II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik penderita kanker ovarium yang mendapat kemoterapi di RS Kanker Dharmais pada tahun 1997-2002?
2. Bagaimana respon kemoterapi pada penderita-penderita tersebut?
III. TUJUAN PENELITIAN
1. Mempelajari karakteristik penderita kanker ovarium yang mendapat kemoterapi di RS Kanker Dharmais pada tahun 1997-2002
2. Mempelajari respon kemoterapi pada penderita-penderita tersebut.
IV. KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan ilmiah : Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti ilmiah dan khasanah kepustakaan mengenai respon kemoterapi pada
pada penderita kanker ovarium . Kegunaan praktis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertim-
bangan dalam pemberian kemoterapi pada penderita kanker ovarium.
V. KERANGKA PEMIKIRAN 1. Patogenesis :
Faktor genetiK, hormonal, lingkungan dan diet telah diketahui berperan penting dalam terjadinya kanker ovarium.
3,4
Genetik Kurang dari 10 kasus merupakan kanker ovarium herediter dengan pola klasik
dominan autosomal. HBOC hereditary – breast – ovarian cancer merupakan kelainan herediter yang paling banyak ditemukan dan merupakan 85-90 kanker ovarium
herediter. Sebagian besar tumor berhubungan dengan mutasi lokus BRCA 1. Gen lain yang berperan dalam kerentanan tehadap kanker ovarium dan payudara adalah BRCA
2 pada kromosom 13q12. Wanita dengan mutasi gen BRCA 1 dan riwayat keluarga dengan kanker mempunyai risiko sebesar 90 untuk mendapat kanker payudara dan
65 untuk mendapat kanker ovarium.
Hormonal Terdapat hubungan antara hormon dengan terjadinya kanker ovarium.Hormon
mempunyai pengaruh tidak langsung yaitu merangsang ovulasi yang selanjutnya akan menimbulkan proliferasi sel epitel ovarium. Wanita dengan paritas rendah atau
infertilitas , pemberian obat-obat perangsang ovulasi mempunyai peningkatan risiko terhadap terjadinya kanker ovarium.
Lingkungan Paparan terhadap talk hydrous magnesium trisilicate, radiasi diduga berperan dalam
menimgkatkan risiko kanker ovarium, meskipun data yang menunjang hal-hal tersebut masih bertentangan.
Diet Diet tinggi lemak hewani dan laktosa pada penderita dengan defisiensi enzim
galactose-L-phospate uridyltransferase diduga berhubungan dengan risiko kanker ovarium
2. Histopatologi :
Kanker ovarium epithelial merupakan 60 neoplasma ovarium dan merupakan 80-90 keganasan ovarium. Neoplasma ovarium yang lain berasal dari germ cell atau stromal cell.
3
Klasifikasi histopatologi tumor ovarium ganas menurut WHO
3
:
Epithelial tumors
Malignant serous tumor Adenocarcinoma, papillary adenocarcinoma, papillary cystadenocarcinoma
Surface paplillary carcinoma Malignant adenofibroma, cystadenofibroma
Malignant mucinous tumor Adenocarcinoma, cystadenocarcinoma
Malignant adenofibroma, cystadenofibroma
Malignant endometrioid tumor Carcinoma : Adenocarcinoma, adenoacanthoma, malignant adenofibroma
Cystadenofibroma Endometrioid stromal sarcoma
Mesodermal Mullerian mixed tumor: homologous and heterologous Clear cell mesonephroid tumor, malignant
Brenner tumor, malignant Mixed epithelial tumor, malignant
Undifferentiated carcinoma Unclassified
Sex cord-stromal tumors
Granulosa - stromal cell tumor Granulosa cell tumor
Tumor in the thecoma-fibroma group Fibroma
Unclassified
Androblastoma : Sertoli- Leydig cell tumor Well differentiated
Tubular androblastoma, Sertoli cell tumor tubular adenoma of Pick Tubular androblastoma with lipid storage, Sertolli cell tumor sith lipid storage
Sertoli-Leydig cell tumor tubular adenoma with Leydig cells Leydig cell tumor, hillus cell tumor of intermediate differentiation
Poorly differentiated sarcomatoid With heterologous selements
Gyandroblastoma Unclassified
Germ cell tumor : Dysgerminoma Endodermal sinus tumor
Embryonal carcinoma Polyembryoma
Lipid lipoid cell tumors
Choriocarcinoma Teratoma : Immature
Mature dermoid cyst with malignant transformation Monodermal and highly specialized : Struma ovarii, carcinoid
Struma ovarii and carcinoid Others
Mixed forms
Gonadoblastoma
Pure Mixed with dysgerminoma or other form of germ cell tumor
3. Stadium :
Stadium karsinoma ovarium menurut International Federation of Gynecologists and Obstetricians Stage Grouping 1988 dapat dilihat pada tabel V.1.
3
Tabel V.1. Stadium karsinoma ovarium FIGO 1988
Stadium Deskripsi
I IA
IB IC
II
IIA IIB
IIC III
IIIA IIIB
IIIC IV
Tumor terbatas pada ovarium Pada 1 ovarium, tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar,
kapsul intak Pada kedua ovarium, tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar,
kapsul intak Tumor sesuai stadium IA atau IB tetapi dengan tumor pada permukaan luar
pada 1 atau kedua ovarium, atau dengan ruptur kapsul atau dengan asites yang mengandung sel- sel ganas atau dengan peritonel washing positip
Tumor pada satukedua ovarium dengan ekstensi pelvis Ekstensi danatau metastase pada uterus danatau tuba
Pada satukedua ovarium dengan ekstensi pelvis Tumor sesuai stadium IIA atau IIB dengan tumor pada permukaan luar 1 atau
kedua ovarium, atau dengan ruptur kapsul atau dengan asites yang mengandung sel-sel ganas atau dengan peritonel washing positip
Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan penyebaran pada peritoneum di luar pelvis danatau kelenjar retroperitoneal atau inguinal positip. Metastase
ke hati yang superficial termasuk stadium III. Tumor terbatas pada rongga pelvis, tetapi disertai ekstensi ke usus halus dan omentum
Tumor terbatas pada rongga pelvis , kelenjar getah bening negatip, tetapi adanya penyebaran mikroskopis terbukti secara histopatologi pada
permukaan peritoneum abdominal Tumor pada satu kedua ovarium dengan implan pada permukaan
peritoneum abdominal terbukti secara histopatologis, tidak ada yang melebihi diameter 2 cm, tidak ada kelenjar getah bening
Implan abdominal dengan diameter 2 cm danatau kelenjar getah bening retroperitoneal inguinal positip
Tumor pada satukedua ovarium dengan metastase jauh. Bila didapatkan efusi pleura, harus disertai pemeriksaan sitologis positip. Metastase pada
parenkhim hati termasuk stadium IV
4. Pengelolaan