan unsur sangat penting untuk
pertumbuhan manusia, hewan, maupun tanaman yang menempati urutan kedua setelah Fe Widowati,W.2008.
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata tubuh orang dewasa mengandung 1,4 2,5 g. Zn yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian besar seng berada didalam hati, pankeas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yang
banyak mengandung seng adalah bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku. Kelebihan seng disimpan didalam hati dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke
pancreas dan jaringan tubuh lain. Bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya 2-5 hari Zanariah. 2009.
Banyaknya seng yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada faktor: usia, status fisiologisnya banyaknya seng yang harus diabsorbsi untuk menggantikan
pengeluaran endogen, pembentukan jaringan, pertumbuhan, dan sekresi air susu.Besarnya masukan seng yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan orang sehat dapat dilihat dalam tabel
2.4. angka kecukupan seng rata-rata yang dianjurkan per orang.
Tabel 2.4. Angka kecukupan seng rata-rata yang dianjurkan per orang
www.kalbe.co.id. Diakses tanggal 28 maret 2010
2.4.2. Defisiensi dan Keracunan Zinkum Zn