37
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai Jenis dan metode penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, instrumen penelitian, penyusunan
instrumen dan metode analisis data.
A. JENIS DAN METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian pendidikan dan pengembangan
Research Development
model pembelajaran dengan metode eksperimen. Penelitian
pengembangan adalah
suatu proses
yang dipakai
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan Setyosari, 2010:207.
Metode penelitian pengembangan ini adalah metode eksperimental. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arifin 2011:126 mengenai metode eksperimental
Metode eksperimental digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah
dilakukan evaluasi,
evaluasi tersebut
masih dalam
rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam
eksperimen telah diadakan pengukuran, selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol.
Perbandingan hasil eksperimen pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang dihasilkan.
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Pada penelitian ini populasinya adalah siswa SMP X, yang terdiri dari 2 kelas. Sampel diambil seluruh siswa kelas VII b SMP X sebagai kelompok
eksperimen dan siswa kelas VII d SMP X sebagai kelas kontrol.
C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
C.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP X, pada siswa kelas VII b dan siswa kelas VII d.
C.2 . Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 20132014, pada tanggal 24 September 2013 hingga 3 Oktober 2013.
D. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu 1 penyusunan instrumen, 2 pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan UbD, observasi keaktifan siswa, 3 evaluasi akhir. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan desain penelitian dibawah ini:
Bagan 2.1 Desain Penelitian
Penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat pemahaman siswa melalui evaluasi hasil belajar materi massa jenis siswa. Dalam penelitian ini peneliti
menguji keampuhan rancangan pembelajaran dengan pendekatan UbD dibandingkan dengan rancangan pembelajaran biasa RPP sekolah. Dalam
pelaksanaan pengujian digunakan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tahap I
Penyusunan instrumen
Tahap II
Pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan UbD
Tahap III
Evaluasi akhir
Instrumen pembelajaran
Instrumen penelitian
RPP dengan desain UbD
dan LKS siswa
Soal evaluasi
Kelas Eksperime
n Kelas
Kontrol
Analisis
Kesimpulan Nilai Ebtanas Murni
NEM IPA SD Observasi
Keaktifan
Untuk melihat kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan NEM Nilai Ebtanas Murni pelajaran IPA SD, hal ini
dilakukan karena kelompok siswa yang diteliti merupakan siswa baru. Setelah itu dilakukan
Test-T
untuk mengetahui signifikan kedua kelompok. Dalam
pelaksanaan penelitian,
kelompok eksperimen
dalam pembelajarannya menggunakan rancangan pembelajaran dengan pendekatan UbD
sedang pada kelompok kontrol menggunakan rancangan pembelajaran biasa. Diakhir pembelajaran diberikan evaluasi akhir yang sama.
Setelah selesai eksperimen dan pemberian evaluasi akhir, dilakukan analisis statistik uji perbedaan.
Penentuan dan pembuatan instrumen dikerjakan oleh peneliti, namun dalam proses pembuatannya menyertakan peran guru. Hal ini dilakukan karena UbD
merupakan hal yang sangat baru dalam ranah dunia pendidikan di Indonesia maka penelitian ini dibuat dan dipelajari bersama.
Dalam menerapkan pembelajaran massa jenis dengan pendekatan UbD ini peneliti tidak melakukan penerapan sendiri secara langsung melainkan menjadi
observer proses belajar mengajar, sedangkan yang melakukan
treatment
adalah guru fisika sekolah SMP X. Guru fisika di SMP X adalah Bu Dewi.
Treatment
dilakukan oleh guru setempat dikarenakan untuk menerapkan pembelajaran dengan pendekatan UbD
ini diperlukan guru yang berpengalaman, memiliki keterampilan mengajar dan lebih memahami siswa. Selain itu agar tidak terjadi
bias penelitian, artinya jika peneliti melakukan
treatment
sendiri maka pembelajaran akan dibuat sebaik mungkin. Disini peneliti tidak ingin merubah
pandangan siswa terhadap guru yang mengajar, karena jika peneliti yang mengajar akan merubah sikap, minat dan motivasi siswa.
Selain penelitian kuantitatif dilakukan juga penelitian kualitatif yaitu dengan observasi keaktifan belajar siswa dan wawancara terhadap guru untuk melengkapi
penelitian melalui tanggapan guru tentang pembelajaran dengan pendekatan UbD.
E. INSTRUMENTASI