Epidemiologi Klasifikasi Diabetes Melitus

Diabetes. Pengembangan diabetes mellitus bertalian dengan peningkatan angka kematian dan resiko tinggi berkembangnya penyulit – penyulit vaskuler, ginjal, retina, dan neuropati, yang dapat mengakibatkan kecacatan serta kematian dini WHO, 2000. Diabetes mellitus atau DM merupakan masalah endokrinologis yang menonjol dalam pelayanan kesehatan dan juga sudah terbukti sebagai faktor resiko stroke dengan peningkatan resiko relatif pada stroke iskemik 1.6 sampai 8 kali dan pada stroke hemoragik 1.02 hingga 1.67 kali Antonios Silliman, 2005. Penelitian prospektif terhadap 3642 pasien yang diamati selama 10.4 tahun mendapatkan resiko stroke berkurang dengan 12 untuk setiap 1 pengurangan hemoglobin A1C, walaupun tidak signifikan secara statistic P=0.035 Stratton dkk, 2000. Pada penelitian ini HbA1C menurun dari median 7.9 ke 7.0. Kemungkinan resiko stroke dapat diperkecil lagi jika penanganan diabetes yang terjadi lebih agresif Antonios dan Silliman, 2005.

2.4.1. Epidemiologi

Tingkat prevalensi diabetes mellitus sangat tinggi. Diduga terdapat sekitar 16 juta kasus diabetes di Amerika Serikat dan setiap tahunnya didiagnosa 600.000 kasus baru. Diabetes merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat dan merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa akibat retinopati diabetic. Pada usia yang sama, penderita diabetes paling sedikit 2.5 kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita serangan jantung. Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit vascular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke, dan gangren adalah komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian fetus intrauterine pada ibu – ibu yang menderita diabetes tidak terkontrol juga meningkat Price dan Wilson, 2006. Diabetes yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan gangguan siklus haid pada wanita. Pengobatan terbaik adalah dengan mengendalikan kadar gula darah pada batas normal Wiknjosastro dkk, 2007. Universitas Sumatera Utara Kadar gula kulit glukosa kulit merupakan 55 kadar gula darah glukosa darah pada orang biasa. Pada diabetes, rasio meningkat sampai 69 – 71 dari glukosa darah yang sudah meninggi. Pada penderita yang sudah diobati pun rasio melebihi 55 keadaan ini yang dinamakan sebagai diabetes kulit Juanda dkk, 2007.

2.4.2. Klasifikasi

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat Price dan Wilson, 2006. Diabetes dibagi menjadi : a. Diabetes Mellitus Tipe – 1 Diabetes tipe – 1 adalah diabetes mellitus yang tergantung insulin IDDM. IDDM ditandai dengan defisiensi mutlak insulin, onset gejala yang berat timbul secara mendadak, cenderung menjadi ketosis, dan untuk menopang kehidupan tergantung pada insulin dari luar. Usia saat timbulnya gejala klinis biasanya dibawah 30 tahun, meskipun gangguan dapat terjadi di semua usia. Sering dikenal dengan juvenile – onset diabetes WHO, 2000. b. Diabetes Mellitus tipe – 2 Diabetes tipe – 2 adalah diabetes mellitus yang tak tergantung insulin NIIDM. Mencakup hampir 85 dari semua kasus diabetes di negara – negara maju, dan sebagian besar kasus di negara – negara berkembang. Diagnosa untuk orang – orang eropa biasanya dibuat sesudah usia 40 tahun. Diagnosa dapat ditegakkan bila kadar glukosa darah puasa meningkat sampai batas yang diterima sebagai diagnostik diabetes. DM tipe – 2 ini kebanyakan disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas WHO, 2000. c. Diabetes Melitus Gestasional DMG Diabetes Gestasional adalah intoleransi glukosa yang dimulai atau baru ditemukan pada waktu hamil. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu yang menderita diabetes gestasional adalah preeklampsi, seksio sesarea dan terjadinya DM tipe – 2 dikemudian hari. Universitas Sumatera Utara Sedangkan pada janin dapat meningkatkan resiko terjadinya hiperbilirubinemia, trauma persalinan, hipoglikemia, hipokalsemia, dan dapat juga menyebabkan kecacatan dan kematian pada janin. Saifuddin dkk, 2008 d. Tipe khusus lain, seperti Price dkk., 2006 : · Kelainan genetik pada sel beta. · Kelainan genetik pada kerja insulin : Sindrom resistensi insulin berat. · Penyakit pada eksokrin pankreas. · Penyakit endokrin : Cushing Syndrom, Akromegali. · Obat- obatan yang bersifat toksik terhadap sel-sel beta. · Infeksi.

2.5. Pengaturan Glukosa Darah