Teori Uses and Gratificatons

2.1.8 Teori Uses and Gratificatons

Media massa dalam berbagai bentuk merupakan saluran channel arus pesan dari sumber. Dengan kekuatan yang ada pada media massa, pada awal perkembangan dianggap mampu mempengaruhi bahkan mengubah masyarakat. Namun pada perkembangannya para ahli mulai sadar bahwa audiens tidak pasif, namun aktif terlibat dalam proses komunikasi. Teori Uses and Gratification digambarkan sebagai suatu loncatan dramatis dari teori jarum hipodermik Swanson, 1979 yang muncul sebagai akibat ketidakpuasan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang gagal membuktikan bahwa khalayak langsung dapat dipengaruhi oleh media massa. Oleh karena itu, model ini juga dapat digambarkan sebagai Dramatic Break With Effect Tradition of the Past Swanson dalam Rahmat, 2007 : 65 Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus Effendy, 2000 : 289. Model ini merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikan. Teori ini adalah salah satu teori komunikasi yang menitik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. http:wikipedia.co.id Pendekatan Uses and Gratification menitik beratkan pada penggunaan isi media untuk memperoleh kepuasan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini adalah kebutuhan individu merupakan titik tolaknya Mc. Quail, 1994 : 133. Individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan memenuhi sebagian kebutuhannya. Menurut Elihu Katz, Jay G Blumler, dan Michael Gurevitch dalam Rahmat, 2007 : 204 - 205 Uses and Gratification menjelaskan asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Mereka juga merumuskan asumsi- asumsi dasar dari teori sebagai berikut : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengkaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari bentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Dengan model ini yang diteliti ialah 1 sumber sosial dan psikologis dari 2 kebutuhan, yang melahirkan 3 harapan-harapan dari 4 media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan 5 perbedaan pola terpaan media atau keterlibatan dalam kegiatan lain, dan menghasilkan 6 pemenuhan kebutuhan dan 7 akibat-akibat lain, bahkan seringkali akibat-akibat yang tidak dikehendaki Rahmat, 2007 : 65. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaran rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial Nuruddin, 2004 : 183. Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal ini bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sedangkan kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman Nuruddin, 2004 : 184. Teori Uses and Gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini : Gambar 1 Bagan Teori Uses and Gratification Lingkunga n Sosial : 1. Ciri- ciri demo gratif 2. Afilia si kelom pok 3. Ciri- ciri keprib Kebutuhan Khalayak : 1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif Personal 4. Integratif Sosial 5. Pelepasa n ketegang anmelari kan diri dari Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media: 1. Keluarga, teman- teman 2. Komunikasi Interpersonal 3. Hobi 4. Tidur Penggunaan media massa : 1. Jenis media SK, majalah, radio, televisi dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4 K t k Penggunaan media fungsi : 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi Hiburan 3. Identitas Personal 4. Hubungan sosial Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif sengaja menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai tujuan khusus. Artinya, individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhi. Efek media dapat dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan, sebagai dependensi media dan sebagai pengetahuan. Sementara untuk motif sendiri sebenarnya jumlahnya tidak terbatas namun berdasarkan operasionalisasi Blumer praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian yaitu motif kognitif kebutuhan akan informasi, motif diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, motif identitas personal menggunakan isi media untuk memperkuat atau mennjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri Rahmat, 2004 : 207

2.2 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

“MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI).

2 3 118

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “J-TRAX” DI JTV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara “J-Trax” Di JTV)

0 1 24

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv )

0 0 20