commit to user
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Deskripsi  hasil  analisis  pada  bab  IV  ini  merupakan  inti  dari  pengkajian PPJAS  Suatu  Tinjauan  Stilistika,  yang  meliputi    i  aspek-aspek  bunyi,  ii
pilihan kata dan iii kajian gaya bahasa.
A. Aspek-aspek Bunyi
Dalam  PPJAS  bahasa  yang  digunakan  adalah  berbeda  dengan  bahasa sehari-hari. Hal itu dilakukan oleh seorang pambiwara untuk menimbulkan nuansa
ekspresi  estetis,  rasa  indah  agar  lebih  menarik  dibaca  dan  didengar.  Bahasa tersebut  sering  disebut  basa  rinengga
‘bahasa  indah’.  PPJAS  banyak menggunakan  purwakanthi
‘pengulangan bunyi’. Dalam PPJAS ditemui ada tiga kekhususan  purwakanthi
‘pengulangan  bunyi’,  yaitu  asonansi  atau  purwakathi swara
‘pengulangan  bunyi  vokal’,  purwakanthi  sastra  ‘pengulangan  bunyi konsonan’  dan  purwakanthi  lumaksita  ‘pengulangan  kata  atau  suku  kata  yang
telah digunakan pada bagian sebelumnya’.
1. Purwakanthi swara ‘asonansi’
Jumlah  vokal  bahasa  Jawa  ada  tujuh  vokal,  dengan  perlambangan  yang dipakai adalah a, i, u, e, ê, o, dan O. Sandhangan swara atau aksara swara
‘vokal’ ada enam yaitu legena
a, wulu …i  i , suku …u  u, taling [… é,
taling tarung [ …o o, dan pepet …e ê .
39
commit to user
Hasil  analisis  data  purwakanthi  swara  dalam  PPJAS  adalah  sebagai berikut.
01
Panganten  kakung  angagem  makutha  awarna  kresna….
TKPP0595 ‘ Pengantin pria menggenakan penutup kepala berwarna hitam….’
Pada data 07 merupakan bentuk pengulangan bunyi vokal a. Perulangan
bunyi  vokal  a  pada  suku  kata  awal  dan  suku  kata  tengah  pada  kata  panganten ‘pengantin’,  angagem  ‘menggenakan’,  serta  awarna  ‘berwarna’.  Sedangkan
perulangan  vokal  a  yang  terdapat  pada  suku  kata  awal  yaitu  pada  kata  kakung ‘pria’ dan makutha ‘penutup kepala’.
02
Kumenyar  mawa  praba,  kentar-kentar  winar  ganda  wida,  ….
RTG102 ‘Bersinar dengan sorotan, bertebaran aroma wewangian, ….’
Pada  data  08  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal  O. Perulangan  bunyi  pada  suku  kata  awal  dan  suku  kata  akhir  terdapat  pada  kata
mawa ‘membawa’,  praba  ‘sorot’  serta  ganda  ‘aroma’.  Sedangkan  perulangan
yang terjadi pada suku kata akhir saja terdapat pada kata wida
‘wewangian’.
03
Sumirat  ambabar  teja  maya,  saya  dangu  saya  cetha,  .…
TKPP0584 ‘Terlihat banyak sorotan samar, semakin lama semakin jelas, ….’
04
…, lulus raharja, sirna saliring rubeda. TKPP0589
‘…, berakhir dengan selamat, tanpa halangan.’ 05
…,  saksana  ambuka  osiking  driya  denira  sumengka  pangawak braja,
…. TKPP0591 ‘…,  segera  menggetahui  gerak-gerik  hatinya  akan  menambah
keberanian, ….’
commit to user
Pada  data  09  sampai  11  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal
O.  Perulangan  bunyi  pada  suku  kata  akhir  terdapat  pada  kata  teja
‘sorotan’,
maya ‘samar’,  saya ‘semakin’, cetha ‘jelas’,  raharja ‘selamat’,  sirna ‘hilang’,
rubeda ‘halangan’,  saksana  ‘segera’,  ambuka  ‘memmbuka  mengetahui’,  driya
‘hati’, denira ‘dirinya’, sumengka ‘berani’, braja ‘senjata’.
06
…, rinasa saya karasa. TKPP0593
‘…, dirasakan semakin terasa.’ Pada  data  12  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal  O.
Perulangan  bunyi  pada  suku  kata  tengah  dan  suku  kata  akhir  terdapat  pada  kata
rinasa ‘dirasakan’, saya ‘semakin’,  karasa ‘terasa’.
07
…,  linambaran  weninging  penggalih  miwah  menebing  kalbu,  ….
TKPP0588 ‘…, dilapisi bersihnya pikiran serta tenangnya hati, ….’
08
…, sulistya ing warni, mumpuni ing kardi, dhasar merak ati, atur panembahe  ing  Gusti,  angrungkebi  jejering  wanita  jati,  .
… TKPP0596
‘…,  cantik  sekali,  menguasai  tugasnya,  sungguh  menarik  hati, sujudnya  kepada  Tuhan,  mengetahui  kodratnya  sebagai  wanita
sesungguhnya, . ...’
Pada  data  13  dan  14  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal  i.
Perulangan  bunyi  vokal  i  terdapat  pada  suku  kata  akhir  pada  kata  weninging ‘bersihnya’, penggalih ‘pikiran’, menebing ‘tenangnya’, warni ‘beraneka macam’,
mumpuni ‘menguasai’,  kardi  ‘tugas’,  ati  ‘hati’,  Gusti  ‘Tuhan’,  angrungkebi
‘menggetahui’, wanita jati ‘wanita sesungguhnya’.
commit to user
09
… pepaes awarna kresna, ireng, meles, menges, anjanges pantes.
TKPP0595 ‘…  gambar  di  kening  berwarna  hitam,  hitam,  pekat,  pekat,  pekat
sekali dan pantas.’
Pada data 15 merupakan bentuk pengulangan bunyi vokal e. Perulangan
bunyi  vokal  e  terdapat  pada  suku  kata  akhir  yaitu  kata  pepaes
‘gambar  di
kening’. Pada suku kata tengah pada kata kresna ‘hitam’ dan ireng ‘hitam’, dan pada suku kata awal pada kata meles
‘hitam pekat’ dan menges ‘hitam pekat’.
10
…, asri dinulu kadi wredhu lumaku ing wanci dalu. TKPP0596
‘ …enak dilihat seperti berjalan pelan diwaktu malam.’ Pada  data  16  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal  u.
Perulangan bunyi vokal  u terdapat pada suku kata akhir  yaitu pada kata  dinulu ‘dilihat’,  wredu ‘pelan’,  lumaku ‘berjalan’, dalu ‘malam’.
11
… ana mudha tumaruna lumaksana jajar kalih …. TKPP0594
‘… ada pemuda berjalan bersebelahan ….’ Pada  data  17  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  vokal  u.
Perulangan  bunyi  vokal  u  terdapat  pada  suku  kata  awal  yaitu  pada  kata  mudha ‘muda’, tumaruna ‘muda’,  lumaksana ‘berjalan’.
2. Purwakanthi Sastra ‘Aliterasi’
Bunyi konsonan atau kakofoni k, p, t, s, f merupakan bunyi ringan, kecil dan tinggi. Bunyi konsonan b, d, g, z, v, w adalah bunyi berat. Kombinasi bunyi-
bunyi  vokal  a,  i,  u,  è,  o,  ê,  bunyi-bunyi  voiced ‘konsonan bersuara’ b, d, g, j
dan  bunyi  liquida  r,  l  bunyi  aspira  s,  h  dan  bunyi  sengau  m,  n,  ng,  ny menimbulkan bunyi merdu dan berirama.
commit to user
Aliterasi dalam PPJAS sangat banyak dan menyebar hampir dalam setiap panyandra. Hal tersebut dapat diperhatikan dalam data di bawah ini:
12
Katon  kambang-kambang  kumambanging  sekar  triwarna  kang aneng jro bokor kencana, .
… TKPP0588 ‘Terlihat mengapung mengapungnya bunga tiga warna yang berada
di dalam wadah emas, ….’ 13
… kadi kelem karoban ing memanis, .… TKPP0591
‘… seperti tenggelam di keindahan,….’ 14
… kasarasan, kawasisan, katrampilan, kagunan, miwah kasusilan
satatakramanipun, …. TKPP05 ‘… kesehatan, kepintaran, ketrampilan, kepandaian, serta kesopan
santunan, . …’
15
Obah datan krasa kapenak, …. TKPP0593
‘Gerak tidak terasa enak, ….’ Pada  data  18  sampai  21  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi
konsonan k. Perulangan bunyi konsonan k terdapat pada awal kata yaitu pada kata
k aton
‘terlihat’,
k ambang-kambang
‘mengapung’,
k umambanging
‘mengapungnya’, kang ‘yang’, kencana ‘emas’, kadi ‘seperti’, kelem ‘tenggelam’, k
aroban
‘tenggelam’,  kasarasan  ‘kesehatan’,  kawasisan  ‘kepinteran’, k
atrampilan
‘ketrampilan’, kagunan ‘kepandaian’, kasusilan ‘kesopanan’, krasa ‘terasa’, kapenak ‘enak’.
16
…tatag tangguh tanggon, …. TKPP0585
‘…tanpa ragu kuat dan bisa diandalkan, .…’ 17
Dupi wus tinata titi tataning wigati, .… TKPP0585
commit to user
‘Ketika  sudah  dipersiapkan  dengan  hati-hati  waktu  yang  penting, .
…’ Pada  data  22  sampai  23  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi
konsonan t. Perulangan bunyi konsonan t terdapat pada awal kata yaitu pada kata
t atag
‘tanpa  ragu’,  tangguh  ‘kuat’,  tanggon  ‘bisa  diandalkan’,  tinata ‘dipersiapkan’, titi ‘serba hati-hati’, tataning ‘waktu’,  wigati ‘penting’.
18
Kadya  asung  pepuji  pangastuti  mring  penganten  kekalih  .…
TKPP0586 ‘Seperti memberikan doa restu kepada kedua pengantin .…’
Pada  data  24  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  p.
Perulangan  bunyi  konsonan  p  terdapat  pada  awal  kata  yaitu  pada  kata  pepuji ‘doa’, pangastuti ‘restu’, dan penganten ‘pengantin’.
19
… napak tilas sang sujana sarjana…. TKPP0598
‘…meniru orang yang jujur pintar….’ 20
Kautamening sang subamanggala saya ngalela, .… TKPP0594
‘Kelebihan pemimpin jalannya kirab semakin terlihat jelas, .…’ Pada  data  25  sampai  26  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi
konsonan  s.  Perulangan  bunyi  konsonan  s  terdapat  pada  awal  kata  yaitu  pada
kata  sang ‘orang’,  sujana  ‘jujur’,  sarjana  ‘pintar’,  subamanggala  ‘pemimpin
jalannya kirab
’ dan saya ‘semakin’.
Pada  data  18  sampai  26  perulangan  konsonan  k,  t,  p,  s  merupakan bunyi ringan, kecil dan tinggi.
21
Pralampita  kembar  tresnane,  kembar  bibit,  bebet,  bobote.
TKPP0596 ‘Perlambang sama kasihnya, sama bibit, bebet, bobotnya.’
commit to user
Pada  data  27  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  b.
Perulangan  bunyi  konsonan  b  terdapat  pada  awal  kata  yaitu  pada  kata  bibit ‘bibit’, bebet ‘bebet’, bobote ‘bobotnya’.
22
…, gilig golong gegelengane, .…TKPP0598
‘…,  sudah  matang  pemikirannya  berkumpul  jadi  satu keingginannya, .
…’ Pada  data  28  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  g.
Perulangan bunyi konsonan g terdapat pada awal kata dan akhir kata yaitu pada
kata  gilig ‘matang  pikiranya’,  golong  ‘sudah  berkumpul  jadi  satu’,  serta
pengulangan  yang  terdapat  pada  suku  kata  awal  dan  tengah  adalah  kata
g egelengane
‘keingginannya’.
23
…, lebda marang adi luhung endah edining budaya. TKPP0599
‘…, menguasai terhadap kebaikan keluhuran budaya.’ Pada  data  29  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  d.
Perulangan  bunyi  konsonan  d  terdapat  pada  suku  kata  tengah  yaitu  pada  kata
lebda ‘menguasai’,  adi  ‘baik’,    endah  ‘bagus’,    edining  ‘keluhuran’,    budaya
‘budaya’.
24
…, miwah wulan dalah warsa winanci, .… TKPP05101
‘…, dan bulan serta tahun ditentukan, .…’ Pada  data  30  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  w.
Perulangan  bunyi  konsonan  w  terdapat  pada  awal  kata  yaitu  pada  kata  wulan ‘bulan’, warsa ‘tahun’, winanci ‘ditentukan’.
25
…,  jejeg  jumangkah,  jajag  jumujug  kang  jinangka,  .…
TKPP05102
commit to user
‘…, lurus melangkah, sesuai tujuan yang dikehendaki, .…’ Pada  data  31  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  j.
Perulangan bunyi konsonan j terdapat pada awal kata yaitu pada kata jumangkah ‘melangkah’,    jajag  ‘tujuan’,    jinangka  ‘dikehendaki’.  Sedangkan  perulangan
konsonan  j  yang  terdapat  pada  suku  kata  awal  dan  tengah  adalah  kata  jejeg ‘lurus’, jumujug ‘langsung ketempat tujuan’.
26
Marbuk arum amrik minging gandanya, .… TKPP0599
‘Semerbak harum sekali aromanya, .…’ Pada  data  32  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi  konsonan  r.
Perulangan bunyi konsonan r terdapat pada tengah kata yaitu pada kata marbuk ‘semerbak’, arum ‘harum’, dan amrik ‘harum sekali’.
27
Linali-lali saya ngalela, .… TKPP0593
‘Dilihat-lihat semakin terlihat jelas, .…’ 28
…., lila lamun luluh lana. TKPP0599
‘…, rela apabila hancur menyatu jadi satu.’ 29
…,  anggung  lumantar,  lumintir,  miwah  lumuntur  kanugrahanira.
TKPP05102 ‘… selalu diberi jalan, tanpa henti, serta diturunkan anugerah-Nya.’
Pada  data  33  sampai  35  merupakan  bentuk  pengulangan  bunyi konsonan l. Perulangan bunyi konsonan l terdapat pada awal kata dan tengah kata
yaitu  pada  kata  Linali-lali ‘dilihat-lihat’,  ngalela  ‘jelas’,  lila  ‘rela’,  lamun
‘apabila’,  luluh  ‘hancur’,  lana  ‘menjadi  satulestari’,  lumantar  ‘jalan’,    lumintir ‘tanpa henti’, serta lumuntur ‘hilang’.
Konsonan  b,  g,  d,  w  merupakan  bunyi  berat.  Sedangkan  konsonan  r,  l merupakan bunyi liquida.
commit to user
3. Purwakanthi Lumaksita ‘Pengulangan’
Purwakanthi  lumaksita  yaitu  pengulangan  berdasarkan  persamaan  kata, suku  kata  akhir  dengan  suku  kata  awal  yang  bertuturan  atau  persamaan  huruf
akhir dengan huruf awal yang berturut-turut dalam suatu baitbaris tembang untuk memberi kesan estetis.
Dalam PPJAS purwakanthi lumaksita dapat dilihat pada data. 30
Mubyar-mubyar  busananing  panganten  kakung  angemba busananing
narpati, . … TKPP0585
‘ Bercahaya pakaian pengantin lelaki seperti pakaian raja, …’
Pada  data  36  adanya  perulangan  bunyi  kata  yaitu  kata  busananing
‘pakaian’.
31
Sapa tambuh sapa weruh, .… UMJGS94160
‘Siapa yang mengerti siapa yang mengetahui, .… ’ 32
Saya  caket  saya  caket  saya  ngalela  tempuking  catur  netra,  .…
RTG102 ‘Semakin  dekat  semakin  dekat  semakin  jelas  pertemuan  empat
mata, . …’
Data 37 dan 38 terdapat perulangan bunyi kata yaitu kata sapa
‘siapa’
pada data 37 serta kata saya ‘semakin’ dan caket ‘dekat’ pada data 38.
33
Saksana kumlawe astane panganten putri sarwi ambalang gantal mring  kakung,  ingkang  sinastan  gondhang  kasih,  datan  sarana
panganten kakung  gya  gumantya  ambalang  gantal  ingkang
sinastan gondhang tutur. TKPP0587 ‘Segera  melambai  tangan  pengantin  wanita  serta  melempar  sirih
yang  diikat  kepada  pengantin  pria,  yang  berarti  dua  hal  yang berbeda  menjadi  satu,  tidak  ketinggalan  pengantin  pria  segera
commit to user
membalas melempar sirih yang diikat  yang berarti perkataan  yang berbeda menjadi satu.
’ Pada  data  39  terdapat  pengulangan  bunyi  kata  dan  perulangan  frasa,
yaitu  pengulangan  kata  panganten ‘pengantin’,  dan  kakung  ‘pria’,  perulangan
frasa ambalang gantal
‘melempar sirih yang diikat’.
34
…, sapecak maju sapecak noleh, .… PAJL8579
‘…, selangkah kedepan selangkah melihat kesamping, .…’ 35
Mesem ngiwa mesem nengen, .… PJAL8581
‘Senyum kekanan senyum kekiri, .…’ 36
Ing  wuri  para  putri  dhomas  sumusul  para  kulawangsane  sri
penganten, . … SS0221
‘Di belakang para wanita pengawal pengantin diikuti para keluarga pengantin, .
…’ 37
Kembar  busanane,  kembar  baguse,  kembar  dedege,  kembar
ngengrenge. PAJL8580 ‘Sama pakaiannya, sama tampannya, sama postur tubuhnya, sama
gagahnya .’
38
…hanglarapaken  besan  sutresna  saking  wisma  busana  tumuju wonten telenging wisma pahargyan, RTG103
‘…mengantarkan orang tua pengantin laki-laki dari tempat berganti pakaian menuju ke ruang pesta,
’ 39
…,  sangsaya  ngenguwung  prabane,  sangsaya  mancorong guwayane, sangsaya manteb panggalihe, .
… TKPP0597 ‘…,  semakin  bertebaran  sorotnya,  semakin  terlihat  tingkahnya,
semakin mantab pikirannya, . …’
40
…sakedhap kandep sakedhap lumaku…. RTG101
‘…sebentar berhenti sebentar berjalan….’
commit to user
Data 40 sampai 46 adanya pengulangan bunyi kata yaitu pada data 40
kata sapecak ‘selangkah’. Data 41 mesem ‘senyum’, data 42 para ‘para’, data
43 kembar ‘sama’, 44 wisma ‘rumah’, kata sangsaya ‘semakin’ pada data 45
serta kata sakedhap
‘sebentar’ pada data 46.
B. Diksi