Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis

c. DW 1,21 atau DW 2,79, kesimpulannya terjadi Autokorelasi. Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi terbebas atau tidak terjadi Autokorelasi. Pada model ini Nilai DW adalah 1.640. Nilai tersebut berada diantara nilai 1,65 DW 2,35 dan dapat disimpulkan model ini bebas dari gejala autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satau atau lebih variable. Heteroskedastisitas akan terdeteksi bila plot menunjukkan pola yang sistematis metode grafik atau tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di semua arah dan mengisi daerah diatas dan dibawah angka nol secara merata. Penelitian bebas dari masalah heteroskedastisitas, hal ini dapat dilihat dari scatterplot yang dihasilkan. Sumber : SPSS for Windows versi 12.0

D. Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi R 2 akan menunjukkan besarnya persentase pengaruh variasi dalam variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana 0 R 2 1, 2 4 6 Regression Standardized Predicted Value -2 -1 1 2 3 4 Regr ess io n St ude nt ized Resi d ual Dependent Variable: HARGA Scatterplot Re gr es si on S ta nd ar di ze d Pr ed ic te d Va lu e Universitas Sumatera Utara nilai R yang semakin mendekati 1 berarti semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari tabel 4.8 diperoleh Adjusted R Square adalah sebesar 0.599 atau 59.9 . Berarti kemampuan variable bebas PBV dan PER mempengaruhi variable terikat harga saham sebesar 59.9 dan 40.1 dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

E. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh serempak Simultan Tabel 4.9 Output Pengembangan Model Analisis SPSS for Windows versi 12.0 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 6138628.941 2 3069314.471 45.156 .000a Residual 3874409.998 57 67972.105 Total 10013038.939 59 a Predictors: Constant, PBV, PER b Dependent Variable: HARGA Sumber : SPSS for Windows versi 12.0 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas PBV dan PER yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel terikat harga saham. Langkah-langkah pengujian dilakukan dengan cara : a H :b 1 =b 2 H = 0 artinya variabel bebas PBV san PER secara simultan tidak mempengaruhi variabel terikat harga saham perusahaan. :b 1 ≠b 2 b Kriteria pengujian hipotesis adalah : ≠ 0 minimal 1 variabel artinya variabel bebas PBV dan PER secara simultan mempengaruhi variabel terikat Harga saham Perusahaan. Jika F-hitung ≥ F-tabel, maka H ditolak H 1 Jika F-hitung diterima ≤ F-tabel, maka H diterima H 1 ditolak Universitas Sumatera Utara Variabel bebas yaitu Price to Book Value PBV dan Price Earning Ratio PER berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Harga saham Perusahaan karena memiliki nilai signifikan α yaitu 0,000 0,05 dan F hitung F tabel Secara teori, harga saham suatu perusahaan akan naik apabila rasio Price to Book Valuenya dan Price Earning Ratio juga semakin besar Tambunan, 2007. Karena besarnya harga saham yang di tawarkan dengan menggunakan rasio Price to Book Value adalah hasil perkalian dari seberapa besar PBV yang dimiliki perusahaan itu terhadap nilai bukunya, begitu juga dengan menggunakan Price Earning Ratio harga saham yang ditawarkan adalah hasil perkalian dari seberapa besar nilai PE ratio terhadap laba persaham perusahaan itu. yaitu 45.156 3.15 Para Investor akan menilai perusahaan asuransi itu baik dilihat dari masalah internal perusahaan asuransi itu sendiri, apabila semakin besar nilai buku sahamnya book value maka harga saham perusahaan tersebut juga akan semakin tinggi. Selain itu para investor juga akan menilai berdasarkan laba persaham eanrning pershare perusahaan asuransi itu. Semakin tinggi laba persaham perusahaan asuransi, maka harga sahamnya juga akan semakin tinggi. 2. Pengaruh Parsial Pengujian t-test digunakan untuk menguji koefisien secara parsial. Untuk membuktikan nilai koefisien regresi secara statistik signifikan atau tidak dibuat suatu langkah-langkah pengujian : a Menetapkan hipotesis yang akan di uji. H : b 1 ,b 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas X i terhadap variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara H : b 1 ,b 2 0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas X i terhadap variabel terikat Y. b Penentuan statistik penguji t-statistik. Jika Nilai signifikansi yang di peroleh lebih kecil dari α 0.05 maka terdapat pengaruh yang nyata signifikan. c Kriteria pengujian hipotesis adalah : Jika F-hitung ≥ F-tabel, maka H ditolak H 1 Jika F-hitung diterima ≤ F-tabel, maka H diterima H 1 ditolak Hasil pengujian t-Statistik 1 Price to Book Value PBV Price to Book Value PBV berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig α yaitu 0,000 0,05 dan dan T hitung T tabel Nilai koefisiennya mempunyai pengaruh positif. Apabila Price to Book Value bertambah 1 maka nilai harga saham perusahaan akan bertambah sebesar 4,513. yaitu 4,513 1,2 Penulis menemukan kesignifikanan PBV terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang diteliti seperti yang terlihat dalam Lampiran 6. Berdasarkan Lampiran 6, dapat dilihat peningkatan dan penurunan harga saham yang di pengaruhi naik turunnya PBV dari suatu perusahaan, seperti perusahaan ABDA untuk tahun 2005-2007 terjadi penurunan PBV dari 0,86 2005; 0,65 2006; 0,51 2007, yang berakibat penurunan terhadap harga Universitas Sumatera Utara sahamnya dari 332,5 2005; 270,4 2006; dan 194,7 2007. Begitu juga keadaannya untuk perusahaan yang lain yang penulis teliti. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak pada Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1994-2002 yaitu Price to Book Value berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. 2 Price Earning Ratio PER Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS menunjukkan t-test dari model regresi untuk variabel PER adalah sebesar 2.420. Dapat disimpulkan Price Earning Ratio PER juga berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig α yaitu 0,046 0,05 dan T hitung T tabel Hal ini dapat dianalisis dari kenaikan dan penurunan harga saham yang di sebabkan adanya perubahan nilai Price Earning Ratio dari perusahaan tersebut seperti yang terlihat pada Lampiran 6. Pada perusahaan ASDM misalnya, dari tahun 2002-2003 terjadi penurunan nilai PER dari 3,52 2002 menjadi 3,41 2003 yang berakibat terjadinya penurunan harga saham dari 207,7 2002 menjadi 181,2 2003. Kemudian di tahun 2004-2007 terjadi kenaikan nilai PER dan harga saham perusahaan tersebut juga mengalami kenaikan. Begitu juga keadaannya untuk perusahaan yang lain yang penulis teliti. yaitu 2,420 1,2 Variabel bebas yang dominan mempengaruhi harga saham dapat diuji dengan melihat koefisien korelasi parsial dimana koefisien korelasi parsial yang Universitas Sumatera Utara paling tinggi menunjukkan tingkat hubungan dan pengaruh yang dominan dari variable tersebut terhadap variable terikat. Tabel 4.10 Korelasi Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Variabel Nilai Korelasi PBV 0.782 PER 0.689 Sumber : SPSS for Windows versi 12.0 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variable bebas yang mempunyai tingkat hubungan dan pengaruh yang dominan terhadap harga saham adalah variable PBV dengan tingkat korelasi 0.782 atau 78.2 . Model multigresi menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan dan positif dari variabel bebas yaitu variabel PBV dan PER terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Price to Book Value PBV dan PriceEarning Ratio PER berpengaru secara simultan terhadap harga saham perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Price to Book Value PBV dan PriceEarning Ratio PER berpengaruh dan signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

B. Saran

Saran yang penulis berikan adalah : 1. Bagi investor sebaiknya hanya mempertimbangkan faktor kondisi kinerja keuangan perusahaan atau pendekatan fundamental lainnya sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham, tetapi juga mempertimbangkan faktor resiko. 2. Bagi perusahaan hendaknya memperhatikan rasio Price to Book Value PBV dan PriceEarning Ratio PER oleh karena rasio ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham walaupun masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham. Perusahaan juga hendaknya tepat waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan agar investor dapat mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan secepatnya. 3. Bagi peneliti lanjutan hendaknya penelitian ini dapat membantu dalam melakukan analisis terhadap terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan asuransi. Universitas Sumatera Utara