Tembung Rangkep ‘Reduplikasi’ Diksi

commit to user Data 40 sampai 46 adanya pengulangan bunyi kata yaitu pada data 40 kata sapecak ‘selangkah’. Data 41 mesem ‘senyum’, data 42 para ‘para’, data 43 kembar ‘sama’, 44 wisma ‘rumah’, kata sangsaya ‘semakin’ pada data 45 serta kata sakedhap ‘sebentar’ pada data 46.

B. Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang tepat, baik dalam kata, frasa maupun dalam kalimat untuk menyampaikan gagasan dan kemampuan menemukan bentuk- bentuk yang sesuai dengan situasi sehingga memperoleh efek tertentu. Pemakaian kosakata yang dipergunakan dalam PPJAS sangat banyak jenisnya. Penggunaan diksi atau pilihan kata yang banyak terdapat dalam PPJAS adalah 1 tembung rangkep ’reduplikasi’, 2 tembung garba ’persandian’, 3 antonim, 4 sinonim, 5 kata-kata Kawi, dan 6 afiksasi.

1. Tembung Rangkep ‘Reduplikasi’

Tembung rangkep utawa reduplikasi dalam bahasa Jawa ada empat jenis yaitu dwipurwa, dwilingga, dwiwasana dan dwilingga salin swara. Dalam panyandra tembung rangkep digunakan untuk memperindah atau terkesan lebih puitis. Deskripsi lebih jelas dapat diperhatikan dalam sajian data berikut ini. a. Tembung Dwipurwa ‘Pengulangan Suku Kata Awal’ Dalam PPJAS penggunaan tembung dwi purwa sangat produktif dalam setiap bentuk tembang. Salah satu fungsi dwipurwa adalah untuk memperindah bunyi kata atau kalimat. Dwipurwa adalah pengulangan atau reduplikasi suku kata pada bagian depan dan pengulangannya sama commit to user dengan bunyi suku kata awal pada kata yang direkati dalam penulisannya menggunakan pepet e. Dapat diperhatikan dalam data berikut. 41 …, kelem karoban ing memanis, .… TKPP0584 ‘…, tenggelam di keindahan, .…’ Pada data 47 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas namun merubah arti kata, yaitu membentuk kelas kata sifat Aj tetap menjadi kata sifat Aj. ...mamanis [memanis] Aj ‘keindahan’…, terbentuk dari {me + manis Aj } ‘indah’. 42 … ana jejakakenya kekalih umiring tindhake penganten.… TKPP0586 ‘…ada priawanita keduanya mengiringi perginya pengantin.…’ Pada data 48 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas juga tanpa merubah arti, yaitu membentuk kelas kata benda N tetap menjadi kata benda N. ...jajaka [jejaka] N ‘lelaki’…, terbentuk dari {je + jaka N} ‘laki- laki ’. 43 … pepuji pangastuti…. TKPP0587 … doa pengharapan…. Pada data 49 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas dan arti kata, yaitu membentuk kelas kata kerja V tetap menjadi kata kerja V. pupuji [pepuji] ‘doa’… V terbentuk dari {pe- + puji V} ‘doa’. 44 …, wani marang bebener, …. TKPP0589 ‘…, berani pada kebenaran….’ Pada data 50 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas namun merubah arti kata, yaitu membentuk kelas kata sifat Aj tetap menjadi commit to user kata sifat Aj. ...bebener [bebener] Aj ‘kebenaran’…, terbentuk dari {be + bener Aj } ‘benar’. 45 …, lelumban ing madyaning bebrayan agung hanengena pangati- ati, …. UMJGS94157 ‘…, mengarungi ikatan pernikahan menggutamakan kehati-hatian, . …’ Pada data 51 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas dan arti kata, yaitu membentuk kelas kata kerja V tetap menjadi kata kerja V. ...lulumban [lelumban] V ‘mengarungi’…, terbentuk dari {le + lumba V + an } ‘mengarungi’. 46 … enggal tumeka gisiking gegayuhanmu .… TKPP0591 ‘….segera mendapatkan apa yang menjadi keingginanmu.…’ Pada data 52 membentuk kelas kata kerja N dari kata kerja V berubah menjadi kata benda N. ...gagayuhanmu [gegayuhanmu] N ‘keingginanmu’…, terbentuk dari {ge + gayuh V + an + mu } ‘inggin’. 47 …, mugi pikantuk lelintu .… TKPP0592 ‘…, semoga mendapatkan ganti .…’ Pada data 53 selain berfungsi untuk penghias bunyi merubah kelas tanpa merubah arti kata, yaitu membentuk kelas kata kerja N dari kata kerja V menjadi kata benda N. ...lilintu [lelintu] N ‘ganti’…, terbentuk dari {le + lintu V } ‘ganti’. 48 …, mugi sarwa manggih kaleresan jejodhohanipun Sri Temanten, …. UMJGS94163 ‘…, semoga selalu menemukan kecocokan dengan pasangan pengantin, . …’ commit to user Pada data 54 tetap membentuk kelas kata benda N dari kelas kata benda N. ...jojodhohanipun [ jejodhohanipun] N ‘pasangan’…, terbentuk dari {je + jodoh + ipun N } ‘pasangan’. 49 … pepaes awarna kresna, .… TKPP0595 ‘…gambar di kening berwarna hitam, .…’ Pada data 55 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas dan arti kata, yaitu membentuk kelas kata verba V dari kata benda N berubah menjadi kata kerja V. ...papaes [pepaes] V ‘gambar’…, terbentuk dari {pe + paes N } ‘gambar’. 50 Cecundhuk pinetha wulan tumanggal, .… TKPP0595 ‘Tusuk seperti bulan sabit, .…’ Pada data 56 selain berfungsi untuk penghias bunyi tanpa merubah kelas dan arti kata, yaitu membentuk kelas kata kerja V dari kata benda N menjadi kata benda V. ...cucundhuk [cecundhuk] V ‘tusuk’…, terbentuk dari {ce + cundhuk N } ‘tusuk’. 51 … angawe-awe mring kekasihe. TKPP0595 ‘… melambai-lambaikan tangan kepada kekasihnya.’ Pada data 57 membentuk kelas kata benda N dari kata sifat Aj menjadi kata benda N. ...kakasihe [kekasihe ] N ‘kekasihnya’…, terbentuk dari {ke + kasih + e Aj } ‘kekasihnya’. 52 …, sinebaran wewangi ngambar gandane, .… UMJGS94165 ‘…, bertebaran harum kemana-mana aromanya, .…’ Pada data 58 selain berfungsi untuk penghias bunyi merubah kelas dan arti kata, yaitu membentuk kelas kata benda N dari kata sifat Aj menjadi kata commit to user benda N. ...wawangi [wewangi] N ‘heharum’…, terbentuk dari {we + wangi Aj } ‘harum’. 53 …kepenet ing sesekaran pinilih. TKPP0595 ‘…terdesak bunga-bunga pilihan.’ Pada data 59 membentuk kelas kata benda N tetap menjadi kata benda N. ...sesekaran [sesekaran ] N ‘aneka macam bunga’…, terbentuk dari {se + sekar + an N} ‘bunga’. b. Tembung Dwilingga „Pengulangan Kata’ Dwilingga yaiku tembung lingga kang dirangkep. Pangrangkepe tembung lingga iki ana kang karangkep wutuh lan ana kang karangkep mawa owah-owahan swara. Tembung lingga kang karangkep wutuh sinebut dwilingga lan karangkep mawa owah-owahan swara sinebut dwilingga salinswara „Dwilingga adalah kata dasar yang dirangkap. Kata dasar yang dirangkap secara utuh dan ada yang dirangkap disertai perubahan. Kata dasar yang dirangkap secara utuh disebut dwilingga dan yang mengalami perubahan disebut dwilingga salin swara ’. Hal tersebut dapat diperhatikan dalam data berikut. 54 Mubyar-mubyar busananing panganten kakung.… TKPP0585 ‘Bersinar-sinar pakaiannya pengantin pria.…’ 55 Sakedhap-sakedhap noleh mawingking.… SS0216 ‘Sebentar-sebentar melihat kebelakang.…’ 56 Katon kambang-kambang kumambanging sekar triwarna.… TKPP0588 ‘Terlihat mengapung mengapungnya bunga tiga warna.…’ 57 Gandrung-gandrung kapirangu.… TKPP0593 commit to user ‘Kasmaran serta ingin bertemu dengan yang dikasihi….’ 58 Lamat-lamat wus katon tejane.… SS0217 ‘Samar-samar sudah terlihat ketampanannya.…’ 59 …, sami-sami sarimbit kalayan garwa, .… TKPP0596 ‘…, bersama-sama dengan suami, ….’ 60 … sumirat-sirat teja maya-maya, .… TKPP0597 ‘…ketampanannya terlihat samar-samar, .…’ 61 … , sadaya ingkang kawogan wus wangsul ing sasanane sowang- sowang, . … UMJGS94168 ‘…, semua yang mendapat tugas sudah kembali ke tempatnya sendiri-sendiri, . …’ 62 …, muga-muga temanten kekalih kalisa ing bilai, .… PAJL8581 ‘..., mudah-mudahan pengantin berdua dijauhkan dari petaka, .…’ Pada data diatas berfungsi untuk penghias bunyi. Pada data 60 kata mubyar-mubyar ‘bersinar-sinar’, data 61 kata sakedhap-sakedhap ‘sebentar-sebentar’, data 62 kata kambang-kambang ‘mengapung’, data 63 kata gandrung-gandrung ‘kasmaran’, data 64 lamat-lamat ‘samar- samar’, data 65 sami-sami ‘sama-sama’, data 66 maya-maya ‘samar- samar’, data 67 sowang-sowang ‘sendiri-sendiri’, data 68 muga-muga ‘mudah-mudahan’ merupakan pengulangan kata secara utuh. c. Dwiwasana Dwiwasana iku tembung kang ngrangkep wanda wekasan utawa ngrangkep wusanane tembung. Dwiwasana kagolong tembung rangkep semu awit antarane tembung dwiwasan lan linggane geseh adoh. commit to user ‘dwiwasana adalah kata rangkap pada akhir suku kata. Dalam PPJAS tidak ditemukan bentuk perulangan dwiwasana. d. Dwilingga salin swara Tembung lingga kang karangkep wutuh sinebut dwilingga lan karangkep mawa owah- owahan swara sinebut dwilingga salinswara „Kata dasar yang dirangkap secara utuh dan ada yang dirangkap disertai perubahan. Kata dasar yang dirangkap secara utuh disebut dwilingga dan yang mengalami perubahan disebut dwilingga salin swara ’. Hal tersebut dapat diperhatikan dalam data berikut. 63 …, saperlu aweh puja-puji pudyastuti, .… PAJL8581 ‘…, dengan tujuan memberi doa dan harapan, .…’ Pada data 69 terdapat purwakanthi salin swara yaitu puja-puji ‘doaharapan supaya….’. 64 …, nuladha budaya ingkang sarwa-sarwi adilihung…. RTG102 ‘…, meniru budaya yang serba luhur….’ Pada data 70 terdapat purwakanthi salin swara yaitu sarwa-sarwi ‘serba’. 2. Tembung Garba ‘Sandi’ Persandian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu persandian kata ganti penunjuk, persandian preposisi ing, dan persandian kata khusus. Berikut disajikan data penggunaan tembung garba dalam PPJAS. 65 Prapteng madyaning sasana pahargyan.… TKPP0584 ‘Sampai pada puncaknya acara….’ commit to user 66 …yen ta tamtama sumbaga wirotama prawira jayeng palugon. TKPP0585 ‘…jika prajurit yang sangat berani menang akan kerja kerasnya.’ 67 ..., sirik lamun kongsi suwaleng kayun, .… TKPP0588 ‘…, tidak mau jika sampai berbeda dengan keinginan, .…’ 68 …, tumameng tung-tunging nala. TKPP0588 ‘…, terkena pada ujung hati.’ 69 … , caketa ing nugraha nganti tekeng kaki-kaki lan nini-nini, .… UMJGS94158 ‘…, dekat pada anugrah sampai pada nenek-nenek dan kakek- kakek, . …’ 70 Katingal mabukuh yayah prayitneng kewuh, .… UMJGS94159 ‘Terlihat duduk ibarat berhati-hati pada kecanggungan, .…’ 71 Ana sesotya coplok saking embanan tumibeng wana. TKPP0599 ‘Ada intan lepas dari cincin jatuh di hutan.’ 72 … murweng resi ing garwa, .… TKPP05100 ‘… memulai pada dewa di suami, .…’ 73 …, pranaweng nala, .… PAJL8580 ‘…, terang di hati, .…’ Data 71 prapteng ‘sampai pada’, terbentuk dari {prapta + ing} ‘sampai pada’, data 72 jayeng ‘menang akan’, terbentuk dari {jaya + ing } ‘menang pada’, data 73 suwaleng ‘berbeda dengan’, terbentuk dari {suwala + ing } ‘berbeda pada’, data 74 tumameng ‘terkena pada’, terbentuk dari {tumama + ing } ‘terkena pada’, data 75 tekeng ‘sampai pada’, terbentuk dari {teka + ing} ‘sampai pada’, data 76 prayitneng ‘hati-hati pada’, terbentuk dari {prayitna + ing} ‘herhati-hati pada’, data commit to user 77 tumibeng ‘jatuh pada’, terbentuk dari {tumiba + ing} ‘jatuh pada’. 78 murweng ‘memulai pada’, terbentuk dari {murwa + ing} ‘mulai pada’ 79 pranawing ‘terang di’, terbentuk dari {pranawa + ing} ‘terang di’ Kesemuanya itu merupakan persandian preposisi ing untuk menyingkat bunyi agar terkesan lebih indah. 74 …yen ta tamtama sumbaga wirotama prawira jayeng palugon. TKPP0585 ‘…jika prajurit melawan perwira utama berani menang akan kerja kerasnya.’ Data 80 wirotama ‘perwira utama’, terbentuk dari {wira + utama } ‘perwira utama’, data tersebut merupakan persandian khusus. 3. Antonim Antonim adalah kata yang berlawanan atau sering disebut lawan kata. Hal tersebut dapat diperhatikan dalam data berikut. 75 …, para tamu kakung saha putri, .... RTG101 ‘…, para tamu pria dan wanita, .…’ 76 Nalika samana ana titahing Gusti ingkang asipat jalu lan wanita …. RTG102 ‘Dahulu kala ada ciptaan Tuhan yang bersifat pria dan wanita….’ 77 … ana jejakakenya kekalih umiring tindake panganten putri, .… TKPP0586 ‘… ada perjakaperawan keduanya mengiringi perginya pengantin wanita, . …’ 78 Suruh yen dinulu seje lumah lawan kurepe, .… TKPP0588 commit to user ‘Sirih jika dilihat dengan seksama berbeda saat terbaring dan tengkurap, . ...’ 79 … jejer priya kang sawiji putri…. TKPP0588 ‘… bersebelahan pria yang satunya wanita….’ 80 … panganten sarimbit manunggal lair batine,…. TKPP0588 ‘…pengantin berdua menyatu lahir batinnya, .…’ 81 …singkep sindur ingkang awarni rekta miwah seta dene rama miwah ibu …. RTG102 ‘…pada bahu diberi selendang berwarna merah dan putih oleh bapak dan ibu ….’ 82 Heh kaki lan nini temanten, .… PAJL8585 ‘Heh kakek dan nenek pengantin, .…’ 83 … wilujeng ing donya tuwin akerat,…. TKPP05100 ‘… selamat di dunia dan akhirat, .…’ 84 Temanten putri dedege sedheng ora dhuwur ya ora cendhek…. SS0219 ‘Pengantin wanita tingginya sedang tidak tinggi ya tidak pendek ….’ 85 …mesem ngiwa mesem negen…. RTG104 ‘…tersenyum kekiri tersenyum kekanan….’ Dalam data 81 samapi 91 terdapat penggunaan antonim yaitu pada data 81 kakung ‘pria’ putri ‘wanita’ merupakan antonim mutlak, data 82 jalu ‘pria’ wanita ‘perempuan’ merupakan antonim mutlak, data 83 jejaka ‘perjaka’ kenya ‘perawan’ merupakan antonim mutlak, data 84 lumah ‘terlentang’ kurep ‘tengkurap’ merupakan antonim mutlak, data 85 priya ‘laki-laki’ putri ‘perempuan’ commit to user merupakan antonim mutlak, data 86 lair ‘lahir’ batin ‘batin’ merupakan antonim mutlak, data 87 rama ‘bapak’ ibu ‘ibu’ merupakan antonim hubungan, data 89 kaki ‘kakek’ nini ‘nenek’ merupakan antonim hubungan, data 99 donya ‘dunia’ akherat ‘akhirat’ merupakan antonim mutlak, 90 dhuwur ‘tinggi’ cendhek ‘pendek’ merupakan antonim kutub 91 ngiwa ‘kiri’ nengen ‘kanan’merupakan antonim kutub. 4. Sinonim Satu kata yang memiliki variasi nama lain yang banyak biasanya disebut sinonim. Fungsi dari sinonim adalah untuk a variasi kalimat, b menghindari pengulangan penggunaan kata, agar tidak monoton. Dalam PPJAS terdapat beberapa sinonim dapat dilihat dalam data berikut. 86 Temanten kakung nyawang sing putri, .… PAJL8584 ‘Pengantin pria melihat yang wanita, .…’ 87 Nalika samana ana titahing Gusti ingkang asipat jalu tanampi wanita. … TKPP0586 ‘Dahulu kala ada ciptaan Tuhan yang bersifat pria berpasangan dengan wanita ….’ 88 …, mila pantes kalamun akarya gawoking paningal langkung- langkung para jejaka …. SS0220 ‘…, maka pantas jika sebagai pengindah mata lebih-lebih para pria….’ 89 … jejer priya kang sawiji putri…. TKPP0588 ‘… bersebelahan pria yang satunya wanita….’ commit to user Dalam data 92 sampai data 95 terdapat penggunaan sinonim yaitu untuk menyebut pria dengan sinonim atau kata lain yang sepadan yaitu kakung ‘pria’ data 92, jalu ‘pria’ data 93, jejaka ‘pria’ data 94, priya ‘pria’ data 95. Penggunaan sinonim pada data 92 sampai 95 merupakan sinonim kata dengan kata. 90 Kawuryan sri panganten putri wus jengkar saking sasana rinengga, . … TKPP0586 ‘Terlihat pengantin wanita sudah meninggalkan tempat yang dihiasi, . …’ 91 Lampahe sri pinanganten ingapit wanita kekalih.… PAJL8582 ‘Jalannya pengantin diapit perempuan dua.…’ 92 … ana jejakakenya kekalih umiring tindake panganten putri, .… TKPP0586 ‘… ada priawanita keduanya mengiringi perginya pengantin wanita, . …’ 93 …, satunggal jejer wanodya. UMJGS94161 ‘…, satunya bersebelahan dengan wanita’ 94 … ingkang sawiji pawestri…. RGen101 ‘… yang satu wanita….’ Dalam data 96 sampai data 100 terdapat penggunaan sinonim yaitu untuk menyebut wanita dengan sinonim atau kata lain yang sepadan yaitu putri ‘wanita’ data 96, wanita ‘wanita’ data 97, kenya ‘wanita’ data 98, wanodya ‘wanita’ data 99, pawestri ‘wanita’ data 100. Sinonim yang digunakan adalah sinonim kata dengan kata. 95 …rama dalah ibu nun inggih ingkang hamengku gati…. SS0218 commit to user ‘…bapak dan ibu ialah yang berkepentingan….’ 96 …atmajanipun bapak saha ibu…. TKPP05100 ‘… anaknya bapak dan ibu….’ Pada data 101 dan 102 terdapat dasanama bapak yaitu rama ‘bapak’ pada data 101 dan bapak ‘bapak’ pada data 102. Sinonim yang digunakan merupakan sinonim kata dengan kata. Kata Yang Maha ‘Tuhan’ mempunyai sinonim antara lain Gusti Ingkang Murbeng Dumadi, Gusti Ingkang Mahawelas tuwin Mahaasih, Gusti Ingkang Mahaagung, Pangeran, Gusti Ingkang Mahamirah, Gusti Ingkang Maha hayu, Ywang Agung, Sang Kwaseng Gesang, Gusti Ingkang Maha Nasa, Gusti Ingkang Maha Kawasa. Sinonim ini merupakan sinonim frasa dengan frasa. Dapat diperhatikan dalam data dibawah ini. 97 …wus dumugi ana titahing Gusti Ingkang Murbeng Dumadi. RGen101 ‘… sudah sampai takdir dari penguasa Allah Yang Menguasai Takdir.’ 98 … hinaywan Gusti Ingkang Mahawelas tuwin Mahaasih. TKPP0589 ‘… direstui oleh Allah Yang Maha Mengasihi.’ 99 … dhuh Gusti Ingkang Mahaagung, .… RSad101 ‘… aduh Allah Yang Maha Agung, ….’ 100 …, linuberan sihing Pangeran, .… TKPP0591 ‘…, dipenuhi kasih oleh Allah, .…’ 101 Jroning manah among sumarah pasrah mring Gusti Ingkang Mahamirah, .... PAJL8582 commit to user ‘Dalam hati hanya menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Murah , ….’ 102 …, hinaywan dening Gusti Ingkang Maha hayu, .… TKPP0592 ‘…, direstui oleh Allah Yang Maha Selamat, .…’ 103 …nugrahaning Ywang Agung, .… TKPP05100 ‘…anugrah_Nya Yang Maha Agung, .…’ 104 …wasitaning Sang Kwaseng Gesang. TKPP05101 ‘…perkataan Yang Maha Hidup.’ 105 …wonten ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Nasa…. RTG102 ‘… kepada Allah Yang Maha Memberi’ 106 …saking rendhane Gusti Ingkang Maha Kawasa …. RSad101 ‘…dari kemurahan Allah Yang Maha Kuasa ….’ Dalam menyebut sinonim anak, terdapat beberapa sinonim yaitu ngger, siwi, atmaja, anak, sinonin ini merupakan sinonim kata dengan kata yang terdapat dalam data di bawah ini. 107 …dhuh ngger anakku…. RTG102 ‘…aduh nak anakku .…’ 108 …dauping putra siwi. TKPP0596 ‘…pertemuan anak anak.’ 109 …atmajanipun bapak saha ibu…. TKPP05101 ‘anaknya bapak dan ibu….’ 110 …dhaupipun anak kula sri temanten, ….UMJGS94167 ‘…bertemunya anak saya si pengantin, .…’ Dalam menyebut sinonim hati, terdapat beberapa sinonim yaitu driya, ati, tyas, wardaya, kalbu, manah, nala, sinonim seperti ini merupakan sinonim kata dengan kata yang terdapat dalam data di bawah ini. commit to user 111 …ambuka osiking driya…. TKPP0591 ‘…membuka kemauan hati….’ 112 …, dhasar merak ati, …. TKPP0596 ‘…memang menarik hati, ….’ 113 … sungkaweng tyas…. TKPP05100 ‘… sedih di hati….’ 114 …, jroning wardaya, …. TKPP0591 ‘…, dalam hati, .…’ 115 …, linambaran weninging penggalih miwah menebing kalbu, .… TKPP0588 ‘…, dilapisi jernihnya pikiran serta tenangnya hati, .…’ 116 Jroning manah…. PAJL8582 ‘Di dalam hati….’ 117 …, amila among sakedhep netra wus bangkit angusadani onenging nala, . … PTKK0590 ‘… walau hanya sekejap mata sudah mengobati kangen di hati, . …’ 5. Kata-kata Kawi Sehubungan dengan kata-kata arkhais dari bahasa Kawi yang dapat mendukung keindahan bahasa dalam panyandra penganten. Berikut akan disajikan analisis kata-kata Kawi yang merupakan kata benda, kata sifat dan kata kerja. Adapun dalam data sebagai berikut. Kata-kata Kawi yang termasuk ke dalam kelas kata benda terdapat dalam PPJAS sebagai berikut. 118 Sampating busana ingkang angemba busananing prameswari nata, . … TKPP0583 ‘Pakaian yang dikenakan seperti pakainnya raja, ….’ commit to user 119 Marma tumanduking raos ingkang dahat tumanem ing kalbu.TKPP0584 ‘Kasihan terhadap perasaan yang sangat tertanam di hati. ’ 120 Mubyar-mubyar busananing panganten kakung ingkang angemba busananing narpati, . … TKPP0585 ‘Bersinar-sinar pakaiannya pengantin pria seperti pakaian raja, .…’ 121 …, sembada ing driya…. UMJGS94157 ‘…, serba tercukupi di hati….’ 122 Enget marang ibu ingkang wus kuwawa dadya papaning yoga brata …. TKPP0590 ‘Ingat kepada ibu yang sudah kuat sebagai tempat bertapa….’ 123 …, kang datan liya momongan minangka rengganing wisma. TKPP0591 ‘…, yang tidak lain anak untuk memperindah rumah.’ Dalam data 124 sampai data 129 terdapat kosakata bahasa Kawi yang termasuk dalam kata benda, yaitu praweswarinata ‘raja’, kalbu ‘hati’, narpati ‘raja’, drya ‘hati’, yoga brata ‘tempat bertapa’, wisma ‘rumah’. Kata-kata dari bahasa Kawi tersebut dipergunakan dalam panyandra untuk memperoleh efek keindahan. Kata-kata Kawi yang masuk kelas kata sifat yang terdapat dalam PPJAS sebagai berikut. 124 Atela awarna kresna, .… UMJGS94158 ‘Petutup kepala berwarna hitam, .…’ 125 …, amila among sakedhep netra wus bangkit angusadani onenging nala, . … TKPP0590 ‘… walau hanya sekejap mata sudah mengobati kangen di hati, . …’ commit to user 126 Satemah hanambahi kawibawaning putra panganten sekalian ingkang katinggal pekik …. SS0214 ‘Di sana menambah kewibawaan pengantin berdua yang terlihat cantik dan tampan ….’ 127 Sadaya samsya sulistya…. UMJGS94163 ‘Semuanya semakin cantik….’ Dalam data 130 sampai data 133 terdapat kosakata bahasa Kawi yang termasuk dalam kata sifat, yaitu kresna ‘hitam’, oneng ‘kangen’ pekik ‘tampan’, sulistya ‘cantik’. Kata-kata dari bahasa Kawi tersebut dipergunakan dalam panyandra untuk memperoleh efek keindahan. Dalam data 130 sampai data 133 sudah jarang sekali digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pada saat sekarang kata-kata Kawi sudah banyak digantikan oleh bahasa Jawa baru. Seperti sulistya ‘cantik’ masyarakat sekarang lebih mengenal ayu ‘cantik’. Maupun juga dengan kata-kata yang lain. 6. Afiksasi Afiksasi arkhais dalam PPJAS bertujuan untuk mebuat kata, frasa, kalimat menjadi lebih estetis. PPJAS memanfaatkan berbagai afiksasi, yaitu: Prefiks {a-} 128 Kebayaknya awarni langking…. ‘pakaiannya berwarna hitam ….’SS0220 Berasal dari kata {a-} warni Aj ‘warna’, awarni Aj. ‘berwarna’ 129 ...angudi karukunan…. SS0221 ‘…membangun kerukunan….’ commit to user Berasal dari kata {a-} ngudi V ‘bangun’, angudi V. ‘membangun’ 130 …anemu godha rencana. PAJL8579 ‘…mendapatkan godaan.’ Berasal dari kata {a-} temu V ‘bertemu’, anemu V. ‘mendapatkan’ 131 …mesem apait madu. PAJL8584 ‘…tersenyum sepahit madu.’ Berasal dari kata {a-} pait Aj ‘pahit’, apait Aj. ‘sepait’ Konfiks {pa-} D {+ ing} 132 …panganthining panganten putri ingkang pinarangan dening ibu …. ‘…penggandeng pengantin wanita yaitu oleh ibu….’ TKPP0584 Berasal dari kata {pa-} kanthi V ‘gandeng’{+ing}, panganthining N ‘penggandeng’ 133 … sarana pambukaning rasa.…‘…sarana pembuka rasa….’ RTG102 Berasal dari kata {pa-} buka V ‘buka’{+ing}, pambukaN ‘pembuka’ 134 Kasigeg panindaking upacara bubak kawah, .… ‘Usailah pelaksanaan upacara bubak kawah, ….’TKPP05102 Berasal dari kata {pa-} tindak V ‘pergi’{+ing}, panindakingN ‘pelaksanaan’ commit to user 135 …panguwasaing Gusti ingkang maha wikan tresna kaliyan asih…. ‘…kekuasaan Allah Yang Maha mengetahui kasih dan saya ng….’ RTG103 Berasal dari kata {pa-} kuasa Aj ‘kuasa’ {+ ing}, panguasaing N ‘penguasa’ 136 …minangka pabarisaning ingkang yayah minangka tanda yekti putra pinanganten …. ‘…sebagai barisan seperti pertanda benar- benar nyata pengantin….’ RGen101 Berasal dari kata {pa-} barisan V ‘barisan’ {+ ing}, pabarisaninging N ‘barisan’ Konfiks {ka-} D {+ing} 137 … kaparenging rama ibu …. ‘… diperbolehkan oleh bapak ibu….’TKPP05101 Berasal dari kata {ka-} pareng Aj ‘boleh’{+ing}, kaparengingN. ‘diperbolehkan oleh’ Konfiks {ka- }D { –an} 138 Agung ateges kebak ing kaendahan…. ‘Agung berarti penuh dengan keindahan….’ TKPP0585 {ka-} endah ‘indah’ Aj{-an}, kaendahan N ‘keindahan’. 139 …ing kawibawan luhur, ‘…di kewibawaan tinggi’ TKPP0585 {ka-} wibawa ‘wibawa’ Aj{-an}, kawibawan N ‘kewibawaan’ commit to user 140 …ing kalenggahan punika, .… ‘…pada kehadiran ini, .…’ TKPP0592 {ka-} lenggah ‘duduk’ V{-an}, kalenggahan N ‘kehadiran’ 141 …kasarasan, kawasisan, katrampilan, kagunan, miwah kasusilan …. ‘…kesehatan, kepintaran, ketrampilan, kegunaan, serta kelakuan dan perkataan yang baik, . …’ TKPP05101 {ka-} saras ‘sehat’ Aj{-an}, kasarasan N ‘kesehatan’ {ka-} wasis ‘pintar’ Aj{-an}, kawasisan N ‘kepintaran’ {ka-} trampil ‘terampil’ Aj{-an}, katrampilan N ‘ketrampilan’ {ka-} guna ‘guna’ Aj{-an}, kagunan N‘kepandaian’. {ka-} susila ‘tingkah laku’ Aj{-an}, kasusilan N ‘kesantunan’ 142 …lumuntur kanugrahan ira. ‘…mendapatkan berkah-Nya’ TKPP05102 {ka-} nugraha ‘anugrah’ Aj{-an}, kanugrahan N ‘berhakkemurahan’ 143 ...ngantos sacekapipun pahargyan ing kalenggahan punika. ‘…sampai selesai acara resepsi di waktu ini.’ RTG103 {ka-} lenggah ‘duduk’ V{-an}, kalenggahan N ‘di waktu ini’ commit to user Infiks { –um-} 144 …tumanem ing kalbu, .… ‘…tertanam di hati, .…’ TKPP0584 Asal kata { –um-} tanem ‘tanam’, tumanem ‘tertanam’ 145 Katitik jroning lumampah kawuryan hangarah-arah, …. ‘Dianggap dalam berjalan terlihat berhati-hati, ….’ UMJGS94162 Asal kata { –um-} lampah ‘jalan’, lumampah ‘berjalan’ 146 Wus dumugi wahyaning…. ‘Sudah sampai waktunya….’ TKPP0586 Asal kata { –um-} dugi ‘sampai’, dumugi ‘sampai’ 147 …ingkang sumedya anetepi jejering ngagesang, .… ‘…yang berniat melaksanakan garisnya hidup, ….’ TKPP0586 Asal kata { –um-} sedya ‘niat’, sumedya ‘berniat’ 148 …, laju tumuju sasana busana…. ‘…, langkah mengarah tempat berganti pakaian….’PAJL8583 Asal kata { –um-} tuju ‘arah’, tumuju ‘mengarah’ 149 Tumetesing waspa tumiba pangkone ingkang rama ibu. ‘Tetesan air mata berjatuhan di pangkuan bapak ibu.’TKPP0589 Asal kata { –um-} tiba ‘jatuh’, tumiba ‘berjatuhan’ commit to user 150 …wahyu tumulung, .… ‘…wahyu pertolongan, ….’ TKPP05101 Asal kata { –um-} tulung ‘tolong’, tumulung ‘pertolongan’ 151 …kadya widodari tumurun…. ‘…bagaikan bidadari yang turun….’RTG101 Asal kata {-um-} turun ‘turun’, tumurun ‘turun’ 152 … wus dumugi wahyaning mangsa…. ‘…sudah sampai pada waktunya….’ RTG102 Asal kata {-um-} dugi ‘sampai’, dumugi ‘sampai pada’ Infiks { –in-} 153 …, pindha cengkir gadhing piningit, .… ‘…, seperti buah kelapa yang masih kecil dikarantina . …’ TKPP0583 Asal kata {-in-} pinggit ‘karantina’, dipingit ‘dikarantina’ 154 …, sarta pinilih suruh ingkang matemu rose, .... ‘…, serta dipilih sirih yang bertemu rantingnya , ….’ TKPP0588 Asal kata {-in-} pilih ‘pilih’, pinilih ‘dipilih’ 155 …, nanging ginigit padha rasane, .... ‘…, tetapi digigit sama rasanya , ….’ TKPP0588 Asal kata {-in-} gigit ‘gigit’, ginigit ‘digigit’ 156 …, cinandra kadya mutiara rinonce. ‘…, diceritakan seperti disulami mutiara.’ TKPP0589 Asal kata {-in-} ronce ‘sulam’, rinonce ‘disulami’ commit to user 157 Siyang pantaraning ratri ingkang ginalih among sang ayu, . … ‘Siang malam yang dipikirkan hanya si cantik, .…’ TKPP0593 Asal kata {-in-} galih ‘pikiran’, ginalih ‘dipikirkan’ 158 …, sinulam benang kencana, .… ‘…, disulam benang emas, . …’UMJGS94159 Asal kata {-in-} sulam ‘sulam’, sinulam ‘disulam’ 159 Palarapaning panganten putri sinungging pepaes awarna kresna, . … ‘Kening pengantin wanita digambari gambar berwarna hitam , ….’ TKPP0595 Asal kata {-in-} sungging ‘gambar’, sinungging ‘digambari’ 160 …, sineseg ing sarana kang sarwa manik, …. ‘…, dipenuhi pakaian yang serba intan , ….’ TKPP0595 Asal kata {-in-} seseg ‘penuh’, sineseg ‘dipenuhi’ 161 …, tinilar ing garwa, .… ‘…, ditinggal suami, ….’ TKPP0599 Asal kata {-in-} tilar ‘ditinggal’, tinilar ‘ditinggal’ 162 Tinampi samadinira, .… ‘Diterima doannya, ….’ TKPP05101 Asal kata {-in-} tampi ‘terima’, tinampi ‘diterima’ commit to user 163 …dumatheng pinanganten sekaliyan. ‘…kepada pengantin berdua.’ RTG102 Asal kata {-in-} panganten ‘pengantin’, pinanganten ‘pengantin’ Sufiks { –ira} 164 …dhaupira wus pinasthi dadi pasanganira. … ‘…pertemuannya sudah pasti jadi pasangannya….’ TKPP0588 Asal kata dhaup V ‘bertemu’ {-ira}, dhaupira ‘pertemuannya’ N 165 …gandanira arum ngebegi ing pahargyan. ‘…aromanya harum memenuhi tempat resepsi. ’ UMJGS94156 Asal kata ganda N ‘aroma’ {-ira}, gandanira ‘aromanya’ N 166 …Rara Dewi Semangkin atmajanira Sri Sultan Drawa ing Kalinyamat, . … ‘…Dewi Semangkin anaknya Sri Sultan Drawa di Kalinyamat,…’ TKPP0597 Asal kata atmaja N ‘anak’ {-ira}, atmajanira ‘anaknya’N 167 …, yeka tejanira sang Panji Asmarabangun, .… ‘…, yaitu ketampanannya Panji Asmarabangun,. …’ TKPP0599 Asal kata teja Aj ‘tampan’ {-ira}, tejanira ‘ketampanannya’ N commit to user 168 …, pakartinira mangkana yekti…. ‘…, pekerjaannya seperti itu nyata….’ TKPP05100 Asal kata pakarti N ‘perbuatan’ {-ira}, pakartinira ‘perbuatannya’ N 169 …lulus raharja lampahira…. ‘…selamat perjalananya….’ RSad101 Asal kata lampah V ‘jalan’ {-ira}, lampahira ‘perjalanannya’ V

C. Gaya Bahasa