Wulandari. 2014 PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Perlakuan terhadap variabel bebas hasilnya
dilihat pada variabel terikat. Perlakuan dalam penelitian ini adalah Problem-Based Learning, sedangkan aspek yang diukurnya adalah kemampuan koneksi
matematis siswa SMA. Idealnya, penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian eksperimen. Akan tetapi, pengambilan sampel secara acak sulit
dilakukan sebab siswa telah dikelompokkan di dalam kelas-kelas yang heterogen oleh pihak sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini hanya dilakukan secara acak
kelas, bukan secara acak siswa. Dengan demikian, metode yang digunakan adalah teknik kuasi eksperimen.
Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Menurut Russefendi 1994: 47, kelompok kontrol non-ekivalen
tidak berbeda dengan kelompok kontrol pretes-postes, kecuali pada pengelompokkan subjek penelitian. Subjek penelitian pada kelompok kontrol non-
ekuivalen tidak kelompokkan secara acak. Adapun desain kelompok kontrol non- ekuivalen pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: : PretesPostes
X
1
: Pembelajaran menggunakan Problem-Based Learning X
2
: Pembelajaran menggunakan metode ekspositori ---- : Subjek tidak dikelompokkan secara acak
X
1
X
2
Desain penelitian tersebut menunjukkan bahwa penelitian diawali dengan pemberian pretes tes awal terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kemudian setelah diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda di kedua kelas siswa diberikan postes tes akhir. Perbedaan hasil pretes dan postes diasumsikan
merupakan efek dari eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung yang terdiri dari
enam kelas, yaitu kelas XI-1 sampai dengan kelas XI-6 tahun ajaran 20122013 semester genap.
2. Sampel
Menurut Arikunto, sampel merupakan wakil dari populasi yang akan diteliti Anen, 2012: 26. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
cara purposive sampling, yaitu cara pengambilan subjek penelitian bukan berdasarkan strata, random atau daerah, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, pengambilan sampel tidak mungkin dapat dilakukan secara acak. Sekolah telah mengelompokkan siswa ke
dalam 6 kelas sedemikian rupa sehingga setiap kelas memiliki karakteristik yang hampir sama. Peneliti diberikan dua kelas untuk dijadikan sampel yang dapat
mewakili populasi, yaitu kelas XI-4 dan XI-5. Kelas XI-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-4 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat
perlakuan berupa pembelajaran Problem-Based Learning, sedangkan kelas kontrol pembelajarannya dengan metode ekspositori.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Problem-Based
Learning, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan koneksi matematis siswa SMA.
D. Instrumen Penelitian