Model Okumura Model Propagasi Perkotaan

propagasi yang telah dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir untuk perencanaan jaringan komunikasi bergerak.

3.6.1 Model Okumura

Model Okumura merupakan metode empiris yang dikembangkan dari serangkaian pengukuran yang dilakukan di Jepang dengan menggunakan beberapa frekuensi yang mewakili layanan komunikasi bergerak sampai 1920 MHz. Kurva dibuat berdasarkan nilai-nilai yang telah diukur sebagai fungsi dari sejumlah parameter dasar propagasi seperti tipe lingkungan, ketidakteraturan tanah, dan tinggi antena dengan menggunakan antena vertikal omni-directional [8]. Model ini kemudian didasarkan pada pemakaian sejumlah faktor koreksi. Model ini paling banyak digunakan untuk melakukan prediksi sinyal di daerah urban kota dan dapat digunakan untuk rentang frekuensi antara 150 MHz - 1920 MHz dan pada jarak antara 1 km - 100 km dengan ketinggian antena BTS berkisar 30 m - 1000 m [8]. Model Okumura dapat ditulis dengan persamaan berikut [8] : PL dB = L F + A mu f,d – Gh te – Gh re - G AREA 3.8 dimana : PL = path loss dB L F = redaman lintasan ruang bebas dB A mu = rata-rata redaman relatif terhadap redaman ruang bebas dB Gh te = gain antena pemancar BTS dB Gh re = gain antena penerima MS dB G AREA = gain tipe daerah dB Universitas Sumatera Utara Perlu dicatat bahwa gain antena disini hanya bergantung pada tinggi antena dan tidak ada hubungannya dengan pola antena. Gh te = 30 m h te 1000 m 3.9 Gh re = h re ≤ 3 m 3.10 Gh re = 3 m hre 10 m 3.11 Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 memperlihatkan kurva untuk menentukan besarnya nilai A mu f,d dan G AREA . Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Rata-rata redaman relatif A mu f,d terhadap redaman ruang bebas dB pada permukaan quasi mulus [8]. Urban Area h b = 200 m h m = 3 m 70 60 50 40 30 20 10 100 200 300 500 700 1000 2000 3000 1 2 5 10 20 30 50 60 100 80 1 2 5 20 10 40 30 40 50 60 80 100 Frequency f MHz Basic Median Attenuation A mu f,d dB d km Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Faktor koreksi, G AREA untuk tipe lingkungan yang berbeda [8]. Model Okumura membedakan lingkungan dalam tiga jenis lingkungan, yaitu [7] : 1. Open Area, yaitu suatu daerah dimana tidak ada penghalang pada jarak 300 – 400 m ke arah BTS. 2. Suburban Area, yaitu suatu daerah dimana terdapat beberapa penghalang dalam jumlah yang sedikit di sekitar perangkat mobile. Frequency f MHz Correction Factor, G AREA dB 100 200 300 500 700 1000 2000 3000 Suburban Area Quasi Open Area Open Area 5 10 15 20 25 30 35 Universitas Sumatera Utara 3. Urban Area, yaitu suatu daerah dimana terdapat gedung-gedung atau rumah yang tinggi. Model Okumura sepenuhnya didasarkan pada data hasil pengukuran dan tidak memberikan penjelasan analitis apapun. Untuk beberapa keadaan, perhitungan dengan memakai kurva dapat dibuat untuk mendapatkan nilai-nilai di luar rentang hasil pengukuran, meskipun validitas dari perhitungan tersebut tergantung pada keadaan sekitar dan kemulusan kurva yang bersangkutan. Model Okumura merupakan model yang paling sederhana tetapi memberikan akurasi yang bagus untuk melakukan prediksi redaman lintasan pada propagasi gelombang antara pemancar BTS dengan penerima di daerah yang tidak teratur permukaannya. Kelemahan utama dari model ini adalah respon yang lambat terhadap perubahan permukaan tanah yang cepat. Karena itu model ini sangat cocok diterapkan pada daerah urban dan suburban, tetapi kurang bagus jika untuk daerah rural pedesaan. Secara umum standar deviasi hasil prediksi model ini dibanding dengan hasil pengukuran adalah sekitar 10 dB sampai 14 dB.

3.6.2 Model Hata