Profil Desa Sibetan PENDAHULUAN

3 Struktur perekonomian Desa Sibetan, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 80 dari total penggunaan lahan desa. Juga 80 mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perkebunan. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah tanaman salak, padi dan palawija. Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga anyaman dan pengolahan serta sektor agro pariwisata. Pada sektor perdagangan adalah hasil bumi seperti jagung, pasang, dan kelapa. Sedangkan fasilitas pasar yang ada di desa Sibetan, yaitu Pasar Telaga dan kalanganyar. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembagainstitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD, berkembangnya kelompok – kelompok tani sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkebangan ekonomi desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah buruh bangunan dan buruh angkutan. Sektor industri pariwisata yang berkembang di desa Sibetan juga diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Karena sektor ini mempengaruhi perkembangan sektor-sektor yang lainnya. Di luar sektor-sektor tersebut, ada juga masyarakat desa yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, POLISI, dan TNI. Akses terhadap fasilitas infrastruktur permukiman dapat dikatakan masih tergolong cukup baik. Fasilitas pendidikan yang dimiliki Desa Sibetan berupa tujuh buah Sekolah Dasar SD dan satu Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Tujuh SD tersebut tersebar di tujuh dari sepuluh banjar dinas Desa Sibetan dan satu SMK berlokasi di pusat desa, sehingga masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan fasilitas pendidikan. Desa Sibetan memiliki pasar yang berjumlah tiga buah yang berlokasi di beberapa Banjar. Pasar-pasar tersebut adalah Pasar Telaga yang terletak di Banjar Telaga, Pasar Karanganyar yang terletak di Banjar Karanganyar, serta Pasar Kreteg yang terletak di Banjar Kreteg. Akses terhadap air bersih di Desa Sibetan masih dapat diakses dengan mudah karena terdapat beberapa sumber mata air yang tersebar di beberapa titik. Pada sektor kesehatan, 4 Desa Sibetan memiliki satu Puskesdes yang terletak di Banjar Karanganyar serta satu Pustu Puskesmas pembantu. Fasilitas infrastruktur permukiman yang masih perlu dibenahi adalah sarana dan prasana untuk pengelolaan sampah, karena Desa Sibetan masih belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara TPS yang memadai. Titik pengangkutan sampah oleh DKP Karangasem di Desa Sibetan yang hanya berjumlah satu buah menyebakan permasalahan sampah masih menjadi masalah yang utama. Fasilitas sarana dan prasarana yang masih kurang di Desa Sibetan juga berupa drainase yang kurang baik, serta lampu penerangan jalan yang masih sangat kurang. 5

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman

Desa Sibetan memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa Sibetan dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan provinsi tersebut masih tergolong baik karena mengalami perbaikan pada tahun 2015. Untuk jalan-jalan desa, sebagian besar tergolong baik, namun untuk jalan yang menuju permukiman terpencil, sebagian besar masih rusak dan sangat berbahaya untuk dilalui mengingat wilayah Desa Sibetan yang berada di dataran tinggi dengan kontur perbukitan membuat sebagian jalan desa bermotif tikungan yang terjal. Sektor ekonomi di Desa Sibetan dapat dikatakan sudah baik karena memiliki tiga pasar sebagai pusat perputaran uang, Badan Usaha Milik Desa BUMDes, dan juga Lembaga Perkreditan Desa LPD. Pemanfaatan lahan di Desa Sibetan juga mendorong kualitas sektor ekonomi dengan adanya perkebun salak, sehingga banyak masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Sarana dan prasarana air minum diakses dengan cukup baik, karena terdapat beberapa sumber mata air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sibetan. PAM Desa juga mengalir hampir ke semua rumah warga, namun ada juga yang belum mendapatkan akses PAM Desa. Masalah lain dari PAM Desa ini juga terdapat pada sistem aliran air yang hidup hampir hanya setiap pagi hari dan sore hari saja, yang berarti masyarakat harus menampung air tersebut jika ingin menggunakannya untuk satu hari penuh. Sanitasi dan bangunan rumah di Desa Sibetan sebagian besar masih layak huni dan memiliki jamban, walaupun masih ada juga yang belum memiliki jamban dan kurang layak huni. Data-data infrastruktur permukiman untuk Desa Sibetan selengkapnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini. Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman Uraian Jumlah Unit Kondisi Dasar 1. Jalan provinsi 1 Jalur Baik 2. Jalan kabupaten 1 Jalur Baik 3. Jalan desakampung 24 Jalur Kurang Baik 4. Jembatan 2 Buah Baik 5. Tambatan perahu untuk desa nelayan - - - 6 Ekonomi dan Wisata 6. Pasar desakelurahan 3 Unit Baik 7. Pos pemasaran industri rumah tangga 3 Unit Baik 8. Tempat Rekreasi 1 Unit Baik Sumber: Hasil Observasi Agustus 2016 Sanitasi berbasis masyarakat Uraian Jml Unit Fungsi Pengguna KK Iuran adatdk Kelompok Pengelola SPAL Perpipaan Komunal  SPAL Komunal Bantuan APBNPusat - - - - - -  Sanimas - - - - - -  SLBM - - - - - -  USRI - - - - - -  SPAL Komunal Bantuan sumber lain - - - - - - MCK SPAN non perpipaan  SPAL Komunal Bantuan sumber lain - - - - - -  SPAL Komunal Bantuan sumber lain - - - - - - Pengelolaan Sampah  Tempat pembuangan sampah sementara 1 Bak Baik Seluruh KK - DKP Karangasem Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara Agustus 2016 Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi Jumlah Rumah Jumlah Rumah Yang Memiliki Jamban Pribadi Perkiraan Jumlah KK yang BAB Sembarangan  Banjar Triwangsa 115 55  Banjar Tengah 213 162  Banjar Telugtug 237 3  Banjar Telaga 248 4  Banjar Pengawan 177 200