Sindroma Metabolik PENELAAHAN PUSTAKA

pasien harus berpuasa terlebih dahulu selama 8-10 jam sebelum pengambilan sampel darah Sacher, et al., 2004.

D. Sindroma Metabolik

Sindroma metabolik menurut NCEP-ATP III 2002, adalah sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non-lipid, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner, terdiri dari obesitas sentral, dislipidemia aterogenik kadar trigliserida meningkat, menurunnya kadar kolesterol HDL, hipertensi dan peningkatan kadar glukosa plasma. Sindroma metabolik yang juga disebut sindrom resistensi insulin atau sindrom X merupakan suatu kumpulan faktor- faktor risiko yang bertanggung jawab terhadap peningkatan morbiditas penyakit kardiovaskuler pada obesitas dan diabetes melitus tipe 2 Kronenberg, 2008. Mekanisme yang menyebabkan terjadinya sindroma metabolik hingga saat ini bersumber pada resistensi insulin dan obesitas sentral Alberti, Zimmet, and Shaw, 2005. Pada obesitas sentral terjadi akumulasi lemak di daerah viseral yang secara metabolik lebih aktif daripada lemak di daerah perifer. Penumpukan sel lemak akan meningkatkan asam lemak bebas dari hasil lipolisis, yang akan menurunkan sensitivitas terhadap insulin. Peningkatan asam lemak bebas di liver akan meningkatkan gluconeogenesis, meningkatkan produksi glukosa dan menurunkan ekstraksi insulin, sehingga terjadi hiperinsulinemia. Kemudian otot akan menurunkan pemakaian glukosa dan di sel pankreas akan menurunkan sekresi insulin. Sel lemak juga mengeluarkan adipositokin adipokin seperti IL-6, TNF-alfa, resistin dan leptin yang berhubungan dengan penurunan resistensi terhadap insulin Kershaw and Flier, 2004. TNF-alfa menyebabkan resistensi dengan cara menghambat aktifitas tirosin kinase pada reseptor insulin dan menurunkan ekspresi glukosa transporter-4 GLUT-4 di sel lemak dan otot. Sedangkan adiponektin yang dapat menurunkan resistensi terhadap insulin, kadarnya menurun pada sindroma metabolik Weyer, et al., 2001. Resistensi insulin dan hiperinsulinemia ini akan menyebabkan perubahan metabolisme, sehingga menimbulkan hipertensi, dislipidemia, peningkatan respon inflamasi dan koagulasi, melalui mekanisme yang komplek, diantaranya mekanisme endotel dan stress oksidatif Manrique, Lastra, and Whaley, 2005. Tabel III. Definisi Sindroma Metabolik IDF, 2006 According to the new IDF definition, for a person to be defined as having the metabolic syndrome they must have: Central obesity defined as a waist circumference with ethnicity specific values plus any two of the following four factors: Raised triglycerides ≥ 150 mgdL 1,7 mmolL or specific treatment for this lipid abnormality Reduced HDL cholesterol 40 mgdL 1,03 mmolL in males 50 mgdL 1,29 mmolL in females Raised blood pressure Systolic BP ≥ 130 or diastolic BP ≥ 85 mmHg or treatment of previously diagnosed hypertension Raised fasting plasma glucose FPG ≥ 100 mgdL 5,6 mmlL, or previously diagnosed type 2 diabetes if above 5,6 mmolL or 100 mgdL, OGTT is strongly recommended but is not necessary to define presence of the syndrome If BMI is 30 kgm 2 , central obesity can be assumed and waist circumference dose not need to be measured. The Third National Health and Nutrition Examination Survey NHANES, 2007 melaporkan prevalensi sindroma metabolik menggunakan kriteria IDF 2006, diantara 8.814 orang Amerika dewasa berusia 20 tahun sindroma metabolik mencapai rata-rata 23,7. Prevalensi sindroma metabolik meningkat dengan bertambahnya usia, dari 44 pada populasi berumur dua puluh menjadi sekitar 70 pada populasi berusia enam puluh tahunan.

E. Dislipidemia

Dokumen yang terkait

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

1 1 167

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

0 1 114

Korelasi lingkar pingang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

0 0 157

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 108

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 2 112

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 1 165

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah - USD Repository

0 0 83

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa - USD Repository

0 0 91

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung - USD Repository

0 0 145

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung - USD Repository

0 0 163