4.4. Analisis Metode Cutting Plane
Permasalahan di atas dapat diformulasikan ke dalam program integer dan dapat diselesaikan dengan metode cutting plane.
Dari permasalahan diperoleh :
Fungsi tujuan : Maksimum :
atau x 1.000
Fungsi kendala : 1.
Kendala dari persediaan bahan baku.
2. Kendala dari jumlah permintaan.
3. Kendala dari ketersediaan tenaga kerja.
4. Kendala dari kapasitas mesin.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk standarnya menjadi :
Fungsi tujuan : Maksimum :
atau x 1.000
Fungsi kendala :
Proses pengerjaan dengan menggunakan metode cutting plane dari pembahasan permasalahan di atas dapat dilihat di lampiran 1 - lampiran 5
halaman 30 - halaman 52.
Usulan pemakaian komposisi produk optimal dari penulis ditampilkan pada tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Usulan Pemakaian Komposisi Produk Optimal Sumber Daya
Persediaan Pemakaian Komposisi Produk
Perusahaan Usulan
1. Bahan Baku
a. Rangka Kawat Per
b. Busa
c. Hardpad
d. Kain Quilting
206,4 170,5
100,5 300,25
190,44 152,352
76,176 253,92
206,4 165,12
82,56 275,2
2. Waktu Tenaga Kerja
30.000 15.870
17.200 3.
Waktu Mesin 12.000
7.859 8.520
Usulan jumlah produksi optimal dari penulis ditampilkan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Usulan Jumlah Produksi Optimal Produksi
Permintaan Pasar
Tipe Produk Perusahaan
Usulan A
140 155
155 B
152 160
167 C
155 170
170
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan belum dapat menentukan pemakaian komposisi produk secara optimal sehingga produk yang
dihasilkan untuk masing-masing tipe belum optimal. Untuk itu, dibutuhkan usulan pemakaian komposisi produk yang optimal sehingga produk yang dihasilkan
diharapkan optimal. Di samping itu, keuntungan yang akan diperoleh perusahaan diharapkan maksimal. Dengan demikian, tujuan utama perusahaan diharapkan
tercapai.
Produksi untuk tipe A adalah 140 x Rp. 339.000 = Rp. 47.460.000, untuk tipe B adalah 152 x Rp. 547.000 = Rp. 83.144.000, dan untuk tipe C adalah 155 x
Rp. 766.000 = Rp. 118.730.000 sehingga total keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah Rp. 249.334.000. Sedangkan hasil pembahasan dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan metode cutting plane dari permasalahan jumlah produksi yang optimal bagi PT. Budi Raya Perkasa dengan kendala bahan baku yang tersedia,
jumlah permintaan, ketersediaan tenaga kerja, dan kapasitas mesin, yaitu tipe A, B, dan C berturut-turut adalah 155 unit, 160 unit, dan 170 unit dengan keuntungan
Rp. 270.285 x 1.000 = Rp. 270.285.000. Jadi, selisih keuntungannya adalah Rp. 20.951.000.
Pembahasan masalah
di atas
tidak mempertimbangkan
faktor ketidakpastian. Di samping itu, asumsi data setiap tahun sama sehingga tidak
dapat digunakan sebagai acuan peramalan forecasting.
Metode cutting plane diharapkan mampu mengoptimalkan jumlah produksi pada perusahaan tersebut. Selain itu, dalam pengerjaannya metode
cutting plane cukup efektif karena dapat mempersingkat perhitungan. Penambahan batasan gomory pada metode cutting plane secara efektif akan
menyingkirkan beberapa ruang penyelesaian yang tidak berisi titik bilangan bulat yang layak, tetapi tidak pernah menyingkirkan satupun titik bilangan bulat yang
layak. Dalam mencari solusi optimal integer secara manual, metode cutting plane memerlukan waktu yang lebih efisien karena metode ini hanya fokus pada solusi
yang masih bernilai pecahan.
Adapun kelemahan dari metode cutting plane itu sendiri karena tidak mempertimbangkan faktor ketidakpastian sehingga metode cutting plane kurang
efektif. Secara faktual, faktor ketidakpastian perlu dipertimbangkan. Apabila mempertimbangkan faktor ketidakpastian maka diharapkan dapat hasil yang lebih
baik. Selain itu, perhitungan metode cutting plane memungkinkan terjadinya iterasi siklik iterasi berulang-ulang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan