Penelitian hukum normatif yang mengacu pada bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum
yang mempunyai ketentuan mengikat secara umum perundang-undangan atau mempunyai kekuatan mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan kontrak, konvensi,
dokumen hukum, dan putusan hakim. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer buku ilmu hukum, jurnal
hukum, laporan hukum dalam media cetak maupun elektronik. Sedangkan bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan
hukum sekunder rancangan undang-undang, kamus hukum dan ensiklopedia.
b. Jenis Pendekatan
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang
sedang dicoba untuk dicari jawabnya. Macam-macam pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah:
12
1. Pendekatan undang-undang statute approach
2. Pendekatan kasus case approach
3. Pendekatan historis historical approach
4. Pendekatan komparatif comparative approach
12
Peter Mamud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 93.
5. Pendekatan konseptual conceptual approach
Dalam karya tulis ini, penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan. Mengenai perundang-undangan, dalam Hukum Internasional tidaklah terdapat
Undang-Undang, sehingga makna Undang-Undang tersebut perlu diinterpretasikan secara lebih luas lagi, mencakup segala ketentuan hukum yang tertulis, sehingga
Konvensi, dan segala bentuk Perjanjian Internasional juga dapat dipandang atau diinterpretasikan sebagai sebuah Undang-Undang.
c. Bahan Hukum
Karena penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, maka sumber yang digunakan berupa bahan hukum, yang terdiri atas :
a. Bahan Hukum Primer, yaitu sumber hukum yang bersufat autoratif yang
artinya mempunayi otoritas.
13
Bahan hukum primer dalam karya tulisan ini terdiri atas asas dan kaidah hukum yang diwujudkan dalam :
1. ASEAN Framework Agrement on Mutual Recognition Arrangements,
1998; 2.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat;
13
Ibid, h. 96
b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu sumber hukum yang bersifat pelengkap bagi
bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder dalam karya tulis ini terdiri dari buku-buku, jurnal-jurnal hukum, karya tulis hukum, dan materi muatan
internet yang berkaitan dengan rumusan masalah. c.
Bahan Hukum Tersier, yaitu sumber yang menjelaskan bahan hukum primer maupun sekunder. Bahan hukum tersier dalam karya tulis ini terdiri
atas Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, Kamus Hukum, dan Ensiklopedia.
d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum