Keberhasilan Belajar Siswa Tinjauan Pustaka 1. Kompetensi

commit to user pengetahuan ilmu yang mendukungnya, secara otomatis dengan mempelajari PKn maka siswa sudah belajar ilmu- ilmu yang lainnya menambah pengetahuan siswa terhadap bidang ilmu yang lain, jika pengetahuan dalam bidang lainnya bertambah maka dapat dikatakan bahwa PKn dapat memberikan sumbangan terhadap keberhasilan dalam bidang ilmu yang lainnya. Haryono, 2006:4 Disamping disiplin ilmu politik, administrasi Negara, ekonomi pembangunan obyek studi PKn menurut Numan Soematri dalam buku Kansil dan Christine hal 7:2002 adalah: ”Warga negara dalam hubungannya denga organisasi bermasyarakat, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, dan negara temasuk dalam obyek studi ini adalah: Tingkah laku, tipe pertumbuhan, berpikir, potensi yang ada dalam sikap diri warga Negara, hak dan kewajiban, cita-cita, aspirasi, kesadaran patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila dan usaha, kegiatan, partisipasi, serta tanggung jawab”. Kansil dan Christine, 7:2002 Jadi dengan demikian pembelajaran PKn dapat memberikan sumbangan terhadap kajian ilmu yang lainnya karena dengan dimasukkannya obyek studi diatas secara tidak langsung siswa dapat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai siswa sehingga terdorong untuk belajar lebih giat dan secara otomatis dapat meningkatkan keberhasilan belajar.

5. Keberhasilan Belajar Siswa

a. Pengertian Belajar dan Keberhasilan Belajar 1 Pengertian Belajar Belajar menurut Slameto 1991:78 yaitu” Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku.” commit to user Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut: a Perubahan yang terjadi secara sadar Bahwa individu yang belajar, akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya, pengetahuan bertambah, kecakapan bertambah, kebiasaannya berubah. b Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. c Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi denga n sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. d Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetapkan atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Slameto, 1991:79- 80 commit to user 2 Pengertian Keberhasilan Belajar Menurut Oemar Hambalik 2003:155 “Keberhasilan belajar adalah Hasil belajar yang nampak sebagai perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dalam pengembangan yang lebih baik dibandingkan sikap sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya”. b. Kriteria Keberhasilan Pengajaran Menurut Nana Sudjana 2009:35-39 criteria sebagai ukuran ataupun patokan dalam menentukan keberhasilan pengajaran antara lain: 1 Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya by process Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui beberapa persoalan dibawah ini: a Pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistemik. b Kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu sendiri. c Siswa menempuh beberapa kegiatan belajar sebagai akibat penggunaan multi metode dan multi media yang dipakai guru. Aneka ragam kegiatan siswa akan membawa banyak manfaat yang diperoleh, sehingga dapat mencapai hasil yang menyeluruh dan terpadu bagi pribadinya. Siswa tidak hanya mengetahui fakta tetapi juga mengetahui bagaimana prosedur memperoleh fakta. Ini hanya bisa dicapai bila siswa melakukan berbagai kegiatan belajar. d Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya. Pengajaran adalah proses yang demokratis, objektif dan koreksi diri. Proses pengajaran hendaknya menumbuhkan kegiatan mandiri. Artinya, ia sendiri yang belajar dan ia sendiri yang menilai dirinya, apakah benar ataukah salah, apakah ia telah melakukan pekerjaan dengan tepat atau tidak. Jika ia salah, ia harus dapat memperbaiki dan dapat memecahkan persoalannya. e Proses pengajaran yang dapat melibatkan semua sisswa dalam kelas. Interaksi dinamis antara guru dan siswa, siswa dan siswa, merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan pengajaran yang berhasil dengan tidak mengesampingkan adanya perbedaan individual dalam commit to user kemampuan dan minatnya. Proses pengajaran haruslah memberikan kesempatan pada setiap siswa melakukan kegiatan belajar sesuai kapasitasnya. f Suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar. g Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya sehingga menjadi laboratorium belajar. Kelas yang miskin dengan sumber belajar menyebabkan belajar siswa tergantung pada guru semata- mata. Kegiatan belajar siswa menjadi terbatas dan akhirnya menjemukan. Suasana seperti ini musthil dapat memperoleh keberhasilan belajar. 2 Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapai by product a Hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh yang terdiri atas unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik secara terpadu pada diri siswa. b Hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran mempunyai daya dan dapat diaplikasi dalam kehidupan siswa, terutama dalam pemecahan masalah yang dihadapinya baik dalam kehidupan di sekolah maupun dalam dalam kehidupan sehari- hari di masya rakat dan keluarganya. c Hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya. d Yakin bahwa perubahan yang ditunjukan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran. Menurut Nana Sudjana 2009:53” Kriteria keberhasilan belajar afektif dapat dilihat dari berbagai tingkah laku siswa seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain- lain”. Selain dalam bidang afektif hasil belajar yang dapat diamati adalah dalam bidang psikomotor. Menurut Nana Sudjana 2009:54” Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan skill, kemampaun bertindak individu seseorang”. c. Penilaian Hasil Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Menurut Nana Sudjana 2009:111 Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah” Memberikan pertimbangan harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu”. commit to user Sedangkan penilaian menurut Abdul Majid 2008:186 adalah” Proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan pembuktian, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan kompetensi telah benar-benar dikuasai dan dicapai.”

B. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PERMAINAN TEBAK KATA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 DAWUNG KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 02 JANTIHARJO KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 8

PENERAPAN MEDIA VISUAL FLASH MOVIE DALAM PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 8

PENDAHULUAN PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

0 0 12

NA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KARANGANYAR KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010.

0 0 14

I B UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KARANGANYAR KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010.

0 0 9

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI 2 MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI 2 MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR PASCA SERTIFIKASI.

0 1 11

PENDAHULUAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI 2 MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR PASCA SERTIFIKASI.

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keaktifan Melalui Penerapan Strategi Reading Guide Dikolaborasikan dengan Index Card Match Dalam Proses Pembelajaran PKn Pada siswa Kelas VII C SMP Negeri 5 Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.

0 2 5

JURNAL EVALUASI AKSELERASI PELAKSANAAN P

0 0 10