Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
The research aims to draw the forms of social interaction between java trans-migrator and inhabitant. In line with the aim, the type of this research is descriptive qualitative which
draw the data descriptively about the issue. The research was taken at Kayuagung village Mepanga sub district Parigi Moutong regency, with total population at Kayuagung Village is
3.232 people with 930 patriarchs. The population in this research is Kayuagung’s villagers with 930 patriarchs. The collecting samples used purposive sampling, which was chosen and
determined the informants selectively who considered comprehend the issue and give the information, so that could represented what had determined. The techniques of data collection
used research literature, research field which consist of observation, interview, and documentation. The data analysis were data reduction, data presentation, and conclusion that
analyzed using descriptive analysis. The result shown that java trans-migrator and inhabitant were able to blend and interact well in spite of diversity that caused by highly tolerant in
socialization. In fact, almost never occur a physical conflict between trans-migrator and inhabitant, as indicate that the relationship between these people is harmonious. The
interaction process supported by work relation, helping attitude, mutual assistance, respect others, corporation, and intermarriage. The positive impacts of interaction between java trans-
migrator and inhabitant are increasing of culture variety and togetherness. The ethnic meeting between these people are not causing a significant diversity and impact negatively.
Key Words: Social Interaction, Java Trans-Migrator, Inhabitant
I. PENDAHULUAN
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Perpindahan penduduk yang dilakukan oleh masyarakat sudah berlangsung sejak lama. Baik perpindahan penduduk dari Desa ke Kota, maupun dari Kota ke Desa. Perpindahan yang
dilakukan ini bertujuan untuk kelangsungan hidupnya. Menurut Kartasapoetra, dkk 1987:461, “proses perpindahan penduduk atau migrasi sudah dikenal lama oleh manusia. Proses
perpindahan penduduk terjadi secara menyeluruh di wilayah Indonesia, termasuk di Propinsi Sulawesi Tengah. Menurut Charras 1997:53, “proyek kolonisasi di Sulawesi Tengah di mulai
oleh orang-orang Belanda yang terdiri atas masyarakat Jawa dan Madura. Prakarsa pertama datang dari perusahaan swasta, La Wittekruis pada tahun 1906, yang membawa 100 seratus
keluarga jawa yang akan dipekerjakan untuk membuka perkebunan baru di daerah Palu. Proyek tersebut gagal karena tanah yang tandus dan banyak penduduk meninggal karena penyakit
malaria. Pemerintah Belanda kemudian mengambil alih program pemindahan penduduk itu antara tahun 1934-1940. Selama masa itu telah dipindahkan kira-kira 3.850 kepala keluarga
atau 11.320 jiwa keseluruh Sulawesi Tengah”. Desa Kayuagung adalah salah satu Desa dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Mepanga
Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah tujuan transmigrasi. Kedatangan para transmigrasi tentunya sangat mempengaruhi hubungan sosial
yang terjadi, baik itu di antara masyarakat lokal maupun masyarakat pendatang. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 08 Juni sd 09 Juli 2013, sekitar tahun 1973-1974, para
transmigran yang berasal dari pulau Jawa datang di Kecamatan Mepanga yaitu pada tahun 1973 di Desa Kotaraya, dan pada tahun 1974 di Desa Kayuagung. Tujuan utama kedatangan mereka
adalah untuk membuka lahan pertanian. Mereka hidup berbaur dengan masyarakat lokal dan mengadakan suatu hubungan satu sama lain dan dapat hidup bersama-sama dengan damai,
sedangkan adat istiadat dan kebiasaan mereka saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya mereka berbaur saling menyesuaikan diri, baik melalui
hubungan perkawinan maupun melalui kerjasama dalam lapangan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk a mengetahui interaksi transmigran Jawa dengan
masyarakat lokal di Desa Kayuagung, b mengetahui dampak dari interaksi sosial transmigran Jawa dengan masyarakat lokal di Desa Kayuagung. Manfaat penelitian ini yaitu a sebagai
bahan pertimbangan dan informasi kepada masyarakat desa Kayuagung serta masyarakat Kecamatan Mepanga pada umumnya, b sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
peneliti selanjutnya, khususnya yang berorientasi pada lingkup yang sama c sebagai bahan informasi kepada pemerintah untuk menjadikan Desa Kayuagung menjadi lebih maju.
Adapun yang menjadi batasan istilah dalam penelitian ini yaitu interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam fikiran
dan tindakan Lawang, 1989:26. Secara umum bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama, persaingan, konflik dan akomodasi Soekanto, 1990:70. Migrasi atau transmigrasi
merupakan suatu usaha untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik, yang memerlukan daya dukung alam atau lingkungan yang cukup, lingkungan yang mendukung adalah lingkungan
yang sangat baik untuk kelangsungan hidup masyarakat Saragih dkk, 1980:27. Menurut Heeren 1979:15 “Transmigrasi merupakan perpindahan orang dari daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya di batas negara dan dalam rangka kebijakan nasional untuk tercapainya pola penyebaran penduduk yang seimbang. Masyarakat lokal yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Kayuagung selain penduduk transmigran suku Jawa yang mendiami Desa Kayuagung Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi
Moutong.
II. METODOLOGI PENELITIAN