Desain Penelitian Definisi Operasional

Rifki Risma Munandar, 2015 PENGELOLAAN BEBAN KOGNITIF SISWA SESUAI GAYA BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quassy experimental dengan desain penelitian posttes only control group Creswell, 2008. Terdiri dari kelas eksperimen dengan pembelajaran klasifikasi tumbuhan menggunakan kooperatif tipe two stay two stray dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Tabel 3.1. Desain Penelitian Posttest Only Control Group Design Kelompok Perlakuan Posttest Kontrol X1 T1 Eksperimen X2 T2 Sumber: Creswell, 2008. Keterangan: X 1 : kegitan pembelajaran klasifikasi tumbuhan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol X2 : Perlakuan kegitan pembelajaran klasifikasi tumbuhan menggunakan kooperatif tipe two stay two stray pada kelas eksperimen T1 dan T2 : Posttest beban kognitif germane

B. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Beban kognitif yang diukur pada penelitian ini meliputi tiga komponen yaitu beban kognitif intrinsic, beban kognitif extraneous, dan beban kognitif germane. Beban kognitif intrinsic diukur dengan memberikan skor kemampuan menerima dan mengolah informasi. Dijaring dengan menggunakan pertanyaan singkat yang terintegrasi dengan DKP disain kegiatan praktikum Brunken et al., 2010. Beban kognitif intrinsic dikatakan rendah apabila skor kemampuan mengolah dan memroses informasinya semakin tinggi. Rifki Risma Munandar, 2015 PENGELOLAAN BEBAN KOGNITIF SISWA SESUAI GAYA BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Beban kognitif extraneous merupakan beban yang diakibatkan oleh strategi pembelajaran, sehingga ada suatu usaha yang dilakukan selain dari menggunakan kapasistas sistem kognitif. Dijaring dengan menggunakan pernyataan yang mengacu pada langkah-langkah proses pembelajaran Brunken et al., 2010 dan penilaian skor usaha mental menggunakan skala Likert. Beban kognitif extraneous dikatakan rendah apabila skor skala sikap siswa semakin rendah. Beban kognitif germane merupakan kemampuan siswa dalam berpikir menalar dan penguasaan konsep. Dijaring dengan menggunakan soal essay dan diukur dengan memberikan skor kemampuan penalaran. Beban kognitif germane dikatakan rendah apabila skor kemampuan penalarannya tinggi. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, pada kelas eksperimen menggunakan kooperatif tipe two stay two stray, pembelajaran ini setiap kelompok ada yang bertugas menjadi tamu dan ada yang bertugas untuk tinggal. Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua pembelajaran menekankan pada sistem kognitif dalam memproses dan menganalisis informasi. Materi klasifikasi tumbuhan yang dibelajarkan berdasarkan Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7. 3. Gaya belajar yang dimaksud adalah berdasarkan kategorisasi yang diperoleh dari tes sebelum melaksanakan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mendapatkan informasi kategori gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Gaya belajar siswa dijaring menggunakan instrumen yang dikembangkan dari guru BK di sekolah. 4. Sosial ekonomi yang dimaksud adalah golongan yang dimiliki oleh setiap siswa yaitu golongan tidak mampu, golongan kurang mampu, golongan mampu, dan golongan sangat mampu. Sosial ekonomi dijaring menggunakan instrumen yang dikembangkan dari guru BK di sekolah, diukur dengan memberikan skor yang diperoleh dari jumlah jawaban pada setiap pertanyaan, mengacu pada penilaian skala Likert. Rifki Risma Munandar, 2015 PENGELOLAAN BEBAN KOGNITIF SISWA SESUAI GAYA BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X I Sekolah Menengah

0 2 15

PENGELOLAAN BEBAN KOGNITIF SISWA SESUAI GAYA BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA - repository UPI T BIO 1302623 Title

0 0 4