45
Uji Levene’s Test yang telah dilakukan menghasilkan nilai F sebesar
4,046 dengan signifikansi 0,053 sig. F0,05. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa data daam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen homogen.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda atau uji t dari data subjek dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data yang
digunakan untuk uji t adalah gain score dari masing-masing subjek dalam setiap kelompok.
Tabel 5. Tabel Uji t
Gain score total Equal variances
assumed Equal variances not
assumed Levene’s Test for
Equality of Variances F
Sig. 4.046
.053 t-test for Equality of
Means t
df Sig.2-tailed
Mean Difference 5.263
30 .000
18.62500 5.263
27.041 .000
18.62500 95 Confidence
Interval of Difference Std. Error Difference
Lower Upper
3.53892 11.39756
25.85244 3.53892
11.36254 25.88575
46
Uji Independent sample t-test yang dilakukan menghasilkan nilai t sebesar 5,263 dengan p=0,000 p0,05. Pengambilan kesimpulan dari uji
hipotesis ini menggunakan perbandingan nilai probabilitas atau signifikansi, yaitu p=0,000 p0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat
perbedaan yang sangat signifikan pada gain score antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
E. Pembahasan
Hasil uji beda terhadap gain score kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menghasilkan nilai p=0,000 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan perubahan tingkat depresi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Perubahan tingkat depresi pada kelompok eksperimen
jauh lebih besar dibandingkan perubahan tingkat depresi pada kelompok kontrol. Selanjutnya, apabila dilihat dari mean score masing-masing kelompok,
mean gain score kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan mean gain
score kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam kelompok
eksperimen mengalami penurunan tingkat depresi. Penurunan tingkat depresi yang terjadi dipengaruhi oleh metode terapi yang
digunakan dan karakteristik terapis yang membawakan terapi. Terkait metode, terapis memberikan gerakan-gerakan ekspresif yang dilakukan subjek dimana
ini membantu subjek mengalami pertumbuhan personalnya, karena terdapat hubungan antara gerak dan emosi seseorang Payne, 1992. Contohnya, ketika
subjek membuat gerakan yang mengekspresikan kemarahannya, kemudian