Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif sengaja menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai tujuan khusus. Artinya, individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhi. Efek media dapat dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan, sebagai dependensi media dan sebagai pengetahuan. Sementara untuk motif sendiri sebenarnya jumlahnya tidak terbatas namun berdasarkan operasionalisasi Blumer praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian yaitu motif kognitif kebutuhan akan informasi, motif diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, motif identitas personal menggunakan isi media untuk memperkuat atau mennjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri Rahmat, 2004 : 207

2.2 Kerangka Berpikir

Setiap individu memiliki kebutuhan dalam hidupnya, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi maka muncullah kepuasan. Kebutuhan individu tersebut beraneka ragam, mulai dari kebutuhan akan informasi mengenai peristiwa atau fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Kebutuhan akan informasi ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi media yang ada baik cetak maupaun elektronik. Media elektronik memiliki kelebihan dibanding dengan media cetak dan televisi sebagai salah satu media massa elektronik telah memperoleh daya tarik pada masyarakat. Misalnya daya tarik remaja dalam menonton acara “J-Trax” di televisi. Kebutuhan akan hiburan musik adalah kebutuhan untuk melepaskan kejenuhan dari kegiatan sehari-hari individu. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari bagan kerangka berpikir dibawah ini : Gambar 2 Bagan Kerangka berpikir Penelitian Tentang Motif Pemirsa Surabaya Dalam Menonton Program Acara J-Trax di JTV Kebutuhan: 1. Kebutuha n kognitif 2. Kebutuha n afektif 3. Kebutuha n integratif personal 4. Kebutuha n integratif Motif Pemirsa dalam menonton : 1. Motif Kognitif 2. Motif Diversi 3. Motif Identitas Personal Program acara “J-Trax” Analisis Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran variabel

Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana peneliti akan menjabarkan dan menginterpretasikan data hasil penelitian secara sistematis mengenai motif pemirsa dalam menonton program acara J-Trax di JTV.

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Yang dimaksud dengan variabel definisi operasional adalah suatu pembatasan atau perincian kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan guna mengukur variabel serta indikatornya. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan motif remaja Surabaya dalam menonton program acara “J-Trax” di JTV. Motif dioperasionalisasikan sebagai semua penggerak, alasan atau dorongan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif adalah pengertian yang melingkupi penggerak, alasan- alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan individu berbuat sesuatu Gerungan, 2000 : 140. Motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan. Adapun motif yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

“MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI).

2 3 118

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “J-TRAX” DI JTV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara “J-Trax” Di JTV)

0 1 24

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv )

0 0 20